Chapter 9 : Penguntit

612 48 1
                                    

    Badmood. Itulah yang di rasakan oleh Kana sekarang. Karena kejadian penyusup semalam membuat dirinya was-was terhadap sekitar. Ditambah hari ini Jessy tidak masuk sekolah karena sakit membuat dirinya sendirian di sekolah.

Sekarang Kana menuju ke Kantin bersama dua teman sekelasnya yang bernama Kayla dan Rena. Kana berjalan di belakang Kayla dan Rena yang sedang berjalan bersisian. Kana memang tidak dekat dengan mereka, hanya saja Kana ikut dengan mereka karena dirinya tidak ingin ke kantin sendirian.

Sesampainya di kantin, Kana merasa suasana kantin tidak seperti biasanya.  Biasanya pada jam istirahat seperti sekarang, kantin akan ramai oleh murid-murid. Namun sekarang, suasana kantin sangat sepi. Kana mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan tersebut.

Banyak murid yang sedang makan dan memesan makanan, namun mengapa mereka seperti tidak bersuara. Mereka berbicara pun dengan cara bisik-bisik seolah tidak ingin mengeluarkan suara ramai yang biasanya selalu menjadi ciri khas waktu istirahat di kantin.

Kana mengerti ketika pandangan matanya menangkap dua sosok murid berpengaruh sedang perang dingin di pojok Kantin. Sudah Kana bilang 'kan, ketenangan AHS akan akan terenggut jika dua murid berkuasa itu bersinggungan.

Dan sekarang mereka sedang dalam masa tidak akur. Apakah tahun ini adalah tahun di mana AHS akan terpecah menjadi dua kubu seperti yang di katakan dalam novel? I Don't know. Kana tidak peduli dengan semua itu. Kana berada di kubu yang netral. Selama dirinya tidak masuk ke dalam arus para tokoh novel, Kana tidak peduli dengan itu.

Entah mengapa suasana kantin yang berbeda, membuat mood Kana menjadi lebih buruk. Tidak ada senyum manis yang biasanya gadis itu tampilkan, hanya wajah datar. Kana memandang Aruna yang duduk tidak jauh dari kedua pria yang saling perang tatapan itu sedang bercanda dengan teman-temannya.

Bukankah karena gadis itu, Arga dan Hades jadi tidak akur. Tapi lihatlah sekarang, Aruna dengan santainya menjalani kehidupan dengan tenang, tapi satu sekolah yang terkena imbasnya. Katakan jika Kana syirik. Ya, Kana syirik dengan Aruna. Kenapa gadis itu tidak ada pindah 1 tahun sudah membuat banyak kegemparan di AHS.

Mungkin bagi pembaca novel, membuat dua siswa berpengaruh bertekuk lutut adalah hal yang sangat luar biasa. Tidak! Sama sekali tidak luar biasa. Dirinya sebagai pemeran figuran merasa terganggu karena para pemeran tokoh utama itu.

Kana berharap Sheila bisa melepaskan Arga dan Hades sudah kehilangan minat pada Aruna biar drama ini selesai. Jika seperti ini terus Kana tidak kuat. Rasanya ingin pindah sekolah semakin besar. Ingin merubah alur, tapi Kana tidak ingin masuk arus para tokoh novel.

Kana menatap para pemeran tokoh utama itu dengan raut jengkel. Rasanya ingin menyuruh ketiga orang itu untuk segera pergi dari kantin agar para murid dapat menikmati istirahat mereka dengan tenang.

Tatapan mata terang dingin itu beralih menatap Kana yang mana membuat gadis itu gelagapan. Dalam hati saja berani, kalau sudah di tatap Hades ciut juga nyali Kana. Kana memilih untuk pergi ke salah satu stand makanan untuk membeli makan siang dan mengabaikan Hades yang menatapnya.

Kana sangat terkejut ketika Hades berbalik menatapnya. Apakah pria itu tau jika Kana membatin pria itu. Kana bergidik ngeri memikirkannya sendiri. Setelah selesai dengan memesan, Kana berniat keluar dari stand makanan tersebut namun harus berhenti ketika lengannya tidak sengaja di senggol oleh seseorang.

"Maaf."

Kana melihat jika yang menabraknya itu adalah Aruna. Karena Kana sedikit tidak suka dengan Aruna membuat gadis itu hanya tersenyum tipis tanda jika dirinya baik-baik saja lalu pergi tanpa menatap ke arah Aruna lagi.

Kana berjalan kearah Kayla dan Rena dan mereka pun memilih memakan makanan mereka di kelas karena suasana kantin yang buruk. Dan apa yang dilakukan Kana selalu berada dalam pandangan Hades.

The Ruler for KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang