aku ini sebenarnya hanya seorang penonton yang sangat suka film dengan ending yang happy. dan sejujurnya aku gak pernah tau tentang film ini
hingga....................
setelah aku melihat film ini karena rekomendasi dari seseorang,aku lihat film ini...
Hampir sejam lebih aku menceritakan kepada Ali dan Reyhan tentang masa lalu mereka dan sebab kenapa orang tua mereka berdua bercerai.
Aku juga langsung mengatakan tanpa ragu,jika ini semua adalah ulah dari Ulfah yg tidak lain adalah ibu tirinya Reyhan.
Ali dan Reyhan hanya bisa mengucapkan satu kalimat"astagfirullah!" Kt mereka bersama.
"Saking dekatnya, sampai ngucapin istighfar aja barengan!" Kt ku. Tiba-tiba saja dari luar terdengar suara mobil.
"Astaghfirullah,itu mamah dan ayah ku sudah datang!" Kt panik sambil berdiri. "Sekarang kalian berdua sembunyi dikamar tidur ku dulu, supaya mamah dan ayah ku gak tahu!" Kt ku seraya mendorong Ali dan Reyhan masuk ke kamar tidur ku.
"Assalamualaikum!" Kt mamah dan ayah ku.
"Wa'alaikumussalam!" Kt ku seraya tersenyum kikuk menahan gugup
"Eh KK tumben sudah pulang, biasanya masih sama Ali!" Kt mamah.
"Eh..... Lagi kepengen pulang cepat aja, mamah dan ayah habis dari mana?" Kt ku.
"Tadi ayah kekantor karena ada anak buah yg mau konfirmasi ke ayah, habis itu mamah lagi menemani adik belanja keperluan buat balik ke ponpes. Jadi kata ayah, sekalian aja!" Kt mamah.
"Mah,aku lanjut kekantor lagi ya!" Kt Ayah. "Iya, hati-hati di jalan!" Kt mamah sambil menyalimi tangan nya ayah.
Setelah ayah berangkat ke kantor.........
"Astaghfirullah,mamah lupa belum beli baju adik buat balik ke ponpes. Nak,mamah sama Fathimah pergi ke pasar dulu ya,KK jaga rumah baik-baik. Klo mau keluar rumah, telpon mamah dulu!" Kt mamah.
"Untung tidak ketahuan!" Kt ku dengan jantung yang berdegup kencang.
"Ali, Reyhan. Kalian bisa keluar sekarang!" Kt ku seraya berdiri di bawah tangga. Sekedar info,rumah ku yg baru ini tingkat dua dan lumayan luas. Kamar tidur ku dan Fathimah pisah,dan ada dilantai dua sedangkan kamar tidur mamah dan ayah ku di lantai satu.
"Makasih banyak sa'diyah!" Kt Ali. Ketika Ali dan Reyhan sedang menuruni tangga.........
"Astaghfirullah!" Reyhan terpeleset dan jatuh.
" Reyhan!!!!! Hati-hati!!!" Teriak ku hingga...........
"BRUK!!!" Reyhan jatuh tepat di atas ku.
" Auch!" Kt ku seraya memegangi kepala ku.
Dan ketika kami sudah konek........
"😶😶😶😶!" Kami berdua menyadari posisi kami berdua yg cukup ambigu ini
Reyhan pun langsung berdiri dan aku juga langsung berdiri.
Sempat hening sesaat...........
"Ka-kalo begitu kami pamit dulu ya!" Kt Reyhan gugup.
"Iya, hati-hati di jalan!" Kt ku.
"Assalamualaikum!" Kt Ali dan Reyhan.
"Wa'alaikumussalam!" Kt ku.
Skip..................................
Dirumah Ali.........
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ali yg sudah pulang langsung menerima jeweran telinga dari ibunya dan langsung disuruh Bu Salma untuk tidur.
Ketika Ali sudah masuk kamar,dia sempat memperhatikan foto yg ada diatas meja belajarnya.
Yup,itu adalah foto dia dengan sa'diyah saat sa'diyah baru duduk dikelas 3 Aly/ 3 SMA. Dan saat itu adalah liburan ramadhan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ali pun langsung tersenyum sendiri ketika melihat foto itu,dia tiba-tiba saja teringat dengan kejadian di jembatan saat itu.
Dirumah Reyhan.............
"Reyhan sudah pulang. Gimana tausiyah tadi?" Kt pak faqih.
"Alhamdulillah lancar yah. Reyhan mau ke kamar tidur dulu ya. Reyhan agak ngantuk!" Kt Reyhan.
"Iya, tidur yg nyenyak ya!" Kt pak faqih.
Ketika Reyhan sudah masuk kekamar tidurnya,dia sempat duduk di kursi meja belajarnya. Dan matanya langsung melirik ke bingkai foto yg ada diatas meja belajarnya itu.
Yup foto dia dengan sa'diyah,saat itu adalah acara wisuda kelulusannya sa'diyah dari ponpes di Kalimantan Selatan. Reyhan menyempatkan diri untuk datang kesana karena papahnya kebetulan ada tugas di Kalimantan Selatan. Tentu saja Reyhan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan sahabat masa kecil nya. Bahkan Reyhan sempat membelikannya sebuah bucket bunga yg sangat besar.
Reyhan merasa bahagia bisa berteman dengan sa'diyah. Tapi entah mengapa Reyhan sudah lama menganggap dirinya dan sa'diyah itu lebih dari sekedar teman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika dipikir-pikir lagi, Reyhan malah jadi senyum-senyum sendiri.
