"Jadi... Kita adik-kakak?" tanya Saka setelah Dewa menjelaskan apa yang terjadi dengan keluarga mereka.
Dewa mengangguk. "Saka mau kan, anterin Kak Dewa buat ketemu ibu? Gapapa, kan?"
Saka tersenyum. "Ibu pasti seneng ketemu Kakak."
"Kalau kamu?"
"Hmm?"
"Saka seneng ngga?"
"Seneng. Saka sebenernya kesepian di rumah cuma sama ibu. Kan kalau ada Kakak jadi tambah rame--ah..."
Saka baru ingat, Dewa dan ayah mereka kan sudah membangun keluarga baru.
"Kakak kan punya rumah sendiri ya. Saka lupa."
Dewa menggeleng. "Papa udah punya keluarga baru. Papa ngga akan keberatan kalau Kakak mau tinggal sama ibu dan Saka."
"Saka...boleh ketemu Papa?"
Dewa tidak mau mempertemukan Saka dengan ayahnya. Kalau benar ayahnya mengorbankan Saka demi melepas jin yang harusnya bersemayam dalam diri Dewa, Saka pasti sedih saat tahu.
Sudahlah ditinggalkan bersama ibu, masih juga dikorbankan hanya agar Dewa bisa hidup normal.
Saka tidak pernah jadi pilihan ayah.
"Nanti setelah kita seneng-seneng sama ibu, baru Kakak anter Saka ketemu Papa," bohong Dewa.
"Janji ya?" Saka menyodorkan kelingkingnya.
Dewa menyambutnya. "Janji."
Kemudian Dewa mengusak rambut Saka gemas. "Maafin Kakak ya, Sa. Harusnya kita ketemu lebih awal. Biar kamu ngga kesepian."
"Saka mau terimakasih sama Kak Dewa. Makasih udah bela-belain jemput Saka ke alam lain meskipun nyawa taruhan."
Dewa hanya tersenyum, kalau diminta mengulangnya lagi Dewa juga akan tetap melakukan hal yang sama. Mana bisa dia diam saja.
Saka membalas senyum Dewa, senyum Saka begitu lebar sampai pipinya jadi bulat seperti bakso. Lucu.
Dewa tidak tahan untuk tidak mencubit pipi bulat itu. "Kamu kok tambah gemesin sih."
"Sakit, Kak!" Saka menepis tangan Dewa lalu mengusap pipinya yang memerah.
"Suruh siapa bikin gemes."
Plak
Saka memukul lengan Dewa kencang.
"Gara-gara Kakak ngga langsung bilang kalau kita adik-kakak, Putra mikirnya Kakak tuh belok tau! Terus Kakak suka sama aku. Konyol banget dipikir-pikir."
"Masa? Kok bisa sih? Apa karena kamu cantik kali tuh? Mirip ibu ya?"
"Ew! Geli dengernya!" Saka mengusap lengan dan bahunya, merinding.
"Loh, apa sih? Emang bener mukamu cantik gitu. Coba panjangin rambut, pasti dikira perempuan kamu."
"Kak Dewa!"
"Ih, eh, itu temen kamu pada tidur nanti bangun!"
"Telat!" Tiba-tiba ada sahutan dari dalam. Saat menoleh ke belakang, ternyata Galeh, Tito dan Putra sedang berjalan ke arah mereka.
"Udah bangun gue dari tadi, bacot sih lo berdua," sungut Tito.
"Tau nih. Centil banget kaya orang baru jadian bjir," tambah Galeh.
Hadiahnya, Dewa memukul belakang kepala Galeh. "Goblok."
"Bang, ini ngomong-ngomong kita udah terkenal seangkatan tau. Eh, sekampus malah," ujar Putra yang sedari tadi asyik baca chat orang-orang seangkatan dari grup Whatsapp.
Galeh mengangguk mengiyakan, karena sendirinya sudah melihat isi grup.
"Iya weh! Bisa-bisa kita viral di Twitter terus nanti cerita kita dijadiin film."
Putra menambahkan, "Judulnya KKN vs Dalang Edan."
End
Ya, aku tau. Endingnya super mendadak banget XD
Karena ada insiden, aku mutusin buat ngepublish buanyak banget draft aku (meskipun sekarang draftku numpuk lagi, heran banget jadi manusia kok hobinya mulai cerita baru terus, yang udah ada tamatin dulu kek gitu).
Makanya kalau kalian cek profile aku, tiba-tiba aku punya sekitar 10 story. (tadinya kaya cuma 4? wkwk)
Padahal aku ngga suka lihat banyak cerita belum complete di bagian published. Jadi aku merasa diburu-buru namatin cerita-cerita itu jujur aja.
Kalau ada semangatnya mungkin aku buatin sequel cerita ini, tentang kehidupan Dewa tinggal di rumah ibunya, juga Saka yang ternyata kena efek akibat nyaris ketinggalan di dunia lain.
(ini bukan janji ya, aku takut bikin janji)Dan gimana nasib jin yang tadinya ngikutin Saka dari kecil.
Makasih ya buat yang udah nyempetin vote apalagi komen, padahal aku juga jarang balesin karena sering bingung mau bales apa (I'm socially awkward, sometimes).
Kalian cukup tau aku seneng banget tiap kali baca komentar kalian :')
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUH - Hyunjin Lokal AU ✅
FanficKisah KKN Saka (Hyunjin) bersama kedua belas orang temannya yang nano-nano. Bertemu jin penjaga dari nenek moyang Mendadak jadi dukun mengusir arwah penasaran Dijemput dari alam lain setelah ritual setan memisahkan jiwa dan raganya Disukai Kak Dewa...