2

74 7 1
                                    

Happy reading
Jangan lupa komen dan like

Restoran

Krist sibuk menelpon singto, sudah 1 jam dia menunggu di restoran tapi tidak ada tanda-tanda singto. Di telpon berulang kali pun tak diangkat

"Singto lu kemana sih... Gua udh nunggu 1 jam, gua telpon gak diangkat, di wa pun gak di bales" monolog Krist

"Atau aku telpon nomor rumah singto aja kali ya..." Krist sempat berfikir berkali² untuk menelpon nomor rumah singto hingga akhirnya

"Aku telpon aja sudahlah" putus Krist

Krist menelpon nomor rumah singto, tak lama di angkat lah oleh pembantu singto

"Halo"

"Halo bi"

"Den Krist"

"Iyaa bi, aku mau nanya singto ada di rumah?"

"Den singto dari pagi sampe sekarang belum pulang den"

"Belum pulang bi?"

"Iya den"

"Kalo Tante di rumah bi?"

"nyonya dan tuan sudah 3 hari pergi keluar kota den"

"Ke luar kota bi?"

"Iyaa den"

"Yasudah bi makasih ya..."

"Sama-sama den"

Mata Krist menatap lurus depan meja yang sudah dia siapkan untuk anniversary mereka, kue yang dia buat sendiri, makanan yang sudah mulai dingin, bahkan bunga yang awal nya terlihat indah kini terasa hampa

"Kamu bohong sama aku sing, kamu bilang mau anter mae, kamu juga janji akan datang tapi... Hiks... Hiks... Kamu bohong"

Pelayan menghampiri meja Krist "mohon maaf tuan, makanannya sudah dingin, apa perlu kita hangatkan?" Tanya pelayan

"Tidak perlu, buang saja semuanya" lirih Krist menghapus air mata

"Tapi tuan-"

"Saya bilang buang saja!" Teriak Krist

"Baik tuan"

Krist pergi ke kasir dan membayar semua makanan, setelah selesai Krist pergi keluar dari restoran dan berjalan menuju toserba

Dia membeli mie dan kopi, setelah membayar Krist duduk di depan toserba

"Aku rela gak makan di rumah demi makan sama kamu ternyata aku tetap saja makan sendiri" Krist menatap mie dan kopi dengan miris

"Happy anniversary" setelah itu Krist memakan makanannya

.

.

.

"Oh shit....!!"

Haruskah Aku Menyerah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang