BAB 1

1.3K 65 7
                                    

Dunia seimbang, akan selalu seimbang. Akan selalu ada kejahatan, dan akan selalu ada kebaikan.

•••

Seorang gadis cantik dengan surai putihnya, mata birunya, dan kulit putihnya berjalan keluar dari sekolahnya. Sekolahnya yang ada di pinggiran kota London, sekolah sederhana dan banyak para muggle yang ekonomi rendah kebawah bersekolah disekolah tersebut.

Seragam putih lusuhnya begitu mencolok dan sangat bertentangan dengan wajahnya yang cantik, tidak ada kekurangan dari wajahnya.

Dunia muggle sudah tahu desas-desus mengenai Pangeran Kegelapan yang memiliki sihir paling kuat, tidak ada yang bisa menandinginya sekarang.

Tapi gadis yang masih berumur lima belas tahun ini, dia biasa. Hanya dia.

Gadis itu berjalan tersenyum saat memasuki rumah kumuhnya. "Ayah, Ibu, aku pulang" Teriak gadis itu dengan ceria.

Ibunya menghampiri putrinya masih memakai celemek, lalu segera mencium kening putri manisnya. "Lepaskan seragam mu, setelah itu kita makan siang, my flower."

Putri manisnya mengangguk dengan senyuman yang lebar, lalu segera masuk kedalam kamar nya, melepaskan seragam sekolah nya, setelah itu segera mengganti pakaian nya menggunakan kaus dan rok lusuh dengan warna yang sudah memudar.

Gadis lima belas tahun itu keluar dari kamarnya segera membantu ibunya di dapur.

Dan entah kenapa hari ini terlihat begitu gelap—langit terlihat mendung, tapi suasana akan hujan berbeda dengan susunan bahwa akan ada sesuatu yang gelap melanda dunia muggle.

Gadis lima belas tahun itu dan ibunya selesai memasak, lalu segera menata makanan mereka yang sederhana diatas meja makan.

Tak lama setelah itu ayahnya masuk sambil membawa sekeranjang sayur-sayuran dan buah-buahan lalu ditaruh diatas meja dapur, gadis lima belas tahun itu segera memeluk ayahnya ketika ayahnya sudah selesai menaruh keranjangnya.

"Putriku tersayang, my Ellie, my flower, bagaimana sekolah mu, sayang?" Ayahnya bertanya sambil mencium puncak kepala putrinya.

Ellie tersenyum dan mendongakkan kepalanya menatap ayahnya. "Sangat baik, hari ini aku menyelesaikan seluruh soal matematika dengan mudah dan cepat." Ellie berkata dengan ceria.

Ayahnya—Tuan Julian Warren mencium kening putrinya. "Good job, my daughter."

Ellie tersenyum lebar dan sangat bahagia, keluarga mereka sederhana, hangat, dan bahagia. Ellie begitu menyayangi kedua orang tuanya, dan Ellie tidak akan pernah membiarkan orang tua nya di hina atau disakiti.

"Ada apa ini? Kalian bermesraan tanpa mengajak ibu?" Ibunya—Nyonya Amora Warren berkata dengan nada yang cemburu tapi main-main, Ellie dan Julian terkekeh geli.

"Ibu cemburu, ya?" Ellie menggoda nya dengan alis diangkat-angkat berulangkali.

Amora berjalan mendekat, lalu memeluk suami dan putrinya. "Yeah, maka dari itu kalian berdua harus menghabiskan makanan yang sudah aku siapkan tadi." Amora berkata main-main, lalu mereka bertiga tertawa bersama-sama.

"Okay, okay, kita makan sekarang? Ayah sangat lapar." Julian berkata sambil mengusap perutnya.

Amora dan Ellie tertawa, lalu mereka mulai duduk di bangku meja makan, dan mulai memakan makan siang bersama, sambil berbicara dengan hangat dan santai.

FORBIDDEN - THE RIDDLE BROTHERS [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang