3 |Tidur

5 2 0
                                    

Adegan demi adegan sudah dilakukan sekarang adalah adegan yang ditunggu, dimana sang putri salju akan memakan segigit Apel lalu ditangisi oleh tujuh kurcaci lalu menemukan cinta sehati dari ciuman yang sejati.

Sang kakak mulai menggigit Apel, adik senang karena itu adalah Apel yang ia beli tadi. Putri salju pun pingsan, adik dan temannya yang lain mulai berakting menangis. Berlalu sampai menempatkan putri salju dipeti mati transparan ditengah hutan.

Suasana sedih dari hutan yang penuh dengan suara tangisan ketujuh kurcaci dengan berlangsung lama. Perlahan mereka pergi satu persatu hingga meninggalkan sang putri sendiri dalam tidur selamanya.

Hari terus berlalu, para kurcaci masih setia selalu mengunjungi putri salju. Namun ketika kurcaci ke-tujuh yang ingin mengunjungi, belum sampai di pemakaman kurcaci itu melihat seorang pria berbaju mewah dengan kuda putih yang ia tunggangi.

Kurcaci itu takut dan memutuskan untuk bersembunyi diantara semak belukar, ia mengintip dari celah-celah. Nampak sang pria yang ia pikir seorang pangeran itu tertegun melihat putri salju didalam peti bening itu.

Sang pangeran turun dari kudanya, perlahan membuka peti itu. Ia menatap sedih melihat putri lalu berucap.

"Ternyata kau disini, maaf aku terlambat"

Lalu perlahan pangeran mendekati wajah cantik sang putri. Kurcaci itu panik dan ingin berteriak kepada pangeran namun terlambat pangeran sudah mengecup ringan bibir sang putri.

Teater yang sunyi dan senyap, tak ada tepuk tangan ataupun bisikan dari para penonton.

Karena.

Ternyata sang pangeran tidak berhasil membangunkan sang putri seperti seharusnya.

Sang putri tidur untuk selamanya.



TBC

𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐓𝐇𝐄𝐀𝐓𝐑𝐄 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang