15 (a) | Fifteen (23+)

104K 782 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING : DEWASA (23+)SILAHKAN PEMBACA DIBAWAH UMUR UNTUK SKIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING : DEWASA (23+)
SILAHKAN PEMBACA DIBAWAH UMUR UNTUK SKIP. 📛


***

"Thomash, jangan!" Jeritan itu tidak dipedulikan oleh Thomas.

"Argh ..." Vella mendesah saat miliknya dimasuki oleh Thomas. Diremasnya bahu Thomas dengan gairah yang tiba-tiba mengalir cepat memenuhi tubuhnya, "Thomas ..."

Vella memalingkan wajahnya ketika Thomas berniat menciumnya. Alhasil membuat bibir Thomas jatuh tepat di pipinya.

"Vella." Thomas menajamkan suaranya bersamaan dengan dihentakkan kejantanannya semakin dalam ke bagian terintim milik Vella.

"Ah ... Thomas!" Vella merasa sesak dan penuh di area sensitifnya. Rasa ngilu yang sebelumnya menguasai kewanitaannya telah berubah nikmat ketika Thomas semakin agresif memainkan intinya.

"Thomashhh ... jangan kencang-kencang ..." Vella mengalungkan kedua tangannya di leher Thomas. Lalu digigitnya dengan kencang bahu Thomas yang begitu kuat menusuk miliknya.

Thomas mengabaikan permintaan Vella dengan terus mendorong miliknya semakin dalam.

"Thomashh ..." rintihan manja Vella membuat nafsu Thomas kian membara.

"Kau memang suka aku melakukannya dengan kasar 'kan, Sayang?" Ucap Thomas disela-sela hentakannya.

Vella hanya meringis menahan panas, gairah, dan sakit ketika milik Thomas menggedor keras hingga ke dinding rahim.

"Thomashh ..." Vella yang telah pasrah tiba-tiba kembali berontak ketika hentakan Thomas mulai tidak teratur, pertanda bahwa pria itu akan orgasme dan tampaknya bermaksud untuk mengeluarkan spermanya ke dalam miliknya.

"Thomas ... kau tidak memakai kondom ... Jangan ... di dalam lagi ...." Vella menggeliat mencoba melepaskan diri, namun Thomas menahan tubuhnya begitu kuat.

"Tenang, Vella. Kau tidak sedang di masa suburmu." Thomas memeluk tubuh Vella dengan kuat. Lalu dengan kepercayaan diri penuh, Thomas mengeluarkan hasil percintaannya itu dengan begitu deras, memenuhi organ intim Vella yang masih rapat.

"Thomas!" Vella tak kuasa menerima lelehan panas di organ intimnya. Sudah terhitung tiga kali Thomas mengeluarkan cintanya ke dalam, tanpa pengaman.

"Kau memang nikmat sekali, Sayang." Ucap Thomas dengan nada memuja. Diciumnya leher Vella dengan kecupan lembut. Menikmati harum tubuh Vella di hidungnya.

"Aahhh ..." Vella menggigit bibirnya ketika Thomas mencabut kejantanannya, membuat cairan itu mengalir keluar.

"Terima kasih untuk servismu, Vella." Thomas mengedipkan mata seraya melayangkan ciuman mesra di bibir Vella.

Untuk kesekian kalinya, Vella benar-benar ingin menampar wajah Thomas, kalau perlu mencakar wajahnya.

"Dasar bajingan!" Vella mengangkat tangannya, namun Thomas menahannya dengan gesit.

"Jangan macam-macam, Vella." Ancam Thomas seraya mengunci kedua pergelangan tangan Vella.

"Lepaskan tanganku!!" Vella menjerit, tidak terima dengan perlakuan bejat Thomas kepadanya.

"Kalau bukan karena servismu yang nikmat itu, aku sudah pasti akan membuat perhitungan karena sikap lancangmu." Thomas memberikan peringatan kepada Vella.

Vella yang berniat untuk membalas ucapan Thomas dengan segala sumpah serapah itu tiba-tiba menelan ludahnya lagi ketika suara klakson bernada protes datang bersahutan dari arah belakang mobilnya.

TIN! TIN!! TIN!!!!

"Masih tidak mau beranjak dari pangkuanku, Vella?" Ejek Thomas dengan tatapan yang terpusat penuh di payudaranya yang terbuka.

Vella buru-buru merapikan pakaiannya. Lalu dengan susah payah dan perasaan kesal, Vella kembali duduk ditempatnya.

Vella memilih untuk membuang wajahnya keluar jendela. Mengabaikan siulan puas dan ejekan Thomas yang dialamatkan kepadanya.

Vella mengepalkan tangannya dan bersumpah akan berusaha lebih keras untuk bisa kabur dari Thomas!

Vella semakin kesal ketika Thomas menarik tengkuknya dan membawa dagunya menghadap ke arahnya.

"Thomas!" Vella memukul Thomas dengan kencang karena ciuman itu datang tiba-tiba di bibirnya. Thomas menciumnya tanpa izin! Lagi!

"Kau milikku. Ingat itu."

Cerita ini udah ada versi pdf di Karyakarsa ya...

MY SEXY VELLA (24+) : ROMANSA GELAP | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang