Sudah 5 hari sejak kejadian sepulang sekolah hari itu, Kana tidak lagi berani keluar rumah sendirian, lebih tepatnya dirinya yang mengurung diri di rumah dan tidak keluar rumah selama lima hari kecuali waktu sekolah.
Saat sekolah pun, Kana tidak lagi menunggu di halte, tapi dirinya lebih memilih menunggu di dalam sekolah. Setelah mendapat pesan bahwa sang sopir berada di depan gerbang, barulah Kana berani keluar dari area sekolah.
Keesokan harinya setelah kejadian itu, Kana bercerita pada Jessy karena Kana tidak tahu harus bercerita pada siapa. Kedua orang tuanya ada pekerjaan diluar kota sedangkan sang Kakak lebih memilih menginap di apartemen miliknya karena lebih dekat dengan perguruan tinggi tempatnya menimba ilmu.
Reaksi Jessy tentu saja sangat syok. Bukan karena Kana yang hampir di celakai oleh orang asing tapi karena dirinya di tolong oleh Hades. Ketika mengingat itu Kana jadi kesal sendiri. Jessy benar-benar definisi sahabat lucknut.
Malam ini adalah malam minggu, dan Kana berencana akan menggunakan malam minggu ini untuk menonton drama romantis. Kana butuh refresing mental karena kejadian beberapa hari yang lalu.
Sore tadi Kenrick pulang ke rumah, karena besok kuliah kakaknya itu libur, maka dari itu Kenrick lebih memilih pulang untuk menemani adik kecilnya yang penakut itu. Tentu saja dengan paksaan dari Kana. Kana menelpon Kenrick, merengek agar kakak satu-satunya itu pulang dan menemani Kana agar tidak sendirian karena kedua orang tuanya yang masih di luar kota.
Saat masih 10 menit waktu Kana memulai menonton drama romantis di laptop miliknya, pintu kamar Kana terbuka memperlihatkan Kenrick yang memakai baju polos putih dan celana training.
"Kamu habisin jajan di lemari dek?"
Kana yang tidur tengkurap di atas kasur miliknya dan menghadap laptop itu hanya menyengir tanda mengiyakan. Sedangkan Kenrick mendengus kesal melihatnya.
"Sana beli di mini market depan."
"Gak mau!" Kana dengan keras menolak. Kenrick melotot mendapat penolakan dari sang adik.
"Kamu yang ngabisin, kamu juga yang harus beli lagi!"
"Gak mau! Titik."
"Heh! Kalo di suruh kakak tuh nurut!"
"Gak mauuu, kakak aja yang beli!"
"Oh gitu? Yaudah kakak balik aja ke apartemen, di sana banyak jajan gak kayak di rumah ini."
Saat tangan kenrick akan menutup pintu, suara melengking Kana berhasil menghentikan pergerakan Kenrick. Pria itu menatap malas pada Kana yang sudah duduk dari tengkurapnya sambil merengek memintanya untuk tidak pulang ke apartemen milik pria itu.
"Kenapa gak kakak aja yang beli sendiri?" Kenrick memutar bola matanya malas. "Tadi siapa yang merengek minta kakak pulang?"
"Kana takut kak!"
"Takut apa sih? Gak ada apa-apa."
"Nanti kalau Kana di culik gimana?"
"Gak ada yang mau nyulik gadis gembul kaya kamu, udah sana beli! Kalo kamu gak beli, Kakak bakal pulang ke apartemen malam ini juga!"
Kenrick menutup pintu kamar adiknya dengan agak keras. Kenrick merasa sangat kesal sekarang. Karena malam ini rencananya pria itu akan pergi kencan dengan sang kekasih, namun harus urung karena Kana yang memintanya pulang tanpa tahu apa yang terjadi pada Kana beberapa hari yang lalu karena gadis itu yang belum menceritakan apapun.
Kana yang berada dalam kamar tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah sang kakak jika dirinya ingin di temani. Kana yang sudah memakai baju dan celana tidur itu hanya mengambil jaket hitam miliknya dan mengambil beberapa uang dari dompet lalu turun ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ruler for Kana
FantastikDia diberikan kesempatan kedua. dihidupkan lagi di raga yang berbeda. Masuk kedalam dunia cerita. Bukan sebagai pemeran Protagonis, maupun pemeran Antagonis. Hanya sebagai seorang figuran tanpa peran. Dia Kanaya. ...