5. Night Market

212 36 14
                                    

Mentari pagi nampak malu-malu, mengintip di balik punggung sang merapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari pagi nampak malu-malu, mengintip di balik punggung sang merapi. Gradasi warna seirama yang digoreskan oleh kuas Sang Maha Kuasa menerbitkan senyum di wajah cantik Xiao Zhan.

Pemuda bermarga Xiao itu terlalu hanyut pada pemandangan indah yang cukup memanjakan mata hingga tak menyadari bahwa Wang Yibo telah terjaga dari tidur lelapnya.

"Kenapa bangun sepagi ini, Baobei?"
Lengan kokoh melingkar di pinggang. Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dari belakang. Dagu runcing bersandar nyaman di bahu yang terlindungi oleh bathrobe. Sesekali mengecup leher bertabur kissmark itu dengan niatan menggoda.

"Tidak apa-apa. Aku cuman ingin menikmati sunrise saja, Bo."

Di balik punggung Xiao Zhan, Wang Yibo mengangguk singkat. "Indah bukan?"

"Mn, sangat indah."

Xiao Zhan memejamkan mata, membiarkan terpaan angin meniup wajahnya dengan lembut. Dekapan hangat Wang Yibo berhasil menghangatkan tubuhnya dari dinginnya udara pagi.

"Tapi bagiku, kaulah yang paling indah, Baobei."

Tersenyum samar, Xiao Zhan menepuk pelan tangan yang sejak tadi melingkar di pinggangnya. "Berhenti menggombal, Wang Yibo. Ini masih pagi."

Wang Yibo manyun, pelukan pun dieratkan. Keduanya bertahan dalam posisi romantis itu untuk sementara waktu.

"Ayo mandi. Kita punya jadwal kencan setelah ini," ujar Yibo tiba-tiba.

Xiao Zhan menoleh ke samping hingga wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi. "Kencan? Bukankah kita harus kembali ke perusahaan?"

Bibir merah dikecup sekilas. "Ayolah, Baobei. Sudah lama kita tak berkencan, kan?" pinta Yibo memelas.

"Tapi, Bo---"

"Tapi apa?" Wang Yibo mencebik masam. Ia membalik tubuh Xiao Zhan hingga berhadapan dengannya. "Bolos sehari gak bakalan bikin aku bangkrut, Baobei."

Xiao Zhan mencubit pelan perut kotak-kotak Yibo. "Bukan itu masalahnya, Bodoh!"

"Wow, apa itu tadi? Kau baru saja mengataiku bodoh, Baobei?" Wang Yibo menggeleng tak percaya. Ekspresinya benar-benar menjijikkan untuk diliat.

"Aku baru tahu kalau kekasihku ternyata bisa berkata-kata sarkas juga. Aku kira kamu hanya pandai mengerang dan mendesah, Sayang."

"Sialan!"

Xiao Zhan menghujani tubuh kekar itu dengan pukulan-pukulan kecil. Ia benar-benar dibuat malu setengah mati akibat ucapan frontal pihak lain.

Trapped Heart (Yizhan) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang