5

548 50 4
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

3 kali suara ketukan pintu di sebuah rumah minimalis nan elegant itu membuat si empu rumah membuka pintunya. Begitu pintu rumah kebuka, si empu rumah mendapati seorang gadis muda berawakan sedikit lebih tinggi darinya, dengan jaket denim berwarna biru tua yang ia kenakan tersenyum ramah kepada wanita yang usianya jauh di atas dia.

"Pagi, Tante? Gracianya ada, 'kah?" Sapanya dengan ramah sembari membungkukkan setengah badannya.

"Oh, pasti kamu temennya Gracia, ya? Gracia ada. Dia masih di kamarnya. Biasa namanya juga cewek, lagi dandan cantik gitu. Oh iya, yuk masuk? Saya panggilin Gracianya dulu."

Gadis itu menganggukan kepalanya, "Iya, Tante. Saya temannya Gracia." Jawabnya sembari mengekor si pemilik rumah.

Si gadis menurut saja selagi dipersilahkan untuk menunggu Gracia yang ia cari. Sedangkan wanit tadi, segera menghampiri Gracia yang masih berada di dalam kamarnya. Namanya juga anak cewek, ia sedang merapihkan dirinya serapi mungkin. Ditambah mempercantik dirinya dengan berbagai make-up yang ia pakai.

Pintu kamarnya terbuka begitu saja, ketika wanita yang usianya jauh di atas dirinya mendapati anak gadis semata wayangnya sedang mempercantik dirinya sembari bersenandung kecil.

"Ya ampuuunn!! Belum beres juga kamu daritadi?!" Ucapnya sembari berkaca pinggang yang sukses mengubah atensi Gracia.

"CK! Apaan sih, Mah?! Belum juga sepuluh menit, loh. Iya ... Iyaa!! Abis ini beres kok. Gre gak akan lupa sarapan." Ucap Gracia dengan kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Cepetan kamu dandannya, sayang. Itu ada temen kamu nungguin di depan."

Sontak, Gracia menoleh ke arah sang Mamah atas apa yang ia dengar barusan.

"Temen? Siapa, Mah?! Perasaan, Gre gak belum ngasih tahu rumah Gre ke temen sekelas Gre, deh. Eh, atau jangan-jangan, dia--"

"Pokoknya buruan kamu beresin itu dandan kamu! Jangan buat temen kamu nunggu lama!!" Kata sang Mamah yang diakhiri berlalu dari kamar Gracia.

Sedangkan Gracia, seketika ia tertegun mendengar ada seseorang yang datang ke rumahnya. Benaknya menduga-menduga, apa seseorang itu adalah orang yang ia kenali(?)

"Shani? Akh, gak mungkin! Tapi ... Baru dia doang yang tahu rumah aku?! Akh, udah lah!" Buru-buru Gracia berkemas dan segera meraih tas sekolahnya. Lalu, beranjak dengan cepat untuk menemui seseorang yang kini berada di rumahnya.

Gracia cukup dibuat terkejut begitu mendapati seorang gadis cantik yang sangat familiar baginya kini tengah berada di rumahnya. Gadis cantik itu belum menyadari kehadirannya, karena raut wajah serius nan anggun itu tengah menatap layar ponselnya.

Oh my God?! Seriously!!!

Shani?! Dia dateng ke rumah aku sepagi ini?!

Very well, very good dong ini mah!!

Gracia menegak ludahnya dengan pelan begitu mendapati ia adalah Shani Indira, si gadis cantik nan anggun, dengan rambut panjang sedikit bergelombang, serta penampilannya yang selalu dan selalu terlihat sangat modis. Lagi dan lagi ia dibuat kagum oleh sosok Shani itu.

"Shani?" Panggilnya pelan.

Suara panggilannya sukses mengubah atensi Shani. Shani menoleh dan mendapati pemilik rumah lainnya itu kini berada di dekatnya. Shani tersenyum senang dengan kehadiran orang yang ia tunggu-tunggu sedari tadi.

"Hai? Maaf ya, gak ngasih tahu kamu dulu kalau aku mau kesini?"

Lagi dan lagi untuk seperkian detik, Gracia tertegun menatap Shani yang menatapnya dengan sendu. Tatapan sendu itu seolah menghentikan dunianya untuk seperkian detik baginya. Keindahan akan tatapan itu sukses membuat ia tidak bisa berkedip sebelum akhirnya ia tersadar dengan sendirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang