Happy Reading!
.
.
🐾-------------------------------------------------Sudah beberapa kali Evan terus menerus menghela nafas panjang. Pikirannya lagi ruwet hari ini. Mulai dari tugasnya, terus juga tadi laporannya dicopy orang tapi untungnya udah ketahuan duluan.
Dan sekarang dia harus nungguin satu kelas yang lagi ngerjain tugas. Evan ditunjuk Dosennya buat kumpulin semua tugas anak kelasnya. Pak Yatno tadi ada urusan mendadak.
Tinggal 4 orang lagi. Tiga cowok dan satu cewek. Bahkan sedari tadi Evan terus melihat ke jam tangannya, dia udah ga tahan lagi nungguin mereka.
Kelas mulai jam sepuluh pagi, dan kini jam menunjukkan hampir pukul lima sore. Selama apa dia nungguin mereka cuma buat ngerjain tugas dua puluh soal.
"Tolong cepetin dikit, udah hampir maghrib." ucapnya sedikit ketus.
"Ya makanya bantuin dong, Van."
"Iya nih."
Evan menaikkan alisnya, lalu menunduk lanjut sibuk dengan ponselnya.
Dua cowok itu mendengus, melihat ke samping. "Udah, Bro?"
Cowok yang kini berdiri bersiap mengumpulkan tugasnya ke Evan yang duduk di kursi Dosen pun hanya mengangguk.
"Sorry lama, Van."
Setelah mengambil tasnya, cowok itu melihat ke tiga orang yang belum selesai disana. "Kalian cepetin dikit, udah mau maghrib kasian Evan."
"Iyeee."
"Yang mana njir kelas lu?"
"Kelas C"
Lisa melihat papan yang berada di atas pintu. "Ohh, iya dah ketemu nih."
"Nah di kursi belakang pojok kiri."
"Buset lu duduk di belakang apa ga kelihatan?"
"Bawel pek, tinggal ngambil doang."
"Iya nyet!"
Lisa mengambil barang itu lalu keluar kelas, namun sebelum itu dia sempat mendengar sesuatu yang bikin bulu kuduknya berdiri.
"Lari Lis!! Lari lari Lis! Dia suka usil emang."
"Anjeng lu malah nakutin gua bangsat!"
Lisa lari tak tentu arah. Hingga ia tiba tiba berada di koridor fakultas lain. Melewati kelas yang kini sudah sepi.
Langkahnya terhentik ketika melihat seseorang yang dikenalnya di salah satu kelas.
"Belum pulang, Van?"
Evan yang semulanya sibuk dengan ponsel kini menoleh, melihat Lisa yang sedang mehampirinya. "Iya, nungguin mereka selesai dulu."
"Ohh."
"Lu sendiri, masih ada kelas?"
Lisa duduk di kursi depan Evan, "Enggak, gua udah mau pulang tadi tapi Azhel telpon suruh ngambilin ini di kelasnya." tanggannya menunjukkan Flashdisk ke Evan.
"Gua tungguin deh, sekalian balik bareng. Ngeri anjir tadi di kelas Azhel." Lisa melihat ke ponselnya, ternyata masih tersambung panggilannya.
"Di kelas evan juga ngeri lho, Lis." Ucap Azhel sambil cekikikkan.
"Tai lu," maki cewek itu.
"Weh lu pada gamau balik apa?? Dah hampir jam setengah enam njir." Lisa berbalik, melihat mereka dengan kesal.
Satu cewek sudah selesai, kini tinggal dua cowok itu. Lisa yang masih menatap mereka itu kini salah fokus dengan orang yang duduk di belakang. "Busett ni tiga orang lama amat selesainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kostan KoLo
Teen FictionVERSI BARU!!! Kostan KOLO... KOLO diambil dari kata KOrean LOkal karena penghuninya rata-rata pada cakep semua, kata Pak Eko mereka itu kayak Oppa sama nunna gitu. kost dengan penghuni banyak macam nya. bahagia, sedih, terharu, kecewa dapat mereka...