Chapter 9

5 2 0
                                    

Patrick dan Yetao tiba di sekolah, mereka berjalan memasuki halaman sekolah dan tak sengaja melihat banyak siswa yang berkerumun di mading.

"Pat itu ada apa?" tanya Yetao.

"Ke sana aja yuk biar kita tau jawabannya," ucap Patrick lalu menarik tangan Yetao.

"Permisi," ucap Patrick berjalan masuk ke tengah-tengah kerumunan siswa.

Patrick berhenti ketika berada di depan mading, matanya memerah, air matanya mulai mengalir, foto yang benar-benar membuatnya sangat terkejut, foto dirinya dan juga Daniel yang jelas-jelas itu adalah editan.

"Dasar gay, pasti lo kan yang rayu Kak Daniel sampai dia mau sama lo," ucap seorang siswi lalu melempar gulungan kertas pada Patrick.

"Ini siapa yang tempel?" teriak Yetao seraya mengamati setiap orang disana.

"JAWAB!" teriaknya lagi.

Oscar dan juga Daniel yang lewat dikerumunan orang-orang itu berjalan masuk ke tengah-tengah kerumunan.

"Permisi.. Permisi," ucap Oscar.

"What? Gue gak salah liat? Ini lo sama Patrick, Niel?" tanya Oscar.

Daniel berjalan kearah mading lalu mencabut foto itu kasar.

"Siapa yang tempel ini?" tanya Daniel dengan amarah.

Semua orang di sana terdiam tak terkecuali Patrick dan juga Yetao.

Sedangkan Nine sedang tersenyum lebar melihat keributan disana.

"Rasain lo Niel," ucapnya lalu tersenyum.

"Maafin gue Pat, tapi ini sebagai pembalasan gue," ucapnya lalu berlalu dari sana dengan rasa tak bersalahnya.

"JAWAB" Teriak Daniel.

"Tenang dulu bro." Oscar menenangkan Sahabatnya.

"Kalian semua tau? Ini editan, dan kalau gue sama Patrick pacaran, apa hubungannya sama kalian?"

"Patrick itu gak baik Niel, terbukti karna dia udah rayu kamu kan," ucap seorang siswi sambil menunduk.

Daniel mendekati gadis itu lalu menarik kasar dagunya agar ia bisa melihat wajahnya.

"Tau apa lo tentang dia?"

"Soal hubungan gue sama Patrick itu gak ada urusannya sama kalian semua."

Patrick masih tak bisa berkata-kata ia hanya bisa menangis takut akan dibenci oleh semua temannya karna hubungannya dengan Daniel.

"Ikut gue," ucap Daniel lalu menarik tangan Patrick menjauh dari kerumunan.

Patrick hanya bisa mengikuti Daniel tanpa mengeluarkan kata-kata, air matanya terus mengalir deras hingga bajunya basah.

"Lo gak usah takut, ada gue," ucap Daniel ketika mereka berada di lorong yang kosong.

"Aku takut Kak, takut mereka akan benci aku gara-gara hubungan kita," ucap Patrick sambil terisak.

Daniel yang tak kuasa melihat Patrick menangis, menarik tangan Patrick lalu memeluknya membiarkan Patrick menangis di dalam pelukannya. Tangannya mengelus punggung Patrick, berharap mengurangi sedikit ketakutan pria itu.

"Kamu gak usah takut, mereka gak akan macam-macam sama kamu selagi ada aku," ucap Daniel.

"Kakak janji kan gak akan ninggalin aku?" tanya Patrick.

"Janji."


* * *


Patrick berjalan masuk kedalam kelas sambil menunduk malu serta takut akan dikucilkan teman-temannya. Matanya tak berani menatap wajah teman-temannya.

KEPAT 'Love is not wrong' (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang