10

47 6 1
                                    








Happy Reading













Akhirnya Krist sampai di bangkok, rasanya seperti lama sekali dia pergi padahal dia pergi hanya beberapa hari

Krist menarik nafas lalu buang "Hahhh aku rindu bangkok" Ucapnya tersenyum

"Padahal baru beberapa hari kenapa aku lebai sekali yaa hahaha"

Krist menarik kopernya menjauh dari pintu keluar, dia berjalan ke arah tempat menunggu taksi

"Mae sama pho kira² khawatir gak yaaa, pasti mereka kaget aku pergi kerumah nenek" Ucap Krist pelan dan melihat tas yang ada di atas kopernya yang berisi oleh²

Tidak lama ada Sebuah mobil hitam yang berhenti di depan Krist

Krist awalnya berjalan sedikit menjauh, dia kira itu mobil itu ingin menjemput seseorang tapi saat dia melihat plat nomor mobil itu dia seperti mengenal mobil yang ada di depannya

"Gak mungkin kan" Ucapnya perlahan mundur menjauh

'Bagaimana dia bisa tau aku disini' batin krist

Tidak lama ada seseorang keluar dari mobil hitam itu dan berlari ke arah Krist, laki-laki itu memeluk Krist sangat erat

"Kamu kemana aja sayang, phi kangen sama Krist" Lelaki yang berlari ke arah Krist adalah Singto seseorang yang sangat Krist hindari

Krist diam membeku, bukan karena dia tidak rindu dengan Singto hanya saja dia belum siap untuk mendengar penjelasan Singto tentang semuanya.

Krist takut mendengar Singto benar² menghianati dia

"Sayang kenapa kamu diam? Maaf na.. Kalo phi punya salah" Ucap Singto melepas pelukannya dan memegang tangan krist

Mata Krist mulai berkaca-kaca, dia berusaha untuk menghindari tatapan Singto

Saat Singto ingin memegang pipi krist untuk menatapnya, ada perempuan berlari menghampiri mereka

"Phi Sington!!!" Teriak perempuan itu yang tak lain adalah seseorang yang sangat tidak ingin Krist temui
"Kenapa phi disini? Kan aku menunggu disana" Ucap perempuan yang bernama namtan

Krist merasakan sakit di dadanya bagaikan sebuah pedang yang sedang menusuk dirinya

'Sadar krist, Singto gak mungkin nungguin lo' batin krist

Sejujurnya dia sedikit goyah saat Singto memeluknya dan mengatakan kata 'rindu' pada dirinya seakan-akan Singto benar² menunggu dia dan sangat merindukan dia

Tapi kenyataan yang sedang terjadi adalah Singto sebenarnya hanya kebetulan bertemu dengan dia, karena alasan utama dia datang kesini untuk bertemu dengan perempuan itu

"Namtan... " Kaget Singto

"Phi kenapa kaget gitu? Kan phi kesini buat jemput aku" Ucap namtan

Singto sedikit panik dan mengalihkan matanya menatap Krist, dia tidak ingin krist berfikiran yang aneh² "sayang aku bisa jelasin ini-"

"Gpp phi, phi bisa pulang duluan aja. aku juga lagi nungguin taksi kok" Potong Krist

"Engga krist, phi bisa jelasin-" Singto memegang tangan Krist

Krist melepas paksa tangannya dari Singto "phi gpp!! phi bisa pergi sama dia" Sakit sangat sakit rasanya saat Krist berbicara seperti itu, sebenarnya dia ingin sekali memeluk Singto tapi dia tidak bisa. rasanya sakit saat memikirkan perempuan itu dan Singto mempunyai hubungan

"aku bisa pulang sendiri, phi tidak perlu khawatir" Ucap Krist menarik kopernya pergi dan menjauh dari mereka

Air mata Krist mulai keluar tanpa seizinnya "gak aku gak boleh cengeng!!" Menghapus kasar air matanya

"Sayang!!!" Saat Singto ingin mengejar krist, namtan memegang tangan Singto

"Phi... Sudah biarin aja dia pergi! "Kesal namtan

Singto marah dan menarik paksa tangan dia yang di pegang namtan "Dia pacar gua, kenapa gua harus biarin dia pergi!! Yang seharusnya pergi itu lo!! "

"Tapi phi... Kamu kesini kan buat jemput aku, kenapa tiba² gini sih. Pasti ini semua karena cowo nyusahin itu kan!!!" Marah namtan

"Jaga omongan lu!!! Lu gak ada hak buat ngatain pacar gua! NGERTI" Singto pergi tanpa menghiraukan teriakan namtan yang terus memanggilnya

"Sayang!!!" Singto mengejar Krist yang berjalan cepat menarik kopernya

'Aku harus cepat, jangan sampe phi Singto mengejar aku' batin Krist

"Krist!!! Dengerin phi dulu, berhenti Krist!! "

Singto terus mengejar Krist "gak gua gak mau kehilangan Krist, gua sayang sama krist"

"Gak aku belum siap, aku harus cepat " Ucap pelan Krist dengan air mata yang terus mengalir

Krist kira dia sudah siap untuk menyelesaikan semua masalah nya dengan Singto tapi ternyata dia masih belum siap untuk bertemu dengan Singto rasanya masih sakit untuk melihat dia dan memikirkan dia menghianati nya

Krist terus menunduk dan berjalan cepat tanpa melihat sekitar dia tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat dia hampir jatoh
























Gays udah lama gak update
Gimana kalian kangen gak sama kelanjutannya 🤭

Sorry yaa gays kalo kalian nunggu lama

aku baru sadar cerita ini aku buat 2023 dan sekarang udh hampir 1 tahun tapi cerita ini belum selesai juga

Tapi untungnya masih ada yang setia baca dan vote makasih banyak yaaa gaysss aku usahain untuk gak lama² update nyaaa

Haruskah Aku Menyerah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang