Chapter 7 : Hades

682 51 6
                                    

Hades Arselion Kyler. Panggilannya Hades. Siswa yang menyandang status sebagai siswa akhir senior high school. Mantan ketua ekskul karate yang membuat dia cukup di segani bagi anak-anak yang mengikuti ekskul karate hingga angkatan sekarang.

Terkenal dengan kepribadian tegas, tidak suka di bantah, otoriter, dan tidak pandang bulu jika ada seseorang yang mengusik ketenangannya.

Banyak siswa AHS yang mengatakan bahwa Hades tandingannya sudah setara dengan Arga. Mengingat Hades adalah orang yang cukup terkenal di kalangan anak-anak berandal. Apabila Hades dan Arga berseteru, mungkin di sekolah ini akan ada kiamat.

Namun, pada akhirnya Hades dan Arga tidak pernah bersinggungan sedikit pun. Lebih tepatnya keduanya sama-sama tidak ingin terlibat dengan urusan satu sama lain. Arga juga terlihat cukup menghormati Hades sebagai kakak kelas yang dulu pernah berkuasa di AHS pada masanya.

Itulah yang Kana dengar dari penjelasan Rania kemarin di perpustakaan. Pantas saja kemarin Hades berani memerintah seorang ketua Drex di sekolah, ternyata Hades memiliki pengaruhnya sendiri.

Arga dan Hades, bila di bicarakan mereka berdua memiliki pengaruh yang sama di AHS. Karena Drex sedang naik daun sekarang dan Hades berada di tingkat akhir sekolah membuat Arga lebih terkenal. Namun tidak ada yang tahu pasti siapa yang terkuat di antara Arga dan Hades.

AHS akan tetap tenang jika Arga dan Hades tidak dalam bersinggungan. Namun, sepertinya saat ini lah waktu hancurnya ketenangan sekolah. Arga dan Hades yang tidak pernah bersinggungan sekarang malah bersitegang di lapangan basket.

Kana ingat adegan ini dalam novel. Saat itu pemeran utama wanita yang sudah lelah di bully oleh antagonis dan teman-temannya akhirnya lebih memilih untuk menjauhi Arga. Dan saat Aruna menjauhi Arga tanpa sengaja dirinya bertemu dengan Hades.

Hades bukanlah second male lead, pria itu hanya sosok figuran yang numpang lewat di beberapa halaman novel saja. Hades yang terpesona oleh wajah Aruna saat menangis membuat pria itu berani mendekati Aruna.

Arga yang tidak terima langsung melabrak Hades dan menyuruh untuk menjauhi Aruna. Pada waktu itulah Hades dan Arga saling bermusuhan untuk memperebutkan perhatian Aruna.

Aruna yang pada awalnya bertujuan menjauhi Arga, membuka tangan selebar-lebarnya pada Hades yang malah membuat Arga mengamuk. Sepertinya hari ini adalah hari dimana Arga dan Hades mulai menunjukkan taring masing-masing.

Sekarang di lapangan basket hanya ada hawa mencekam. Arga dan Hades saling bertatapan tajam dengan Aruna yang berada di tengah-tengah mereka. Jika dilihat dari jauh, kentara sekali jika ada cinta segitiga diantara mereka.

"Ngapain lo di sini?!" Tanya Arga ketus kepada Hades dan teman-temannya yang sedang duduk di pinggir lapangan basket.

"Terserah kita dong mau di mana aja, lo pikir ini sekolah punya nenek lo!"

Bukan Hades yang menjawab, tapi Tommy yang sedang duduk di belakang Hades. Sedangkan empu yang ditanya hanya menyunggingkan senyum sinisnya.

"Cih."

Arga menjauh ketika dirinya di panggil oleh pak Bima untuk menunjukkan contoh men-dribbel bola basket kepada teman sekelasnya.

Hades memandang Aruna yang sekarang sedang memandang Arga dengan tatapan memuja. Lalu dirinya bangkit dan berjalan menjauhi lapangan basket yang membuat teman-temannya bingung.

"Mau kemana lo bro?" Tanpa menghentikan langkahnya Hades menjawab.

"Kantin."

