Annyeong yeorobun!
Ogenki desu ka?
Aku harap selalu baik ya ^.^
Terima kasih sudah mampir :D
Jangan lupa bagikan cerita ini pada teman-temanmu! Terima kasih atas kesediaanya ^^
Happy Reading 💚
💫💫💫💫
Ini tanggal satu Juli. Hari pertama di bulan pertama aku akan memulai masa terakhir sekolahku, kelas 12.
Sebagian orang mungkin juga merasakan ketakutan yang sama, memikirkan bagaimana nanti setelah lulus sekolah,melanjutkan pendidikan dimana, jika kerja akan seperti apa, dan beberapa ketakutan lainnya.
Hal yang sama juga aku rasakan, bahkan sejak kelas 11. Hanya saja, selama satu tahun terakhir aku merasa bingung untuk melangkah ke arah mana.
Rasanya banyak hal yang hilang dan berubah. Waktu, teman, keluarga, bahkan diriku sendiri.
Mereka pernah bilang bahwa ketakutan terbesar mereka saat ini adalah masa depanku. Memikirkan bagaimana jika aku tidak langsung kuliah setelah lulus dan menganggur di rumah selama satu tahun, tidak memiliki pekerjaan yang layak yang membuat mereka akan merasa sangat terpojokan.
Apa mereka tidak tau? Bahwa aku juga sama takutnya seperti mereka, bahkan lebih. Aku hanya lebih pandai menutup mulut di depan mereka,seolah aku tidak takut untuk menjalani masa depanku.
Setiap hari, bayangan masa depan selalu menghantuiku. Sekalipun beberapa kali dalam hati kecilku selalu mengatakan bahwa aku tidak perlu takut pada apa yang belum terjadi, tapi tetap saja, aku percaya bahwa apa yang kita lakukan di hari ini adalah apa yang akan kita dapatkan di suatu hari nanti. Dan, aku sadar bahwa aku belum bisa melakukan hal baik yang seharusnya aku lakukan.
Masa kelas 12 adalah saat menakutkan pertama yang sudah aku tandai sejak masih dibangku SMP. Hari ini aku berharap semua yang sudah aku rancang bisa berjalan dengan baik. Bukan perihal rencana, jujur aku belum memiliki rencana pasti mengenai langkah untuk cita-citaku secara pasti. Aku hanya baru bisa memulainya dengan menuliskan hal-hal yang harus aku lakukan setiap hari dan aku harus mencapainya.
Salah jika orang tua atau anak yang berada di bawah kelas 12 mengatakan bahwa menjadi anak di tahun terakhir yang merasa Ketakutan hanya orang tua saja. Anak kelas 12 juga memiliki ketakutan yang besar, bahkan sangat besar.
Apa ringan jika saat ini harus berjuang lebih keras dan tidak bercerita kepada siapapun. Menghabiskan setiap waktu untuk memikirkan bagaimana kehidupan setelah lulus sekolah, memikirkan apa yang bisa dilakukan di hari ini untuk masa dean yang lebih baik.
Bahkan jika gagal masuk universitas, akan banyak tekanan. Aku yakin itu untuk diriku sendiri, bukan orang lain. Memikirkan bagaimana kecewanya kedua orang tuaku dengan segala rasa minder yang akan mereka rasakan. Adik-adikku yang akan ditanya oleh setiap orang yang ditemuinya 'Aku akan dilanjutkan kemana' , dan aku... dengan segala tekanan yang tidak bisa aku ceritakan disini.
Teruntuk kamu yang saat ini merasa gagal. Aku hanya memohon kepada mu untuk jangan menyerah. Masih banyak hal baru di hari esok, masih ada perjuangan yang harus kamu mulai untuk awal yang lebih baik.
Kegagalan adalah bagian dari proses kesuksesan. Tapi jika kamu tidak mau bangkit dari kegagalan itu, maka kamu akan mati dan musnah dari bumi.
"Ada banyak ketakutan yang orang lain rasakan, sama sepertimu. Hanya saja berbeda konteks dan waktunya. Jangan menyerah dan risau berlebihan. Karena Tuhan tidak pernah meninggalkanmu sendirian, bahkan tentang masa sulit yang kamu katakan, Tuhan tidak membiarkanmu merasakannya sendirian. "
Harapanku hari ini, semoga aku, kita, yang sama-sama berjuang untuk masa depan lebih baik bisa menggapai mimpi-mimpi kita, sebelum Tuhan benar-benar memanggil kita pulang.
💫💫💫💫
Terima kasih sudah membaca, semoga suka :))
Jangan lupa comment and vote kalau suka 🌟
Sampai jumpa di bab selanjutnya ☺
Jangan lupa untuk bernafas 💚
![](https://img.wattpad.com/cover/342075437-288-k391113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan panggil aku pulang,Tuhan
Fiksi RemajaAku tau tuhan,aku pernah berjanji sampai kapan aku hidup. Hanya saja kemudian aku lupa,lalu yang bisa kulakukan setelahnya hanyalah meminta. Aku hanya takut aku kembali padamu sebelum orang-orang yang aku sayangi bahagia. karena itu aku meminta kepa...