Trigger Warning: Angst!!!
Cinta bukan hanya sebuah perasaan semata, melainkan pada sejenis komitmen dan juga pengorbanan. Namun, apa jadinya jika cinta yang begitu tulus dinodai oleh sebuah kebohongan?
Kebohongan fatal yang menjadi landasan awal, me...
Ranjang berdecit hebat ketika Wang Yibo terus bergerak liar menerobos lubang sempit yang kini telah basah dan sedikit membengkak. Tak ada kata puas dalam dirinya untuk saat ini, bahkan setelah menyetubuhi sang kekasih sampai lima kali pun, Yibo justru merasa sebaiknya. Ia begitu berdahaga hingga menginginkan penyatuan lagi, lagi dan lagi.
Jujur saja, lubang Xiao Zhan benar-benar candu. Kerutan merah muda itu berhasil memanjakan penisnya dengan remasan-remasan kuat yang sukses membuat Yibo menggila lantaran nikmat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shittt, kau sangat nik-mat, Baobei," geram Yibo tertahan.
"Ahhh, ahhh, ahhh, ahhh ...."
Desahan lemah terus saja lolos dari celah bibir yang terbuka. Xiao Zhan merasa perutnya penuh dan panas. Napasnya kian menipis karena dihimpit oleh tubuh Wang Yibo dari belakang---mereka bercinta menggunakan gaya Doggy-style.
"Ughhh, Bao-bei ... fells so good."
Plop ... Plop ... Plop ...
"Ahhh, ahhh, Yibo ... ahhh ...."
"Menoleh dan julurkan lidahmu, Baobei," perintah Yibo mutlak.
Xiao Zhan tak lagi memiliki tenaga untuk menolak. Rasa nikmat yang mendera sukses melambungkan akal sehatnya hingga ke titik tertinggi. Ia begitu melayang, menikmati setiap hujaman yang diberikan Yibo pada lubangnya di belakang sana.
Kepala menoleh ke samping dengan lidah yang terulur sesuai perintah. Sejurus kemudian, dalam satu kali kedipan mata, benda lunak itu pun segera dibawa masuk ke dalam gua hangat Yibo. Dihisap, dibelit dengan penuh napsu. Yibo benar-benar menjadikan lidahnya sebagai santapan liar.
"Eunghhh," pekik Zhan tertahan kala penis kecil miliknya telah beralih ke dalam genggaman Yibo.
Penglihatan berkabut seketika. Serbuan kenikmatan yang kini menyentuh area sensitifnya berhasil membuat Xiao Zhan menggila.
Bayangkan saja, di dalam waktu yang bersamaan, bibirnya dilahap oleh bibir sang kekasih. Penisnya pun dikocok seirama dengan hentakan kuat Yibo pada lubangnya. Rasan-rasanya, Xiao Zhan tak akan menyesal jika ia harus mati sekarang juga dalam keadaan telanjang.
"Yi-bo, aku datang ...."
Wang Yibo bergerak semakin liar. Ia bisa merasakan penisnya membesar di dalam sana. "Bersama, Baobei!"
"Akhhh!”
Cairan putih yang disertai dengan urin keluar membasahi kain penutup kasur. Bersamaan dengan itu, tubuh Xiao Zhan ambruk ke bawah.
Kepalan tenggelam jauh ke dalam bantal. Begitu pula dengan pantat yang sejak tadi terangkat dan menungging, pun telah menyatu bersama kasur.
Berbeda dengan Xiao Zhan yang nyaris pingsan setelah pelepasan yang kesekian kali, Wang Yibo justru masih bertenaga untuk melanjutkan ronde-ronde selanjutnya. Terbukti dengan tegangnya kembali Wang Junior yang sempat loyo pasca cum beberapa saat yang lalu.
