#6 - Monopoly

649 19 0
                                    

Jonathan's POV

"Udah mau nyerah, Kak Jo? You wanna have sex with me right now?"

Sialan.

Jelas aku sangat mau melakukan seks dengannya sekarang juga. Tapi tidak lucu kalau aku kalah telak seperti ini. Masalahnya dia terlalu lihai, dan daya tariknya selalu berhasil membuatku nyaris kehilangan akal sehatku.

"Nyaris.." Desisku tertahan disamping telinganya, "Dan lima menit nggak bakal cukup.."

"Jadi..?" Dia balas berbisik di telingaku.

"Eve.. gue itu cuman akan sampe puncak kalo lawan gue juga sampe klimaks, dan keliatannya lo masih lama. Jadi, kita lanjut nanti ya sepulang sekolah.. Lo bisa?" Aku menarik nafas diantara helaian rambutnya.

Eve tertawa pelan lalu mengangguk sambil menahan senyumnya, sebelum akhirnya beranjak dari atasku dan merapihkan bajunya.

Gawat, melihatnya merapihkan pakaiannya saja sudah cukup untuk membuat imajinasiku makin kemana-mana.

Jadi aku segera mengalihkan wajahku darinya dan ikut merapihkan celanaku.

"Kayaknya bakal seru karna kita sama-sama dominan ya, Kak?" Cengirnya sembari bersandar didekat meja. Gaya santainya yang selengean ini memang salah satu daya tarik Eve yang dari awal membuatku jadi kepincut olehnya.

Dan pernahkah aku bilang kalau cewek ini sangat menarik?

***
Samuel's POV

Jo masuk kelas agak terlambat. Tanpa bisa menyembunyikan rasa tidak nyamanku saat melihat sobatku kali ini, mataku menyusurinya dari atas sampai bawah.

Seperti menyadari perubahan suasana hatiku, Jo yang baru mengambil duduk disampingku langsung nyengir lebar, "Sinis amat sih lo," Sikutnya padaku, "Kenapa sih, Sam? Lo nggak rela adik lo sama gue?"

Eve bukan adik-ku. Dia..lebih dari itu.

Aku sampai heran dengan pikiranku sendiri, "Biasa aja."

"Yaudah, jangan nyesel ya nanti." Ucap Jo kali ini  sambil membuka buku pelajarannya.

Namun pada saat itu, aku menolak untuk mengerti maksud dari ucapan Jo.

* * *
Evelyn's POV

"Lo ninggalin gue begitu aja?"

Aku menatapnya tidak mengerti, "Ninggalin gimana?"

"Ya semuanya! Semua yang selama ini kita jalanin!" Steven mengambil lenganku, dia adalah satu dari lelaki yang pernah menjalin hubungan tanpa status denganku.

"I don't get it. I mean, kita bahkan nggak punya hubungan apapun." Ujarku dengan masih dengan nada tenang.

Steven langsung menggeleng dan menatapku tidak percaya. Aku bisa melihat emosinya yang bergejolak seketika, "Lo kelewatan—"

Aku meringis saat merasakan lenganku yang digamitnya serasa diremas semakin kencang.

"Pergi lo," Entah bagaimana tubuhku sudah diraih seseorang dari belakang, dan gamitan Steven pada lenganku seketika terlepas.

LOVE is a SEX GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang