Di suatu malam yang terlihat sebuah mobil melewati jalanan yang lumayan sepi
"Kita langung pulang ya?" Tanya sang ibu kepada kedua putranya yang duduk di kursi blakang
"Iya mah sae udah capekk" kata si sulung
"Rin juga mah" kata si bungsu
Sang ibu hanya terkekeh kecil mendengar jawaban kedua putranya
"Iya kita langung pulang" kata sang ayah
"Pah mamah mau mampir ke supermarket sebentar"
"Mau beli apa?"
"Mamah baru inget ada barang di rumah yang habis"
"Oh iya sebentar ya mah"
Tidak lama kemudian mobil itu berhenti di depan supermarket
"Rin sama sae mau ikut gak?"
"Ikutt" jawab mereka serempak
"Papah juga"
Mereka ber empat memasuki supermarket itu tak berapa lama mereka keluar dari dalam sana dan saat ingin kembali ke mobil...
"A-ayah hiks ma-maafin chira hiks"
Terdengar suara isak tangis dari sebelah supermarket
"Mamah siapa yang nangis?" Tanya si bungsu Rin kepada ibunya
"Papah cek dulu ya"
"Rin ikut"
"Sae juga"
"Sayang jangan ya kalian di sini aja sama mamah" kata sang ibu
"Rin ikut ya mah"
"Sae juga mau ikut"
"Yaudah kalian boleh ikut"
"Yey makasi pah"
"Pah gimana sih"
"Ga papa mah"
Mereka berjalan ke sisi supermarket dan melihat seorang anak kecil berusia kisaran enam tahun sedang di pukul oleh seorang pria dengan menggunakan botol alkohol
"DASAR GAK BERGUNA KENAPA KAMU HARUS LAHIR HAH!"
"A-ayah hiks s-sakit hiks berhenti"
"SAKIT! IYA SAKIT HAH! DASAR GAK BERGUNA BISANYA CUMA NANGIS"
terlihat anak itu sangat kesakitan tapi masih terus di pukuli oleh orang yang dia panggil ayah itu
Sae yang melihat itu langsung menutup matanya dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya menutup mata adiknya
Ayah mereka melihat seorang anak di pukuli di depan matanya langsung berlari mendekat dan cepat cepat mengangkat bocah itu sebelum pria tadi melayangkan botol alkohol itu lagi
"HEH LO MAU BAWA KEMANA ANAK SIALAN ITU!!"
"Sae, Rin cepet kita balik ke mobil"
Tanpa banyak tanya sae dan Rin mengikuti ayah mereka ke mobil
"Pah kenapa"
"Mah cepet masuk bawa dia juga"
Kata nya pada istrinya
Mereka langsung masuk kedalam mobil bocah tadi kini duduk di pangkuan nonya Itoshi yang ikut duduk di kursi blakang
Sae ia masih shok setelah melihat kejadian tadi
Sementara Rin ia memperhatikan anak itu dengan tatapan khawatir
Mobil itu menuju ke rumah sakit terdekat untuk mengobati luka anak itu
Setelahnya mereka pulang ke rumah
"Oh iya dek namanya siapa?" Tanya nyonya Itoshi dengan nada lembut
"Emm Bachira tante"
"Eh kok panggil tante sih! Pangil aja mamah terus dia papah kamu, terus mereka berdua itu kakak kamu, sekarang kita keluarga" kata nyonya Itoshi
Bachira hanya mengangguk semangat, ia ingin memiliki kakak
"Em iya tante eh mah"
"Ihh kamu kok gemes banget sih"nyonya Itoshi mencubit gemas pipi Bachira
"Emm chira belum punya kamar ya.. Sae chira tidur di kamar kamu dulu ya sampe kamarnya chira siap"
"Di kamar Rin aja mah"
"Loh kenapa emang?"
"Gak papa"
"Yaudah mah gak papa biar chira sama Rin aja biar dia punya temen"
"Bener juga kamu sae, chira tidur sama Rin ya"
"Emm chira gak tau tapi iya deh"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dikit dulu yak gais
Jan lup vote n komen brodi
Bubai
-ray 30/06/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother || RinBachi
Fiksi PenggemarBACA DESKRIPSI! Ingat ini cuma fan fiction bluelock , jadi yang ada di cerita ini 100% karangan gw, jadi kalo ada hal yang gak sesuai sama di anime nya ya maaf ini buat kepentingan alur yek. jadi jan pada komplen "kok rin ini" "kok bachira itu" "ha...