BAB 6

4.3K 98 0
                                    

"Semua ini ga bener, harus kuakhiri sekarang atau semua akan terlambat"

"Sudah lama aku pergi dari keadaan semua itu, kenapa hal yang aku hindar hindari datang setelah sekian lama"

"Dia memang kekasihku, kami berdua menjalin hubungan seintens itu, namun sekarang.... AGRRHHH"

"Apa yang salah dengan ku, siapa yang salah dengan kondisi ini? Aku benar benar muak"

Jeff dengan perasaan gusarnya berjalan berbolak balik, membuat seseorang diseberang sana melihatnya, Umi Jeff.

"Nak Jeff sayang, kamu kenapa seperti khawatir? Beristirahatlah sayang" ucap Umi sembari menenangkan anak semata wayangnya itu.

"Kamu gapapa?" Tanya Umi yang membuat Jeff memeluk erat Uminya itu dan berakhir menangis di pelukan Uminya.

"Kalau lagi ada masalah tidak apa apa, berdoalah serahkan semua itu pada Allah SWT, Kamu tidak sendiri, Allah selalu hadir pada kita, pada hamba yang beriman pada-Nya." Ucap Umi sembari menepuk pelan bahu anaknya.

***

Sudah seminggu, Jeff mengabaikan Ali. Setiap bertemu Jeff pasti menghindari atau cari cari alasan agar tidak bertemu lama dengan Ali.

Sekarang Ali sedang berada di kamarnya, ia sudah semakin kenal dengan teman teman kamarnya mulai dari Zibran, Dimas dan Wahyu.

Ali juga lebih dekat dengan Zibran karena mereka memiliki hobi yang sama yaitu Basket dan juga tempat tidur mereka pun satu kasur, Ali berada bagian Bawah dan Zibran berada di atas. Karna setiap kamar berisi 4 orang dan tempat tidurnya memiliki 2 kasur yang bertingkat jadi satu orang satu kasur.

*Paham yah

Zibran mengajak Ali untuk bermain Basket setelah solat ashar karna di jam jam itu mereka free tidak ada kegiatan pondok lainnya. Zibran mengajak teman teman ekskul Basket lainnya walaupun tidak ada jadwal ekskul Basket. Namun tidak dengan teman sekamarnya Dimas dan Wahyu mereka tidak bisa Basket hanya saja mereka lebih bisa kaligrafi ataupun melukis.

Mereka berempat kini menyibukkan diri masing masing, Zibran dan Ali main Basket. Dimas dan Wahyu mereka berada di ruangan khusus Kaligrafi, namun mereka tidak berlatih kaligrafi mereka menyibukkan diri untuk melukis, dengan kata lain hanya meminjam tempat kaligrafi saja.

"Dim, kamu mau lukis apaan?" Tanya Wahyu dengan mempersiapkan alat alat lukisnya.

"Akuuu... Mau lukis seseorang yang spesial, tapi nanti kalo udah jadi. Kamu jangan ngasih tau orangnya ya. Janji??" Dimas mengulurkan jari manisnya untuk berjanji dengan sahabatnya.

"Janji" terima Wahyu.

"Lagian aku juga dah tau deh kayanya"

"Siapa?"

"Zibran bukan?

"Hah" "emmm"

"Halah iyakannnn" goda Wahyu dengan menyenggol nyenggol bahu Dimas.

"Apasihhh" semu merah diwajh Dimas muncul.

"Nah kannnn bener, tu wajah sampe merah gitu" Wahyu tertawa dan bertepuk tangan melihat ekspresi temannya itu.

"Gila gilaan ya, kok tau sih hah"

"Taulah, kamu aja kalo Zibran ganti baju langsung nutup mata, mana SALTING sendiri "

"Ih apa coba"

"Iya loh apalagi waktu Zibran males ngerjain pr, kamu nya malah dengan senang hati bantu ngerjain. Kan soswitttt" terang Wahyu dengan membuat simbol love di tangan nya.

"Udah udah ih"

"Haha ternyata emang bener dugaan saya, bahwa teman ku satu ini memang uke sejak dini, lihat aja nanti pas Zibran abis main basket, mana tuh kalo mau mandi ganti bajunya dalem kamar, keliatan tuh tubuh atletis nya dan keringatnya yang maskulin awww"

"Apa cobaih, uke tuh apa"

"Uke tuh kaya pihak bawahnya si dominan dengan kata lain yaitu seme, nah semenya atau dominannya itu si Zibran"

"Hah bahasa mana itu?"

"Nih aku terangin lagi deh biar paham, adatuh lagi, yang namanya top sama bot, nah kalo bot itu pihak bawah tapi beda sama uke, kalo ukenya lebih ke cowo tapi pihak bawah yang masih gumush gumush, nah kalo bot atau botyhh itu dianya kaya lebih gemulai dan solehott" terang Wahyu.

"Hah kalo aku uke, kamu apa?"

"Aku?"

"Iya"

"Aku uke"

"Ukenya siapa?"

"Aku ukenyaaaaaaaaaaa....."

#bersambung

*jadi kalian tim, Tio x Dio, Zibran x Dimas, atau sang pemeran utama, Ali x Jeff??????

Kalian mau ga aku bikin sendiri cerita mereka???


Ajarin Ngaji Pak Ustadz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang