Happy Reading!
.
.
🐾-------------------------------------------------Wisnu pertama kalinya ikutan gabung bareng anak kostan lainnya di gazebo malam ini. Gak ada rencana kumpul sih, pure tiba-tiba anak kostan pada kumpul di gazebo aja gitu.
Disana ada yang main uno, monopoli, catur, dan congklak.
Yang main uno ada Joshua, Saka, Jaka, Marvin, Bram, Dika, Joee, Yerin, dan Jasmine. Terus yang main monopoli ada Rachel, Jeff, Evan, Azhel, dan Juned. Herry sama Yuju lagi main catur. Sedangkan yang main congklak itu si Lisa sama Jennie. Sedangkan yang lainnya pada sibuk sendiri atau cuma liatin mereka main.
Kita ke uno dulu. Joshua ngeluarin tiga kartu kuning angka 2. Punya dia tinggal satu kartu doang. Habis Joshua giliran Marvin, dia ngeluarin kartu kartu hijau angka 2.
"Heh ngintip lo!" Yerin menjauh dari Jaka yang duduk disampingnya.
"Kagak anjir."
Setelah Marvin, lanjut ke Joee. Cewek itu cuma diem doang. Bram yang kesabarannya setipis tisu dibagi dua pun langsung ngedumel.
"Weh, lama kali kau ni! Cepatlah!"
"Sabar!" Joee ngeluarin kartunya.
Sekarang mari kita gabung ke monopoli. Jeff kesel banget, gatau kenapa kalo main monopoli tuh selalu apes. Dia gak pernah dapet negara afrika, selalu nya dapet yang Singapura, Indonesia, paling beruntung cuma yang Belanda.
Evan yang jadi bank, si Juned ikutan main. Rachel yang punya kartu afrika selalu nyumpahin mereka buat berhenti di negara itu.
"Anjing lu, itu rumah udah banyak banget babi." Azhel dari tadi ngumpat mulu ke Rachel. Dia selalu kena di afrika dan duitnya tinggal goceng doang.
"Gua mau jadi juragan kontrakan di afrika," ucap Rachel setelahnya dia ketawa.
"Rumahnya habis gegara lu tolol."
"Jual lah anjir!" sahut Juned.
"Ayo ah kita demo ke bank, suruh dia jual rumah!" Seru Azhel. Juned dan Jeff kompak setuju.
"Jual rumah! Jual rumah! Jual rumah! Jual rumah!"
"Mana bisa anjer!"
"EVAN, SURUH RACHEL JUAL RUMAHNYA! KALAU GAK KITA GUSUR BANKNYA!" Teriak Jeff. Tapi gak lama kemudian kepalanya kena tabokan maut dari Jaka.
"Berisik lu!"
Evan disana cuma diem, bingung nanggepinnya. Rachel udah ngumpetin rumahnya biar gak bisa diambil sama mereka.
"Evan, kamu harus bijak dalam memilih persoalan ini," kata Azhel dengan wajah serius.
"Apasih gak jelas!" Sahut Juned, geli sama omongannya Azhell.
"Van, apakah kamu tahu betapa susahnya membangun rumah ini? dari nol sampe sesukses sekarang aku bangun rumah ini sendirian tanpa ada bantuan orang lain, tetapi dengan jahatnya kalian memintaku untuk menjual rumah ini? Jahat sekali kalian," Rachel mulai dengan dramanya.
"Evan, apakah kau tak melihat kami yang sengsara karena berhenti di negara dia yang rumahnya sangat banyak sekali? Uang kami habis, Van. Kami seperti di peras olehnya."
Juned memijat pelipisnya ketika melihat Jeff yang ternyata ikutan mendrama. "Apasih anjing, cuma game doang."
Azhel menoleh, "Wahai Junedi, kamu juga setuju dengan pendapat kita kan? Kamu juga uangnya terkuras karena dia kan?" cewek itu nunjuk ke Rachel.
"Baiklah kalau itu mau kalian, akan aku jual rumah ini." Ekspresi Rachel langsung sedih.
"Evan, aku jual dua rumah ini seharga dua ratus ribu saja." Rachel memberikan dua rumah kecil itu ke Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kostan KoLo
Teen FictionVERSI BARU!!! Kostan KOLO... KOLO diambil dari kata KOrean LOkal karena penghuninya rata-rata pada cakep semua, kata Pak Eko mereka itu kayak Oppa sama nunna gitu. kost dengan penghuni banyak macam nya. bahagia, sedih, terharu, kecewa dapat mereka...