Dengan serentak semua teman Hades berdiri dan mengikuti Hades dari belakang seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Penglihatan Hades menangkap seseorang yang sedari tadi memperhatikan semua pergerakan dirinya selama di lapangan bola basket. Mengetahui bahwa Hades memergoki dirinya, Kana langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan cepat mengalihkan pandangan.

Melihat itu, Hades hanya tersenyum tipis. Hades tetap melihat arah dimana gadis itu sudah menghilang. Pria itu tidak menyangka jika Kana akan memperhatikannya.

***

Menunggu waktu pulang adalah hal yang menyebalkan ketika jam terakhir diisi oleh mata pelajaran Matematika. Otak Kana sudah tidak bisa di suruh berpikir, bahkan penjelasan guru hanya masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

Kana menghela napas lelah. Tiba-tiba dirinya teringat dengan apa yang ia lihat di lapangan basket tadi. Jika mengikuti alur novel, tadi adalah awal-awal dimana Arga dan Hades mulai bermusuhan, belum sampai pucak di mana Arga dan Hades saling adu jotos.

Yang Kana ingat, Hades adalah salah satu figuran pria yang  terpesona oleh Aruna. Tidak sampai tahap menyukai, maka dari itu Hades dengan mudah melepaskan Aruna ketika melihat tatapan obsesi yang kuat di mata Arga.

Tapi karena Aruna lah, Arga dan Hades tidak bisa akur lagi sampai Hades keluar dari AHS. Dan masa itulah AHS terpecah menjadi dua kubu. Geng Drex dan juga anak karate yang sulit akur, meskipun begitu mereka tidak pernah berkelahi di area sekolah.

5 menit sebelum bel pulang sekolah di bunyikan, guru matematika sudah keluar kelas yang membuat semua murid di kelas Kana bergegas merapikan alat tulis dan segera pulang.

"Gue duluan ya Kan."

Kana hanya menganggukan kepalanya ketika Jessy pamit untuk pulang terlebih dahulu karena Jessy membawa kendaraan sendiri sedangkan Kana di jemput oleh sopir.

Bel pulang sekolah pun akhirnya berbunyi, semua murid di AHS keluar dari ruang kelas masing-masing. Namun tidak bagi empat Pria yang sekarang malah merokok sembunyi-sembunyi di rooftop sekolah.

Empat pria itu adalah Hades, Rion, Tommy dan Derren. Rion dan Tommy sedang bermain game online di ponsel mereka sambil merokok. Sedangkan Hades dan Derren hanya menikmati sebatang nikotin itu dengan tenang.

"Nanti malam lo diajak ke ring, Des." Celetuk Tommy yang masih berfokus pada game online di tangannya.

"Anjing lo Tom! Jangan ngebait gue goblok!" Teriak Rion marah ketika dirinya melihat Tommy tidak serius bermain.

"Siapa yang ngebait elu setan!"

Tommy yang marah karena dituduh, juga melontarkan kalimat kasar kepada Rion. Sedangkan Derren hanya menatap malas kedua teman gilanya itu. Lalu tatapannya berpindah pada Hades yang masih tenang menikmati rokoknya.

"Nanti malem lo beneran dateng? Gue yakin, orang stres itu cuma pengen mancing lo doang."

Hembusan asap rokok Hades hembuskan ke samping mulutnya, setelah itu menghisap nikotin miliknya dan menghembuskan ke arah depan. Senyum miring terpantri di bibirnya dengan tatapan mata tajam yang mengarah ke bawah dimana Kana sedang berjalan sendirian ke depan gerbang sekolah.

"Kita lihat nanti."

oOo


Hello guys, gimana kabarnya?

Selamat hari lebaran bagi yang sudah merayakan dan selamat berpuasa yang masih menunaikan puasa.

Btw, karena kemarin aku gak update rencana nya hari ini mau double up.

Jadi, kalo beneran mau double up jangan lupa buat pencet tombol bintang ya! Biar aku semangat lanjutin cerita ini.

Makasih banyak buat kalian yang udah mau vote cerita ini, love you sebanyak-banyaknya❤❤❤

The Ruler for KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang