14. and love blooms in the most unexpected way

339 38 4
                                    

☕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"AYOLAH, Noo, tolongin gue. Part-timer gue yang kemarin udah mau sidang skripsi jadi dia minta break dulu sebentar sampai selesai sidang." Dari dalam bangunan dengan luas 93 m2 itu terdengar suara Kim Hyunjin yang sedang meminta sepupunya, Kim Sunoo, untuk bantu dirinya.

"Tapi, Kak, gue juga lagi padat banget sama praktikum," respon Sunoo. "Apa enggak bisa nyari part-timer baru aja?"

"Enggak bisa, Noo. Gue butuh, urgent banget. Kalau nge-up looking for barista gue harus interview dan ngajarin mereka dari awal lagi," jelas Hyunjin kepada sepupunya. "Bantuin gue, please, cuma lo doang yang bisa gue andelin."

Hyunjin lihat Sunoo dengan tatapan penuh harap. Sunoo yang melihat kakak sepupunya sangat kebingungan satu minggu terakhir ini jadi tidak tega untuk katakan tidak.

"Oke, gue bakal bantuin sementara. Tapi, lo sambil nyari barista baru juga ya, Kak." Sunoo akhirnya mengiyakan permintaan Hyunjin.

Dengar jawaban Sunoo, senyuman Hyunjin mengembang lalu peluk adik sepupunya dengan erat.

"YES!!! Bener ya, Noo?"

"Iya beneran, Kak."

"AAAAAA makasih banyak Sunoo! I owe you a lot."

"Sama-sama, Kak Hyunjin. Tapi, jangan lupa ya, untuk tetap nge-up hiring barista." Sunoo ingatkan lagi sepupunya itu.

"Iyaa. Enggak bakal lupa, kok. Sekali lagi makasih banyak adikku sayang," tutur Hyunjin sembari lepas pelukannya.

"Jadi, shift gue setiap hari apa aja, Kak?" Sunoo ingin pastikan bahwa dirinya mendapatkan shift saat jadwal kuliahnya sedang kosong. Bagaimanapun juga, Sunoo adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh semester 4.

"Sebentar, gue cek dulu." Hyunjin buka tablet miliknya. "Kamis sama Jum'at sore. Lo bisa enggak? Kalau enggak bisa, biar gue minta tukar shift sama barista lain."

Sunoo berpikir sejenak. Hari Kamis dirinya ada kelas sampai pukul 12 siang. Kalau Jum'at memang ada praktikum, tetapi di pagi hari. "Harusnya bisa sih, Kak. Gakpapa gue di Kamis sama Jum'at sore aja."

"Oke kalau begitu. Deal! Kamis sama Jum'at sore, ya?" tanya Hyunjin sekali lagi.

"Iyaaa, Kak Hyunjin," jawab Sunoo gemas.

"Hehe, oke! Lo bisa mulai Kamis besok ya, Noo."

"Lo besok bakal dateng pas shift gue, kan, Kak? Terakhir gue bantuin lo sebagai barista itu setahun lalu jadi gue udah agak lupa."

"Iya, besok gue bakal briefing lo lagi, kok. Tenang aja, Sunu adik gemasku."

"Beneran, ya? Awas aja lo kalau enggak dateng besok!" ancam Sunoo. Kakak sepupunya ini punya tendensi untuk melakukan hal-hal yang tidak terduga, termasuk dalam mengusili Sunoo. Maka laki-laki kelahiran bulan Juni itu harus pastikan bahwa Hyunjin tidak berencana untuk tinggalkan Sunoo sendirian besok.

CAFE WRITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang