Hari ini tepat apa yang di katakan Malv kemarin yaitu ada pemeriksaan/razia. Malv melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 6.45 tapi Hago belum datang juga.
Malv melirik kesana kemari untuk mencari keberadaan kekasihnya itu, namun nihil sang empu tidak ada. Apa ucapan Hago semalam benar bahwa ia akan telat?
Jarum jam sudah menunjukkan angka 7 pas waktunya untuk menutup pintu gerbang. Semua anak osis yang berjaga telah pergi untuk ke kelas masing masing sedangkan Malv masih dengan ponselnya yang berusaha untuk menghubungi Hago.
Di telfon tidak di angkat, di chat pun tidak di balas malah ceklis satu, Malv khawatir ada sesuatu yang terjadi pada Hago.
Malv memutuskan untuk ke ruangannya terlebih dahulu sambil menunggu balasan dari Hago.
Sementara orang yang di cari Malv baru saja bangun dari tidurnya namun kali ini tidak merasa pusing lagi melainkan giginya yang sakit.
Hago meringis ngilu ketika melihat bayangan dirinya di cermin, pipinya yang bengkak membuatnya besar sebelah pantas saja rasanya sakit sekali.
Dengan pelan Hago membuka mulutnya tapi tidak jadi karena baru sedikit saja sudah sakit, Hago yakin jika ia makan akan susah juga. Dirinya hanya menghela nafas.
Hago hanya membasuh mukanya dan kembali ke tempat tidur, menyandarkan punggungnya di headboard.
Tangannya mengambil ponsel miliknya yang ada di atas nakas, saat menyalakan ponselnya Hago bisa melihat di tampilan layarnya bahwa Malv sudah menelfonnya sedari tadi dan pesan yang dikirim berkali kali olehnya.
Hago membuka room chat itu, membalasnya dengan mengirim foto.
Sesudahnya Hago kembali memejamkan matanya, ingin tidur kembali tapi perutnya lapar minta untuk diisi.
Dirinya kembali membuka room chat dengan Malv, mengetikkan pesan 'kalau kesini tolong beliin bubur ya, gigi aku sakit:( '
Hehe. Kali kali minta bantuan pacarnya, kalau tidak kesini juga tidak apa sih Hago bisa memesannya lewat gojek.
Malv melirik jam di ponselnya, tapi ia salah fokus dengan pesan yang di kirimkan Hago beberapa jam yang lalu.
Dengan tergesa Malv membukanya, melihat foto itu dengan lamat lamat ternyata Hagonya itu sedang sakit.
foto yang dikirim Hago :
Malv sedikit membereskan barangnya kemudian bangkit dari duduknya tak lupa membawa kunci mobilnya.Malv akan datang ke kostan Hago, sesuai dengan perintahnya ia mampir terlebih dahulu untuk membeli bubur ayam dan juga mampir ke supermarket membeli obat juga cemilan.
Sampainya di kostan Hago, Malv menyelonong masuk ke dalam untung saja pintunya tidak terkunci.
Tiba di kamar Hago ia bisa melihat Hago yang terbaring lemah yang masih memejamkan matanya tak sadar akan kehadirannya disini.
Malv menghampirinya dan duduk di samping Hago yang tertidur, mengusap pipi bengkak itu pelan membuat Hago sedikit terusik dan meringis tak lama kemudian mata itu perlahan membuka sesuai dengan cahaya yagng masuk.
"Sayang?"
"Abanggg.."
"Hm? Bangun ya makan dulu"
Malv membantu Hago agar duduk bersandar pada headboard, sebelumnya Malv sudah menyelipkan bantal agar Hago tidak merasa sakit punggungnya.
"Semalam aku demam tapi sekarang udah ngga malah yang sakit gigi.." keluhnya
Tangan Malv meraba dahi Hago mengecek suhu badannya "Ini masih anget sayang"
"Abang pasangin bye bye fiver mau ya?"
Hago menggeleng juga mengangguk.
Setelah memasangkan bye bye fiver di dahinya, Malv menyiapkan sarapannya menuangkan buburnya ke dalam mangkuk lalu mulai menyuapinya dengan perlahan.
Kini Hago sudah selesai makan, Malv ikut berbaring di sampingnya membuka lebar tangannya agar Hago bersandar di pundaknya, dengan senang hati Hago melakukannya.
"Tadi di telfon kenapa ga aktif ponselnya?"
"Hp nya mati abangg, baru nyala tadi"
Malv mengagguk anggukan kepalanya, tangannya tak berhenti mengusap pipi sang kekasih yang terlihat itu membuat efek nyaman pada Hago.
"Besok ngga usah ke sekolah, abang izinin" ucap Malv
Hago mengangguk "Tapi kalo udah sembuh aku sekolah ya?" tanyanya
"Iya, kalau udah sembuh nanti kita pergi ke pasar malam" ajaknya
"Seriusan?" tanya Hago
"Iya serius, 2 rius malah makanya sembuh dulu baru boleh"
Hago mengangguk dengan semangat dalam pelukannya.
Hening. Keduanya diam tak bicara, Malv melihat ke arah Hago yang sedang memejamkan matanya. ia biarkan agar Hago segera beristirahat, tangan Malv beralih untuk mengusap pucuk kepalanya.
Rambut yang halus dan wangi membuatnya candu bagi Malv, ia mengecup pucuk kepala itu lama menghirup aroma wangi berasal dari rambutnya yang membuat Malv tenang.
Waktu menunjukkan jam 1 siang, Malv memutuskan untuk ikut memejamkan matanya karena rasa kantuk itu datang.
Sambil mendekap erat kekasihnya Malv pun tertidur.
Halo
setelah sekian lama akhirnya up juga ya wkwk, maaf akhir akhir sibuk.
kalo sempet bakalan double up.
see you! jangan lupa tinggalkan jejak😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru BK | markhyuck
FantasySeorang siswa berandalan jatuh hati pada guru BK? Mustahil, namun Hago pantang menyerah untuk mendapatkan hati milik guru BK itu. start : 25 februari 2023 end : -