2. The Ring

280 36 2
                                    

"Kenapa harus tutup mata, sih? Sebenarnya kita mau ke mana, Bo?"

Wang Yibo tersenyum kecil. "Coba tebak kita mau ke mana, hum?"

Xiao Zhan mendengus samar. Bibir ranum itu maju beberapa senti ke depan lantaran merasa kesal. Ia tahu Wang Yibo pasti merencanakan sesuatu mengingat ini adalah hari ulang tahunnya. Meskipun demikian, ia benar-benar tak mampu menebak kejutan apa lagi yang tengah di persiapkan oleh pria bermarga Wang itu?

Wang Yibo terlalu sering memberi kejutan dalam bentuk yang berbeda-beda dan jujur saja, itu mulai mengikis pertahanan dirinya. Xiao Zhan sadar bahwa ia pernah goyah beberapa kali oleh semua cinta kasih yang Yibo tawarkan. Namun, jika mengingat tujuan awal mengapa ia mendekati Wang Yibo, Xiao Zhan kembali memperkuat pondasi. Ia tak boleh lemah atau semua usahanya selama ini akan berakhir sia-sia.

"Perhatikan langkahmu, Baobei."

Xioa Zhan berhenti melangkah saat itu juga. Ia sudah kepalang kesal. Bagaimana caranya ia memperhatikan langkah jika matanya ditutup dengan kain hitam seperti ini? Apakah Wang Yibo sedang bercanda? Yang benar saja!

Tangan terulur ke atas, berniat menarik kain penutup mata yang telah menghalangi pandangannya sedari tadi. Namun, pergerakan itu harus terhenti di udara ketika Wang Yibo menggenggamnya erat.

"Mau apa, hum?" goda Yibo jahil.

Menghentak-hentakkan kakinya kesal, Xiao Zhan lantas menyentak tangan Yibo dengan kasar hingga genggam tangan itu terlepas sepenuhnya. Sedetik kemudian, kain hitam itu pun berhasil diturunkan.

"Bo, ini---"

Xiao Zhan tercengang kaku. Ia terlalu terkejut hingga bibirnya terasa kelu untuk sekedar berucap. Manik rusa itu memanas, hatinya benar-benar berdenyut perih diserang rasa bersalah. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Bagaimana caranya ia menghadapi Wang Yibo ke depannya? Apakah pria itu akan tetap mencintainya jika tahu kebenaran yang selama ini disembunyikan?

Melingkarkan kedua tangan di pinggang ramping Xiao Zhan, Wang Yibo memeluk sang kekasih dari belakang. Dagu rincing bersandar nyaman di bahu kanan. Berbisik lirih di telinga dengan penuh cinta, "Selamat ulang tahun, Baobei."

Cukup! Xiao Zhan tak mampu lagi membendung air matanya. Tanpa melepaskan rengkuhan Yibo padanya, ia pun segera mengubah posisi menjadi berhadapan dengan pria tersebut. Sejurus kemudian memeluk pihak lain dengan erat dan menangis tergugu di atas dada bidang itu.

Maafkan aku.

Tidak jelas kepada siapakah maaf itu ditujukan. Apakah untuk Yunxi, karena telah mengkhianati cinta pria itu atau justru untuk Yibo yang ia paksa masuk ke dalam skema balas dendamnya? Entahlah hanya Tuhan yang tahu.

Keduanya lantas berpelukan erat satu sama lain dengan tangan sang dominan yang masih setia mengelus lembut punggung bergetar submissive-nya.

"Don't cry, Baobei."

Yibo tak tahu jika air mata Xiao Zhan tumpah karena rasa bersalah yang telah memukul talak batin pihak lain. Dengan naifnya berpikir jika semua itu hanyalah eforia dari luapan kebahagiaan yang coba Xiao Zhan ungkapkan melalui tangisan. Benar-benar tuan muda yang naif.

"Lihatlah, wajah cantikmu jadi berantakan, Baobei."

Dengan lembut Wang Yibo mendudukkan Xiao Zhan di kursi yang telah di persiapkan pihak hotel. Berlutut di depan sang pujaan hati, lalu menyeka buliran asin yang masih setia merembes turun menggunakan ibu jari.

Kedua mata sembab dikecup mesra. Kemudian beralih turun ke hidung, bibir dan berakhir di kening dengan jeda yang lebih lama. Wang Yibo benar-benar menyalurkan seluruh cintanya melalui sentuhan. Memberi tahu Xiao Zhan bahwa ia benar-benar mencinta sang kekasih.

Trapped Heart (Yizhan) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang