Chapter 1

31 3 0
                                    

⚠️JANGAN SALAH LAPAK⚠️

Yang tidak suka silahkan keluar, pintu keluar ada di pojok.

Selamat membaca semoga suka🥰🍑

Jangan lupa vote ☺️

Maaf kalau ada typo 🙏

FYI, cerita ini sempat di tulis pertama kali pada tahun 2021, sempat di publish di akun yg berbeda tapi pemilik/penulisnya adalah orang yg sama, karna satu dan lain hal jadinya di hapus dan hari ini kembali di publish lagi diakun baru ini.



Pagi yang cerah, burung-burung bersiul di pucuk pohon menyambut datangnya sang mentari. Begitupula dengan seorang lelaki tampan nan mungil, berdiri di depan jendela sambil merentangkan tangan menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Pria tampan berseragam putih abu-abu itu kini beralih ke arah meja lalu mengambil tasnya dan segera berlari dari kamarnya. Ketika menuruni anak tangga satu persatu nyaris saja ia terjatuh.

"Eh....eh... astaga hampir aja," ucapnya sembari memperbaiki posisi tubuhnya.

Setibanya di meja makan ia segera duduk lalu mengambil sepotong roti lalu diolesinya dengan selai stroberi kesukaannya. Ia duduk sendirian disana sembari menikmati rotinya. Kemana orang tuanya? Pasti itu yang kalian tanyakan.

Ia melihat selembar surat yang diselipkan dibawah piring roti, ia kemudian mengambilnya lalu mulai membaca kata demi kata yang ada pada kertas tersebut. Setelah selesai membaca, ia pun menghela nafasnya kasar.

"Mungkin kalau aku mati, Mama sama Papa gak bakal tau deh," ucapnya lalu meletakkan kembali surat itu ke tempatnya semula.

Pria itu berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar rumah. Ketika berada diluar ia memejamkan matanya lalu menghirup udara dalam-dalam.

"Udaranya sejuk banget ya," ucapnya masih dalam keadaan memejamkan matanya.

* * *

Seorang pria tiba disebuah gedung bertingkat 2 dengan tulisan besar didepannya 'SMA GARUDA'. Pria itu berjalan masuk kedalam halaman sekolah tersebut. Sekolah yang terlihat begitu asri dengan jejeran bunga bunga yang indah didalam pot serta para siswa dan siswi yang ramah.

"Semoga disekolah baru ini aku dapat teman baru yang baik," ucap pria itu.

Seorang pria cantik dengan panjang rambut sebahu bak seorang wanita datang menghampiri pria yang mungil itu membuatnya sedikit terkejut.

"Hai," ucap pria berambut panjang sebahu itu.

"Astaga kaget aku," ucap pria mungil itu.

"Hehe maaf, siswa baru ya?"

"Hehe iya, bisa minta tolong gak?"

"Ehmm, boleh, mau minta tolong apa?"

"Bisa anterin aku keruang Kepala Sekolah gak?"

"Cus berangkat," ucap pria dengan rambut sebahu itu sembari menarik lengan pria disampingnya itu.

Pria yang sedikit lebih pendek darinya itu hanya mengikutinya dari belakang sambil berfikir sesuatu.

Semoga dia bisa jadi teman baik aku. Batinnya sambil tersenyum manis.

Mereka tiba di sebuah ruangan bertuliskan RUANG KEPALA SEKOLAH. Mereka berdiri cukup lama disana memandangi pintu ruangan yang tertutup itu.

KEPAT 'Love is not wrong' (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang