26. Debat Terus, Sampai Mampus

6 2 0
                                    

#fantasi, spritual

Prompt: Buat cerita dengan MBTI yang sama seperti kalian

***

Pada malam hari setelah perang berakhir, Ekantra, Dwika, dan Trisaka berdiri di menara Istana Surgawi. Dari atas sini, benda-benda langit terlampau dekat, dan diisi dengan berbagai kehidupan ghaib. Jika menengok ke bawah, kehidupan fisik yang damai menyuguhkan mata mereka.

Embusan angin malam, tampak lembut menerpa jubah sutra yang dikenakan. Atmosfer terasa dingin, ditambah lagi dua teman sesama malaikatnya tiba-tiba menjadi pendiam usai berselisih. Ekantra pun menggunakan peran penengah untuk memecah keheningan, "Tadi itu hampir saja, ya. Aku tidak menyangka, Perang Spiritual akan berakhir dengan cara baik."

Dwika mengangguk. "Untung saja aku menggagalkan rencana pencabutan nyawa." Ia kembali bernostalgia, tentang betapa bahagia saat melihat senyuman seseorang yang telah diselamatkan dari bunuh diri. "Jika tidak, aku merasa gagal sebagai malaikat penyelamat."

Mendengar perkataan tersebut membuat Trisaka tersulut. "Apa karena hal itu kau merasa renacanaku sia-sia, huh?" Ia menyelisik ke arah Dwika, sosok itu tengah menurunkan pandangan ke bawah menara untuk menyaksikan keindahan di bumi. "Ingat, kematian adalah bagian dari kehidupan pula."

"Tapi kematian yang seharusnya, dilakukan saat ajal menjemput." Sebagai penyelamat manusia, Dwika tak suka jika seorang makhluk hidup mendahului sang pencipta untuk mengakhiri kehidupan. "Aku hanya menjalankan tugasku, kau tahu."

Trisaka memutar bola mata malas. Ia merasa lelah terus berdebat. Terlepas dari kebaikan hatinya, ia merasa Dwika telelau naif atau ... memang mulai 'ingin' hidup menjadi manusia. Tak heran, karena selama ini Dwika melakukan pendekatan spesifik saat melakukan penyelamatan.

Alhasil, Dwika lebih dalam menyelidiki apa kesukaan dan kebencian kliennya, serta apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan kliennya. Sementara Ekantra hanya tak habis pikir, malam sakral yang seharusnya digunakan untuk menyambut kemenangan, lagi-lagi digunakan oleh keduanya untuk berdebat.

-MBTI: ENTP-A

-MBTI: ENTP-A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DwikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang