Evelyne's POV
Aku menyambitkan bola basket pada teman sekelasku yang hobi banget tebar pesona dengan pacar barunya yang super idaman.
"Aduh!" Serunya terkejut karna sambitanku, "Apaan sih, Eve!"
"Gue lagi bete, ayo by one sama gue, Max!" Kataku lalu langsung menangkap bola yang memantul kembali padaku.
Max langsung nyengir menyebalkan, "Ah, bilang aja lo mau liat Kak Sam kan yang lagi ada kelas di perpus? Tadi gue liat dia lagi duduk sebelahan sama Kak Nadya loh.."
Aku memutar bola mataku lalu langsung membuat ancang-ancang untuk menembak bola ke tengah ring, "Gue nggak seaggresive lo ke Kak Stacey ya! Dan itu bukan urusan gue kali!
Max bergegas menghalangiku, tapi aku langsung menghindar, "Yah, tapi hasilnya sih sekarang Stacey jadi cewek gue. Daripada lo, terjebak friendzone doang!" Cengirnya lagi membuatku ingin banget melempar bola ke mukanya.
Aku segera menembak bola kedalam ring, yang langsung melesat masuk dengan sempurna, "Paling bentar lagi diputusin," Cemoohku membuat Max langsung mendelik sebelum mengejar bola yang memantul dari ring, "Kak Stacey tuh terlalu sempurna buat lo yang mesum tingkat dewa."
"Shut up, Eve!" Oceh Max dan langsung salah fokus begitu bel istirahat berbunyi, "Bye, Eve! Gue ngapelin pacar gue dulu ya. Mau gue titipin salam nggak ke Kak Sam?" Ledeknya sembari mengoper bola padaku yang langsung kutangkap cepat. Max tertawa ngakak begitu aku hendak menyambitnya lagi, lalu buru-buru ngibrit kembali ke depan perpustakaan, mendatangi Kak Stacey yang sempurna tanpa cela.
Aku mendengus lalu kembali berlari sembari mendribble bola ke lapangan satu lagi yang agak jauh jaraknya dari perpustakaan.
Saat aku hendak mengambil ancang-ancang, seseorang tau-tau merebut bolaku dari belakang, membuatku langsung menoleh dan mendapati senyum nakal Kak Jo yang menyambutku.
"By one sama gue aja yuk," Masih sambil tersenyum dia melirikku sembari mendribble bola menjauh dariku.
"Ah, males! Kalo sama Kak Jo pasti mainnya serius!" Keluhku sambil mengejarnya.
"Iya dong, kayak kemarin kan serius banget gue lagi main ditinggal begitu aja," Ledeknya setengah menyindirku dengan halus.
Aku langsung tertawa geli, "Sorry ya! Hari ini deh kutebus!"
"Beneran nggak?"
"Suer deh,"
"Kalo gitu kita main truth or dare yuk, kalo bola gue masuk, gue yang ajuin pertanyaannya."
"Deal,"
Tanpa menunggu lama, Kak Jo langsung menembak bolanya kearah ring, dan bolanya melesat memasuki ring dengan sempurna, "Okay, so.. truth or dare, Eve?"
Aku bergumam sejenak sembari menangkap bola tersebut, "Truth," Senyumku padanya.
"Kalo gitu.." Kak Jo melipat kedua tangannya, "Size atau durasi?"
"Dua-duanya," Jawabku cepat, "Gantian aku ya," Lalu melempar bola lagi kedalam ring. Seperti biasa, tembakanku selalu memasuki ring dengan sempurna, "Kak Jo, dare or dare?"
Kak Jo langsung tertawa, "Apaan tuh, curang banget," Celanya sembari menangkap bola bergantian denganku, " Well, I have no choice. So, dare."
Aku mengulum senyumku, "I dare you to.. buka semua kancing, Kakak."
Kak Jo hanya geleng-geleng dan menuruti tantanganku melepaskan kancing baju seragamnya satu persatu, "Easy, gue masih pake kaos dibalik seragam."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE is a SEX Game
Romantik18++ vulgar & contain sexual words. Evelyn's POV Hai, aku Eve! Aku merasa hidupku cenderung seperti roller coaster, apalagi sejak aku semakin dekat dengan kedua lelaki ini. Saat yang satu ingin menjadikanku sex friend-nya, tapi kenapa yang satu mala...