E6: Cahaya Harapan

57 6 0
                                        

Semua orang terdiam lesu melihat jangkauan area dari sihir milik Alz. Meski berbentuk api, sihir itu tidak meletus juga tidak menimbulkan suara seperti ledakan. Bentuknya bagai energi yang mengembang dan kemudian menyusut, meninggalkan padang rumput yang telah terdampak sihirnya. Hanya abu, tidak ada lagi yang tertinggal. Seperti namanya, "Incinerate" semua yang berada di dalam jangkauan habis tanpa sisa.

Para warga yang melihat itu tertegun lemas, ada yang jatuh duduk, dan kemudian menatap kearah pusaran api dengan rasa tak percaya. Ada juga yang terdiam kaku hanya bisa tertegun ketika api itu mengembang. Sihirnya tak bisa dibicarakan dengan kata-kata, dan seharusnya tidak dimiliki oleh seorang Wizard biasa. Gelar Archwizard memang pantas dipegang oleh Alz.

Masyarakat yang sebelumnya jatuh dalam keputusasaan tiba-tiba mengerumuni Alz, bersimpuh kepadanya dalam tangisan, dan memohon untuk membantu mereka semua. Sebagian lainnya menghampiriku, meminta maaf atas apa yang mereka katakan kepada kami.

Setelah meminta maaf, salah seorang warga menjelaskan lagi tentang siapa yang akan kita lawan. The Preacher, seorang Sorcerer tingkat tinggi yang kuat dan misterius. Dia datang ke desa satu minggu yang lalu, menjelaskan kedatangannya dan meminta para warga untuk tunduk patuh kepadanya.

Tak sendiri, ribuan pasukan datang bersamanya. Warga desa tak bisa berkata apa-apa, katanya saat ia duduk diatas singgasana yang dipenuhi tangan, ia akan menghadapi siapa saja yang melawan. Nampak, sihir khusus dari The Preacher adalah memunculkan kumpulan tangan manusia dengan Mana. Jika ia mampu membuat singgasana dari tangan, tandanya tangan itu bisa terbang, muncul darimana saja, dan membuat mobilitas The Preacher menjadi fleksibel tanpa batas.

Sungguh sihir yang merepotkan.

The Preacher tidak hanya ahli dalam menggunakan sihir khusus. Ia juga merupakan seorang orator ulung yang mampu menghipnotis orang-orang di sekitarnya. Kalimatnya terasa lembut, terdengar sangat rasional, dan terkadang membuat orang-orang menangis ketika datang untuk mendengarnya. Para pengikutnya menggunakan jubah hitam, dengan topeng putih yang berbentuk seperti wajah sedih menutupi kepala. Topeng itu diibaratkan sebagai bentuk kesedihan dan amarah, atas kesengsaraan yang telah dibawa monarki kepada masyarakat.

The Preacher digambarkan sebagai sosok yang memiliki badan tinggi, menggunakan jubah serba hitam dengan garis emas di tengah, bertanduk, serta memakai tudung berbentuk tirai hitam yang menutupi kepala. Mereka yang melihatnya tidak tahu ia manusia atau bukan. Namun, suaranya terdengar sangat halus. Lantang namun sampai menusuk lembut kedalam jiwa. Jika bukan karena kesaksian dari seorang petani yang menjemput kami waktu itu, mungkin seluruh warga disini telah ikut kedalam ajaran The Preacher.

Petani itu melihat bagaimana sebuah kota besar dihancurkan olehnya, rakyat disiksa, para petingginya dianiaya sedemikian rupa, hingga wajah dan tubuhnya tak bisa dikenal. Pemandangan yang menakutkan, semua orang tak bisa melawan. Tentara Kerajaan yang mengejar dihancurkan oleh tangan-tangan besar. Tak terhitung, tangan itu seakan tak ada habisnya, menghancurkan siapapun yang berada di hadapan.

The Preacher tidak sendiri, ia juga berhasil mengumpulkan kelas Wizard dan Warrior untuk bergabung bersama. Para Wizard menghancurkan tembok-tembok kota. Membakar rumah, dan menghancurkan formasi pertahanan dari musuhnya. Sedangkan para Warrior melaju kencang, mengincar dan membunuh semua kesatria kerajaan yang diberi tugas untuk melindungi kota. Mereka semua nampaknya ahli dalam menggunakan chi, dari pernyataan si petani, mereka dapat melompat tinggi dan terbang mengejar para kesatria yang berlindung di atas bangunan kota.

Minggu lalu The Preacher datang ke desa, menawarkan ajaran, dan menjelaskan ambisi tanpa batasnya atas dunia. Dengan kalimat yang sangat meyakinkan serta sikap penuh ampunan, ia memberi waktu dua minggu bagi warga desa untuk memutuskan nasib. Menjadi pengikut, atau ikut hancur bersama seluruh kerajaan yang ia benci di dunia.

RattleheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang