traktir

23 9 0
                                    

kini nurra dilanda rasa gelisah dan frustasi, sebab kuis yang ditunda kemarin pindah ke jam terakhir perkuliahan hari ini.

"gue harus mulai dari mana anjir." ucap seela yang tak kalah frustasinya.

"minta catatan dong." pinta nessa kepada nurra. nurra kini menenggelamkan wajahnya ketumpukan tangannya di atas meja belajar di kampus.

"gue nyatet dikit doang. minta sama laki-laki dong biasanya rajin nyatet." lirih nurra yang masing enggan mengangkat kepalanya.

"mereka ga ada yang nyatet gila." pekik seela setelah mendatangi satu persatu teman lelaki mereka.

"minta ke komti coba, pasti ada." jawaban nessa, yang mencoba kembali memerintah seela untuk meminta catatan kepada komti kelas mereka.

nurra menegakkan kepalanya, menatap kearah nessa. "emang yakin di kasih?" bisiknya.

nessa menggeleng. "coba aja dulu."

seela pergi meninggalkan mereka dua. mencoba mencari catatan mata kuliah yang mereka tuju.

"kenapa ga minggu depan aja sih?" protes nurra pelan, mana berani protes secara terang-terangan di depan komti.

sambil menunggu seela mencari catatan, nurra kembali membaca catatan miliknya yang seadanya belum sepenuhnya lengkap. hanya beberapa inti saja yang tercatat.

"gila sih, baru beberapa kali masuk udah gini aja." keluh nessa dengan nada putus asa, yang juga sedang membaca sebagian catatannya.

"semoga kuisnya ga ada tentang pasal-pasal." harap nurra sedikit memohon.

"nemu." seela kembali dengan penuh kegembiraan. "udah gue share di grup ya. mari belajar anak dajjal." semangat seela mulai membara.

"agak bangke sih. tapi terima kasih monyet, kau lah sahabat sejati aku." ucap nurra menirukan sedikit dialog dari cartoon upin-ipin.

mereka bertiga fokus menatap layar handphone masing-masing yang menampilkan gambar catatan yang telah seela bagikan. walau terkadang fokus nurra terbagi akibat bisingnya suasana kelas.

"ke perpus yuk. ga fokus gue." ajak nessa kepada nurra dan seela.

"yuk, ga masuk materinya ke otak gue kalau rame." balas nurra.

seela hanya mengangguk saja. apa yang mereka temannya putus kan  seela selalu ngikut dan nurut.

suasana perpustakaan sepi akibat jarangnya mahasiswa menghabiskan waktu di perpus kecuali mendekati masa-masa sidang. dan sekarang juga merupakan jam perkuliahan dan ada beberapa kelas yang online. kelas nurra memang sengaja jadi free sebab matkul terakhir nanti harus menghadapi kuis. suasana yang tenang memberi kesempatan untuk mereka bertiga untuk fokus mengingat materi ajaran.

"masuk ga materinya?" bisik seela, sebab melihat nurra yang terlalu konsentrasi belajar.

nurra menggeleng. "engga." gumamnya sedikit meringis.

seela tertawa kecil. melihat kekonyolan mereka bertiga hari ini. bagaimana bisa mengingat materi 4 kali pertemuan dalam beberapa jam saja. sangat mustahil.

"gue pasrah banget gila." gumam seela yang menyandarkan tubuhnya ke kursi perpus.

"siapa sih yang nyiptain kuis." kesal nurra yang juga menyandarkan tubuhnya ke kursi. "pengen gue rebus deh materinya." lanjut nya lagi.

"lo berdua kalau ga diam mana masuk materi." geram nessa melihat kedua temannya ini yang sibuk ngoceh.

nurra dan seela kembali bungkam dan fokus pada handphone, membaca dan mencoba memahami materi. sesekali mereka mencoba bertanya jawab tentang materi agar lebih mudah diingat. walau terkadang mereka menemui kesulitan dalam memahami materi tersebut.

nurraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang