Chapter 7.

1.1K 61 7
                                    

Maaf kalo, Saya menolak mu untuk
Menjadi Imam saya. Karna kamu tidak pantas bersanding dengan saya.

~Shafiya Alira Ziva.

🌸🕊.



Kini Shafiya sedang menuju kantor bersama Sahabatnya. Yang gak lain adalah Irma yang menemaninya atas ajak kan Shafiya sendiri untuk menemanin nya kekantor tempat pak Zaid berada. Mereka sudah sampai di depan kantor kampus.

Aku, tunggu kamu di depan aja yah Shafiya. "Ucap Irma.

Udah, gakpap tapi, ingat jangan tinggal kan aku yah. " Ucap Shafiya memperingati.

Yah, aku bakal tunggu kamu kok. Suwer gak bohong, udah sana masuk pasti kamu sudah di tunggu sama pak Zaid di dalam. "Ucap Irma memberitau.

Yah, udah aku masuk dulu. " Ucap Shafiya yang meninggalkan Irma di luar.

Irma hanya mengganggu sebaik jawab. Kepada Sahabat itu. Sudah ilang dari hadapan nya menuju Kantor.

Permisi adah orang, di dalam. "Ucap Shafiya dari luar.

Masuk, aja. " Ucap seorang dari dalam ruang kantor.

Maaf pak, apa pak Zaid adah. "Ucap Shafiya kepada pak Rizal.

Pak Zaid, yah itu orangnya di ujung sana sama dosen yang lain. " Ucap pak Rizal ramah sambil menujuk ke arah Guru yang berada di sana.

Yah udah ,saya permisi yah pak mau kesana. Assalamu'alaikum. "Ucap Shafiya ramah kepada pak Rizal.

Ya, Waalaikumsalam. " Ucap Pak Rizal.

Kini Shafiya menuju ke arah di mana pak Zaid berada. Beserta dosen yang lain sedang berkumpul. Kantor laki-laki dan kantor perempuan di pisah di karnakan peraturan dari pemilik Universitasnya sendiri.

Assalamu'alaikum. Apa pak Zaid adah. "Ucap Shafiya menunduk.

Waalaikumsalam, itu pak Zaid lagi di kamar mandi bentar. Kamu tunggu aja duduk di kursi meja pak Zaid yang adah di sana. " Ucap Salah Satu dosen.

Yah udah, kalo gitu saya kesana ya pak. "Ucap Shafiya meninggalkan dosen menuju Meja pak Zaid berada.

Tidak terlalu lama menunggu, Pak Zaid yang keluar dari kamar mandi. Kini pak Zaid berjalan menuju Meja nya yang di mana sudah adah Shafiya yang menunggu. dengan menundukkan pandangan.

Ehm, apa kamu sudah dari tadi. " Ucap pak Zaid dingin.

Shafiya yang mendengar kan suara seorang akirnya mengakat Kepala nya.

Gak, pak barusan aja. "Ucap Shafiya Ramah.

Owh, Maaf kalo terlalu menunggu saya. " Ucap pak Zaid dingin.

Gak, papa kok pak, kenapa pak Zaid harus minta maaf kan pak Zaid gak salah. "Ucap Shafiya memberitau.

Zaid yang dapat jawab dari Shafiya hanya senyum. Hanya dia saja yang tau kalo dia sedang tersenyum.

Adah, apa yah pak kok suruh saya datang ke sini. " Tanyak Shafiya.

Apa, kamu tidak merasah punya salah sama saya. "Ucap Pak Zaid balik tanyak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LENTERA HAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang