Happy Reading
Matahari mulai bersinar dengan indah. Krist bangun dari tempat tidurnya, merapihkan kasur lalu pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi Krist bersiap² turun untuk sarapan
"Selamat pagi nenek" Ucap Krist dengan senyum yg indah
"Pagi juga cucu nenek yang ganteng"
"Km... Ada orang disini"
"Sorry siapa? " Canda Krist
"Lu ya! Awas-"
"Selamat Pagi bank yang ganteng..." Ucap krist
Bank menatap Krist bingung
'tumben banget nih anak baik, kesambet apa dah' batin bank"Kenapa lu ngeliatin gua kayak gitu? Gua tau kok, gua ini emang ganteng"
Bank menatap tajam Krist "orang yg bilang lu ganteng pasti matanya bermasalah"
"Yeee cowo yg kemarin sama lu itu juga bermasalah, mau aja pacaran sama toa masjid"
Saat bank ingin membalas krist, nenek menatap mereka berdua tajam "makan udah, gak usah ribut mulu. Ini masih pagi"
"Iyaa nek" Jawab mereka kompak
Selesai makan
Krist berpenampilan sangat rapih, membuat bank dan nenek bingung
"Krist kamu mau kemana nak? Kok rapih sekali"
"Aku mau pulang nek"
"Mau pulang?!" Kaget bank
"Iyaa, kenapa lu kaget gitu dah? Kan gua emang gak lama disini"
"Cepet sekali nak? Bukannya katanya sedang libur" Bingung nenek
"Iyaa nek, ternyata ada beberapa matkul yang di majuin jadi aku harus balik ke kota"
"Gak asik lu Krist, masa udh mau pulang aja" Sedih bank
"Ya kan gua harus kuliah, gua bukan pengangguran kayak lu" Ledek Krist
"Enak aja, siapa bilang gua pengangguran"
"Udah² jangan mulai lagi deh kalian" Ucap nenek memisahkan mereka
"Yaudah nenek buatkan kamu makanan dulu untuk orang tua kamu"
"Gak usah nek, nanti nenek kecapean. Tadi dede baru aja masak sarapan, masa mau masak lagi. Mending nenek istirahat yaaa"
"Tidak apa² nak-"
"Nek... Bener kata krist, mending nenek sekarang istirahat. Biar aku yang anterin Krist ke bandara sekalian beli beberapa makanan dijalan untuk oleh²" Ucap bank
"Yasudah, hati² dijalan yaa nak... Kalo ada apa² telpon nenek. Bank nenek minta tolong anterin Krist yaaa"
"Siap nenek" Ucap bank
Nenek memeluk Krist dan mencium kepalanya untuk mengucapkan perpisahan, setelah itu Krist dan bank pergi
"Nenek harap, tidak ada yang menyakiti kamu lagi yaa nak" Ucap nenek menatap kepergian mereka dengan air mata
Di mobil
"Lu yakin ingin pulang sekarang? "
"Gua yakin" Ucap Krist serius
"Tapi gimana dengan-"
"Gua gak peduli, gua akan tunjukin perubahan gua sama mereka"
"Perubahan? Lu yakin dengan keputusan lu, gimana kalo lu malah makin sakit? " Khawatir bank
Krist dan bank memang selalu berantem dan meributkan sesuatu yang tidak penting tapi itu lah cara mereka untuk menjadi dekat seperti sekarang, Krist menjadi sedikit lebih lega dengan bercerita kepada bank. Dan bank merasa senang bisa kembali berteman seperti dulu dengan Krist sahabat masa kecilnya
"Gua pasti bisa, ini keputusan gua dan gua yakin akan itu" Gigih Krist
"Okay gua akan dukung lu, tapi lu harus ingat. Kabarin terus gua kalo ada apapun, dan lu juga bisa bilang ke gua kalo lu butuh bantuan ngerti" Tegas bank
"Iya iya toa masjid" Canda Krist
"Ehhh lu jangan panggil gua toa masjid kali, nama gua itu bagus bank bukan toa masjid"
"Tapi suara lu kayak toa masjid" Ledek Krist
"Dasar bucin akut.... " Balas bank sambil menjulurkan lidah
Akhirnya mereka hanya tertawa dengan lelucon yang mereka buat
'Gua harap lu bisa selalu tersenyum seperti ini krist' batin bank
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah Aku Menyerah?
Fanfictionbaca aja gays ceritanya kali aja cocok dengan selera baca kalian🤭