BAB 1 : PERMULAAN

21 0 0
                                    

Tahun 1850, Wilhelmina

Salju turun dengan begitu lebatnya menutupi setiap celah dan sudut Wilhelmina. Para pepohonan dan jalanan berhasil tertutupi oleh selimut putih yang berasal dari langit. Angin-angin saling berhembus dari barat ke timur yang membuat wilayah Wilhelmina semakin dingin. Para hewan-hewan kecil seperti tupai, kelinci, bahkan si tuan pemilik duri segera memasuki sarang mereka yang hangat dan menutupnya agar kehangatan itu tak berakhir.

Sama halnya dengan para manusia biasa, mereka memutuskan menghabiskan waktu mereka di dalam rumah mereka dan menghangatkan diri mereka bersama keluarga di depan perapian. Menikmati secangkir coklat panas dan bertukar cerita yang menambah rasa hangat dalam sebuah keluarga. Tak terkecuali dengan seorang pemuda yang kini berada di danau beku. Menatap danau tersebut dengan pandangan kosong.

Mungkin dari beberapa orang itu adalah ide yang buruk. Berdiri di depan danau beku dengan keadaan cuaca yang sangat dingin. Tapi berbeda dengan pemuda tersebut, ia lebih menghabiskan waktunya menatap danau tersebut di tengah-tengah cuaca dingin melanda. Helaan nafas keluar dari mulutnya, ia tenggelamkan wajahnya yang sudah memerah ke dalam bajunya yang tebal. Ia pun berdiri dan berbalik mengambil langkah demi langkah menjauh dari danau menuju ke rumah.

"Aku pulang"

Suara itu keluar dari bibir pemuda tersebut. Ia memasuki sebuah gubuk atau bisa dikatakan rumah yang terletak di dalam hutan dekat dengan lautan lepas. Tempat yang sangat dingin dan diisi dengan makhluk-makhluk bertaring tajam dan mengerikan. Tempat tersebut merupakan tempat tinggal dari Klan Damon. Mereka tinggal di dalam hutan dekat dengan laut di wilayah Wilhelmina. Mereka bertahan hidup dengan menggunakan jaket tebal dan baju tebal untuk melindungi mereka dari cuaca dingin dan tinggal di sebuah gubuk-gubuk kecil nan hangat.

Mereka hidup berkelompok dan dipimpin oleh seorang kepala Klan yang bernama Baron Cohen. Pemuda tersebut berseru dan disambut oleh seorang pria manis dengan senyum yang terukir dari wajahnya. "Darimana? Kok baru pulang? Udah tau cuaca lagi dingin malah keluar, nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana?! " Omel pria tersebut sembari berkacak pinggang. Pria tersebut mengomel tanpa henti di depan seorang pemuda yang kini hanya bisa menundukkan kepala. Dapat dilihat rasa khawatir yang nampak diwajahnya yang manis itu.

"Mum aku hanya pergi ke danau, tidak jauh kok" Ujar si pemuda. Pria tersebut atau bisa dikatakan 'ibu' dari pemuda tersebut menghela nafas. Ia pun mendekat menuntun sang anak untuk duduk. "Danau manapun, kalau mau keluar itu bilang-bilang. Mum khawatir denganmu Ray, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Apalagi cuaca sekarang masuk musim dingin" Tuturnya.

"Aku gak papa Mum... Lagipula aku sekarang berusia enam belas tahun"

"Setua apapun usiamu kamu masih anak kecil di mata Mum, ngerti! "

"Hm.. Ngerti"

"Sudah... Sekarang pergi ganti baju, sebentar lagi Dad pulang"

"Hm..."

Tak lama kemudian seorang dengan perawakan gagah dengan kumis tipis yang bertengger di mulut datang dengan wajah murung. Beliau adalah Baron Cohen, seorang kepala klan Damon. Sang istri kemudian menghampiri sang suami, menawarkan jaketnya yang tebal dilepas. Ia kemudian menyuruh sang suami duduk sedangkan dirinya pergi untuk menyimpan jaket tebal sang suami.

Melihat wajah sang suami yang berkerut, sang istri berinisiatif untuk memberinya segelas air hangat. "Ini, minumlah pasti cuaca di luar sangat dingin" Ucapnya. Sang suami lalu meminum apa yang dihidangkan oleh istrinya, ia lanjut menatap sang putra. Beliau pun memulai pembicaraan.

"Tadi aku pergi rapat dengan para tetua klan karena barusan aku dapat sebuah ramalan tentang kepunahan bangsa kita" Sang istri mendengar dengan seksama begitu pula dengan si pemuda tersebut. Ia turut mendengar perkataan sang ayah dengan seksama. "Mereka memutuskan untuk mengadakan sebuah pelatihan bertahan hidup yang dikhususkan untuk para pewaris, atau bisa dibilang sekolah sih. Jadi, Rayn minggu depan kau harus pergi ke tempat Klan Norwood untuk mempelajari kekuatan-kekuatan Klan" Lanjutnya.

Heirs Of The Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang