bab ketiga puluh enam

694 59 2
                                    

.

.

.

Melihat keadaan sahabatnya yang semakin terpuruk dalam kesedihannya itu,Jimin memilih untuk menghiburnya.

"...Tae jangan bersedih seperti itu... lebih baik kamu ikut dengan ku yuk..."matanya menghilang saat tersenyum.

Menghela nafas panjang "...Jim kau tau kalau aku sedang sedih...dan kau malah bercanda seperti itu dengan ku..."

"...aku bersungguh-sungguh Tae...aku tidak bercanda... jadi ayolah ikut...ku jamin pasti kau akan senang nanti... apalagi tempatnya sangat indah pasti kau suka ..."ujarnya dengan yakin.

"... untuk saat ini tidak ada yang bisa membuat ku senang Jim... hanya jungkook saja yang bisa...."

"...ini juga menyangkut Jungkook bodoh..."batin Jimin mengumpat.

"...ya ya aku tau...aku ngerti... tapi please lah ... sekali aja ya ikut..."bahkan tangannya kini sudah menggenggam tangan sahabatnya dengan erat.

Taehyung bergidik ngeri,dia dengan cepat menepis tangan Jimin yang memegang tangan nya.

"...ya baiklah aku ikut... hentikan tingkah menjijikkan mu itu..."ucapnya dengan pasrah.

.

.

.

Kening taehyung mengkerut, disaat Jimin mengajak nya melihat sebuah gedung yang sangat besar namun gelap. Seperti tempat terbengkalai.

Katanya mereka akan pergi ke tempat yang indah, namun kenyataannya tempatnya malah menyeramkan.

"...Jim kau bilang kalau kita akan pergi ke tempat yang indah...kok malah kesini...mana tempatnya mengerikan lagi...."ucapnya bergidik ngeri.

"...kamu tidak usah khawatir Tae... disini mungkin lagi mati lampu makanya gelap gulita... nanti kalau sudah terang.... tempatnya akan bagus kok...."jawaban dari Jimin, membuatnya semakin curiga.

Apalagi mobil mereka harus melewati hutan yang begitu lebat, jadi membuat pria tampan itu semakin takut saja.

Apa Jimin akan melakukan hal yang buruk padanya, tapi kan dia tidak pernah berbuat jahat pada sahabat bantetnya.

Atau jangan jangan Jimin punya dendam pribadi dengannya.

"...jim apa aku pernah punya salah padamu...?"Jimin menggeleng.

Mereka berdua berjalan menuju pintu masuk.

"... tidak... mungkin hanya sedikit menyebalkan sih.. tapi itu bukan masalah..."taehyung mengelus dadanya merasa lega.

"... lalu jika tidak ada masalah kenapa kau membawaku ke tempat seperti ini....?"

Pria dengan surai blonde itu mengeram jengkel, taehyung ini sangat banyak tanya menurutnya.

Jadi dengan tatapan tajam jimin bersuara "... sudah jangan banyak tanya... ikut saja... dasar cerewet..."

Taehyung melotot karena tidak terima dengan ucapan Jimin.

"...sialan kau...aku tidak cerewet ya ..enak saja...."

Mereka berdua memang selalu bertengkar, dimanapun mereka bertemu pasti beradu argumen.

.

.

.

Taehyung menatap sahabatnya tidak paham, karena dengan santainya Jimin menyodorkan sebuah jas pernikahan tepat dihadapannya.

"... kenapa hanya melihat... cepat pakai..."ucapnya ketus.

Kini mereka sedang berada di sebuah kamar dengan diterangi oleh cahaya kecil dari lilin.

고심하다 (taekook)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang