Chapter 6.

1K 61 4
                                    

"Akan ku sebut namamu di sepertiga malam ku, untuk minta mu kepada Sang Pencipta ku. Akan ku paksakan walaupun nanti takdir berkata lain. "

~ Khalid Al Zaid Habibie.









🌸🕊.






"Kamu, kan yang waktu itu. "Ucap mereka berdua kompak dan saling menghalikan pandang ke sebrang arah.

Tidak adah jawaban dari mereka berdua. Yang masih bergelut dengan pikiran nya masing-masing. Akhirnya Zaid pun membuka percakapan.

"Maaf, tadi saya gak sengaja nabrak kamu. " Ucap Zaid dingin dengan padang ke arah lain.

i.. y-a gak papa kok." Ucap Shafiyah gugup, masih dengan menundukkan pandangan.

Irma yang melihat Sahabat itu. Pun akhirnya menghampirin mereka berdua,tidak terlalu jauh dengan meja makan yang dia tempatin.

"Kamu, gak papa kan." Ucap Irma khawatir kepada Sahabatnya.

"Aku, gak papa kok." Ucap Shafiyah yang menunjuk dirinya sendiri.

"Tapi, aku khawatir kamu kenapa Shafiyah." Ucap Irma yang panik

Zaid yang mendengar kan cerita dari dua perempuan , yang adah di hadapan nya. Akhirnya pamit.

"Sekali, lagi saya minta maaf. "Ucap Zaid dingin dan meninggal kan  Shafiyah dan Irma begitu saja.

"Dia, siapa Sha? Kamu kenal ko minta maaf dia sama kamu. " Ucap Irma dengan tanda tanyak.

"Bukan, siapa siapa kok. "Ucap Shafiyah.

" Tapi, kok ku lihat lihat kamu. kok senyum senyum sih sama dia, hayo siapa dia kasih tau dong."Ucap Irma penasaran.

"Siapa yang senyum senyum kamu aja yang salah lihat. emang aku gak boleh senyum senyum gitu kan itu ibadah." Ucap  Shafiyah dengan bohong.

"Ya, juga sih." Ucap Irma yang mengaruk Punggung nya yang tidak gatal.

"Aku masih, kepok siapasi laki laki tadi ok aku baru lihat.udah ganteng lagi." Ucap Irma yang membayangkan wajah laki-laki tadi.

"Udah, nanti aku kasih tau. sekarang kita ke meja makan lagi itu makannya udah di antara kan buk sri. "Ucap Shafiyah mengajak Irma ke meja kantin.

" Jangan di pikir kan, nanti tambah dosa.emang kamu mau."  Ucap Shafiyah menasehati  sahabatnya dengan lembut.

"Astaghfirullah, udah dosa ku banyak mau nambah dosa lagi. udah lah gak penting juga aku mikirkan itu." Ucap Irma.

Mereka pun, memakan makanan yang di pesan  tadi sambil menikmati Es teh dingin. yang di pesan Shafiyah kepada buk sri penjul kantin.

"Emang, siapa sih tadi. kasih tau aku dong."  Ucap Irma yang masih mengunyah makanan di dalam mulut nya.

Shafiyah yang melihat Sahabat nya itu hanya gelenggeleng kepala saja. Emang Sahabat ini kalo mau ngomong, pasti makanan yang di dalam mulutnya saja belum habis. Sudah bicara saja.

LENTERA HAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang