🐣5

814 75 7
                                    

Selama di perjalanan Lisa hanya diam dan matanya seolah enggan menoleh pada Chaeyoung yang sedang mengemudikan mobil. Berapa lama lagi Lisa harus merasakan kecanggungan antara mereka? Mengingat wanita di sebelahnya ini sangat bersikap sopan sewaktu sarapan tadi.

Selain itu Lisa juga memiliki sifat yang susah berbaur jika tidak begitu mengenal seseorang dan tidak terlalu pandai dalam membuka obrolan dengan orang baru. Akan berbeda halnya jika Lisa bersama Jisoo,ia akan mengobrol tentang apa saja atau bahkan bercanda ria dengan sang tunangan.

Uhh, Lisa sudah merindukan tunangannya sekarang! Jikalau bukan karena dorongan darinya,Lisa tidak akan mau pergi bersama Chaeyoung dan juga tidak akan mau bersusah-susah mengakrabkan diri pada calon ibu tirinya.

"Hey, Lisa" Chaeyoung mengetuk jarinya di kemudi mobil.

"Umm?" Lisa menyahut malas.

"Aku minta maaf soal tadi pagi" Chaeyoung tersenyum menampilkan giginya yang berjejer rapi.

"Its Okay" Lisa tetap memperhatikan jalanan.

"Kau kelihatan masih marah?" Tanya Chaeyoung.

"Tidak" ketus Lisa.

"Hmm okay" Chaeyoung mengulum senyumnya karena Lisa sangat menggemaskan saat ini.

Tahan dirimu Chaeyoung!

"Itu adalah salah satu milik murid ku. Kalau kau penasaran,aku meminjam padanya" Chaeyoung seperti mengerti akan tatapan Lisa yang tidak lepas dari gitar di belakang kemudi.

"Kau bisa main gitar?" Tanya Chaeyoung.

Dan hanya dapat gelengan kepala dari Lisa dan memperhatikan keseluruhan isi mobil Chaeyoung yang berantakan dipenuhi buku pelajaran dan juga alat musik lainnya.

"Aku adalah seorang guru musik di salah satu sekolah menengah" Chaeyoung menjelaskan tanpa di minta.

"Aku tahu ini bukan urusanku, tapi aku sangat ingin bertanya" akhirnya Lisa membuka suara.

"Tentu, silahkan bertanya" jawab Chaeyoung dengan senang hati.

Lisa menggigit bibirnya dan terlihat ragu "Haram dan kau... apakah ada sesuatu di antara kalian?"

"Apa?" Chaeyoung sedikit kaget dengan menoleh sebentar padanya.

"Aku tak tahu,aku hanya berpikir itu sedikit..."

"Apakah itu urusan mu?" Chaeyoung memotong kalimat Lisa.

"Apakah karena perbedaan usia? Aku memang beberapa tahun lebih tua darinya,apa itu salah?" Chaeyoung fokus menyetir.

"Maaf,apa itu urusanku? Kita sebentar lagi akan jadi keluarga!" Lisa melotot pada wanita itu dengan menahan amarahnya.

"Tidakkah kau pikir itu sedikit berlebihan?" Lisa menatapnya tak suka.

"Tidak tapi, ayolah,kita bahkan tidak memiliki orang tua yang sama. Kau membuatku terdengar seolah seperti perkawinan sedarah" Chaeyoung menolak semua tuduhan Lisa padanya.

Lisa hanya diam dengan helaan nafas kecil dan tak mau berdebat dengan wanita sinting ini!

"Tapi aku harus mengatakan... Adikmu sangat hebat kalau di tempat tidur" Chaeyoung menggodanya.

"Ya Tuhan,aku tidak ingin mendengar itu!" Teriak Lisa frustasi .

"Apa? Tapi dia memang..."

"Stop it!" Lisa marah sekarang dan menoleh padanya dengan tatapan tajam.

Chaeyoung hanya memainkan bibir manisnya seolah puas melihat emosi Lisa yang meledak-ledak akibat ulahnya.

Untuk mengusir keheningan, Chaeyoung memutar musik di dalam mobil dan lagu yang indah mengalun.

I would never fall in love again until i found her

I said," i would never falls unless it's you i fall into"

I was lost within the darkness,but then i found her.

Chaeyoung mengikuti lirik lagu tersebut dengan suaranya yang tak kalah merdu hingga Lisa membuka matanya yang sedari tadi terpejam akibat tidak mau melihat wanita menyebalkan yang berada di sampingnya.

I found you...

Chaeyoung mengakhiri lirik lagu terakhir dengan melirik sekilas pada si wanita poni dan mendapati Lisa sedikit tersenyum.

Chaeyoung memiliki suara yang indah,batin Lisa.

"Well,kau bercanda kan soal kau dan Haram?" Tanya Lisa memainkan seat belt.

"Baiklah,iya. Aku hanya bercanda" Chaeyoung menanggapi dengan wajah tersenyum.

Dan Lisa terkekeh pelan yang membuat Chaeyoung semakin terpana akan kecantikannya "Aku tidak bisa menahan diri untuk menggoda mu"

Lisa tersenyum malu dan wajahnya sedikit memerah, sepertinya amarah telah berganti dengan rasa bahagia.

"Haram mengatakan itu sudah lama,sejak kau terakhir kali berkunjung ke rumah" Chaeyoung berkata hati-hati.

"Ya,sejak natal lalu" Jawab Lisa singkat.

"Oke. Tuan Manoban tampaknya sedikit... rasanya dia sedikit berbeda ketika kau berada di rumah" lanjut Chaeyoung dengan posisi yang masih menyetir.

"Maaf, mungkin karena aku begitu lugu tapi sudah sejak lama aku merasakan seperti dianalisa oleh seseorang" Lisa tersinggung.

Siapa Chaeyoung berani mengatakan hal seperti itu?.

"Tidak Tuhan,aku tidak bermaksud untuk menganalisa. Itu...itu hanya pengamatan" Chaeyoung berusaha meredam kekesalan Lisa yang sebentar lagi akan muncul.

Chaeyoung memberhentikan mobil sebentar dan menatap ke dalam mata Lisa dengan menyentuh tangan wanita itu.

"Aku tidak bermaksud untuk membuat mu merasa tidak nyaman" Chaeyoung memperhatikan wajah tenang Lisa dan juga bibir tebalnya yang terlihat menggiurkan.

"Aku minta maaf, Lisa"

Lisa dapat melihat kesungguhan ucapan Chaeyoung dan jantungnya berdetak lagi. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan, bahkan pada Jisoo sekalipun.

Aku tidak mungkin jatuh cinta pada Chaeyoung! Dia adalah calon kakak tiri ku.

***

Siapa sih yang berani menolak pesona Park Chaeyoung?😂🙈

See y!

WE AREN'T SISTER [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang