Bab 7. Anak kecil itu

315 62 3
                                    

"Ngapain kau mengikuti kami, Yuki Onna!? Pulang sana ke rumahmu sendiri!"

"Apanya yang mengikuti!? Rumah ku kan arahnya ke sini!"

Lagi-lagi (y/n) dan Nyanko-sensei bertengkar sepanjang perjalanan pulang sekolah. Sudah hampir satu Minggu (y/n) menjadi murid SMA, dan dia selalu pulang bareng dengan Natsume, Taki dan Tanuma(meskipun Taki dan Tanuma akhirnya beda arah)

Jalan rumah (y/n) searah dengan Natsume, ini benar-benar kebetulan sebab sebelum membeli rumahnya (y/n) sama sekali tidak tahu kalau jarak rumah dia agak dekat dengan Natsume—oh iya, (y/n) memutuskan untuk membeli rumah tersebut jadi sekarang dia punya tempat menetap.

Nyanko-sensei menatap (y/n) tajam begitupun dengan (y/n). Pokoknya, sepanjang jalan itu mereka saling bertatapan dengan kesal.

"Nyanko-sensei, berhentilah menganggu (y/n)-san"

Natsume akhirnya turun tangan. Dia tahu, sejak awal emang nyanko-sensei yang memancing masalah di sini.

"Apa-apaan!? Kenapa hanya aku yang dimarahi? Ini juga salah si Yuki Onna itu!"

"Takashi bilang yang sebenarnya kok! Emang kamu yang duluan mulai!"

"Mana ada! Aku tidak begitu!"

"Halah, gak mau ngaku dasar kucing gendut!"

"Apaaaa!!? Cih! Kau sangat menyebalkan—"

Natsume menutup mulut nyanko-sensei untuk mencegah kucing itu bicara lagi. Dia cuma mau pulang dengan tenang, tapi dua youkai di dekatnya ini malah adu mulut sejak tadi.

"Kami ke jalan ini, kamu ke kiri kan?"

(y/n) tersentak begitu dia menyadari kalau mereka sudah sampai di persimpangan jalan. Rumah (y/n) ada di jalan sebelah kiri, sedangkan Natsume lurus ke depan. Mereka harus berpisah di sana sekarang.

Searah tapi harus berpisah di jalanan ini.

'Sedih sih, tapi kita bisa bertemu lagi nanti'

(y/n) melambaikan tangannya pada Natsume sambil tersenyum lembut.

"Mata ne, Takashi. Besok kita ke sekolah bareng lagi ya?"

Natsume mengangguk singkat lalu sedikit membalas lambaian tangan (y/n) kemudian berjalan pulang.

(y/n) tidak langsung pergi, dia melihat Natsume dulu sampai anak itu tidak terlihat lagi olehnya.

"Pulang terus kerjain tugas sekolah"

Gumam (y/n) singkat. Dia menghela nafas jengah sebelum kembali berjalan ke arah rumahnya.

Dari kejauhan terlihat tembok rumah yang cukup besar. Rumah itu diisi oleh dua orang, yaitu (y/n) dan Kisa, anak yang bertugas untuk merawat rumah itu.

"Aku pulang"

(y/n) berucap singkat. Dia duduk di teras, lalu membuka sepatunya dan menyimpan benda itu di rak sepatu.

"Selamat datang Fuyuki-sama. Anu, ada seseorang yang menunggu anda"

(y/n) terdiam. Dia punya tamu?

"Kalau orang yang mau memakai jasa ku tolong tolak saja. Aku mau tidur dulu sebentar"

(y/n) langsung pergi tanpa mendengarkan penjelasan lanjut dari Kisa yang kini tampak agak panik.

Tangan (y/n) menyentuh kenop pintu, lalu ia pun membuka pintu kamarnya pelan.

"(y/n). Selamat datang, bagaimana hari pertama sekolah SMA mu?"

(y/n) terdiam saat dia melihat sosok yang sedang membaca buku itu. Lelaki dengan kemeja sederhana duduk di dekat jendela, di tangannya ada segel yang biasa digunakan untuk menyegel youkai. Secara teknis, seharusnya lelaki itu kakak angkat (y/n) yang baru—tapi dia tidak mau memanggilnya kakak.

Half Youkai ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang