Chapter 4

9 3 1
                                    

Halo wattpad welcome to my guys.

Happy Reading 😊

Oh iya lupa,, JANGAN SALAH LAPAK




Mentari bersinar menandakan hari sudah pagi seorang pria mungil masih tidur sangat nyenyak di balik selimutnya.

Perlahan matanya mulai terbuka karna tersorot sinar mentari pagi, ia bangun dari tidurnya lalu duduk menghadap ke arah mentari itu bersinar, ia tersenyum manis.

"Kalau misalnya gue suka sama Kak Daniel boleh gak ya?"

"Ihh Pat lo mikirin apa sih? Ya ampun gak boleh, gak boleh," ucap Patrick lalu memukul pelan kepalanya berharap pikiran anehnya itu pergi.

Ia bergegas ke arah jendela membuka jendela lalu menghirup udara segar dari sana, tangannya ia rentangkan matanya terpejam menikmati sejuknya angin pagi.

Beep...beep...beeppp...... Suara klakson motor membuatnya terkejut dan sontak ia mengalihkan pandangannya ke arah seseorang yang berada di bawa.

"Kak Daniel?"

"Ngapain dia disini?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Daniel duduk di motornya sembari memegang helm dan mendongak ke arah kamar Patrick sambil tersenyum.

"Kakak ngapain disini?" teriak Patrick.

"Jemput kamu," ucap Daniel tanpa suara namun dengan gerakan bibir.

"Cepat mandi nanti telat," ucapnya lagi.

Patrick tersenyum lalu berlari menuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi Patrick berlari ke luar kamar menuju ke meja makan mengambil roti lalu di olesi dengan selai stroberi kesukaannya kemudian ia berlari ke luar rumah menemui Daniel yang sudah menunggunya di luar.


* * *

"Maaf Kauk Pautrick tuelat," ucapnya dengan mulut yang membesar akibat roti yang berada di mulutnya.

"Telan dulu makanannya," ucap Daniel lalu tertawa kecil melihat tingkah konyol pria di hadapannya itu.

Patrick yang merasa malu berbalik lalu menelan sisa roti yang ada di dalam mulutnya. Setelah roti tertelan habis ia berbalik kembali menghadap Daniel yang setia menunggunya.

"Ayok berangkat," ucap Patrick sembari tersenyum manis.

"Itu," ucap Daniel lalu menunjuk ke arah Patrick.

"Itu? Itu apa Kak?" tanya Patrick bingung.

"Bibir lo."

"Kenapa?"

"Aduh ribet, sini dekatan dikit," ucap Daniel lalu menarik tangan Patrick agar mendekat padanya.

"Ehh... ehh.... " Patrick kaget.

"Kalau makan itu yang rapi jangan belepotan gini, lo udah kelas XI bukan anak usia 5 tahun lagi yang harus disuapin makan," ucap Daniel sembari membersihkan sisa selai di ujung bibir Patrick.

Patrick yang di perlakukan seperti itu hanya bisa terdiam dan berdiri seperti patung.

Aduh Tuhan bantu Pat, jantung Pat rasanya mau copot. Batin Patrick sembari memejamkan matanya.

Daniel yang melihat Patrick berdiri mematung sambil memejamkan matanya tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Patrick halus.

Patrick yang merasakan sesuatu berada di kepalanya perlahan membuka matanya dan menatap wajah Daniel yang tersenyum manis.

KEPAT 'Love is not wrong' (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang