Can I Save Myself?

6 0 0
                                    

Raven pov

Flashback on

2023

PRANGGGG

Kulihat Gema yang terbangun dan ketakutan akibat suara pecahan gelas yang di lempar oleh Cleora ke sembarang arah, Gema masih kecil! Aku takut ini akan mengganggunya di kemudian hari.

"GA PERLU REPOT-REPOT CERAI IN AKU RO! MENDING AKU MATI SEKARANG JUGA" Cleora mengambil serpihan kaca dan menyayatkannya di pergelangan tangannya, tangisan Gema semakin pecah, aku tidak tega apalagi kini Gema memeluk kedua kaki ku dengan erat.

"Pa, mama kenapa nangis pa, maafin mama kalau misalnya mama ada salah, Gema takut"

"Gema..kamu sekarang balik ke kamarmu ya sayang, mama gapapa. Besok papa ajak kamu jalan-jalan kalau mau dengerin omongan papa..oke?" Aku berjongkok dan memeluk anak laki-laki di hadapanku lalu mengantarnya menuju kamarnya. Setelah itu aku mengambil kotak obat dan menghampiri Cleora yang menggila di sana.

"Cleora! Jangan gila kamu, mati tidak akan menyelesikan masalah kamu! Kamu harus hidup untuk Gema dan kamu harus menerima konsekuensinya, saya tetap akan menceraikan kamu cepat atau lambat!" Ucapku sembari memasangkan perban di pergelangan Cleora.

"Setelah itu apa? Kamu mau buang aku sama Gema?Iya?!"

"Meski Gema bukan anak kandung aku, aku akan tetap memberikan dia nafkah!"

"Apa maksudnya Gema bukan anak papa?..." Gema mendengar kalimat terakhirku, Gema kembali menangis! Aku segera menghampirinya dan mendekapnya.

"Enggak kok Gema sayang, kamu anak papa"

"Tapi tadi papa bilang?"

"Enggak nak, sekarang kamu balik ke kamarmu ya" Aku menggendongnya dan menemaninya hingga Gema tertidur, Gema tidak salah! Walau bukan darah dagingku, Gema tetap anakku.

Flashback off

Aku memandang keluar jendela kaca bus melihat rintik hujan yang kian mereda, sudah 20 menit sejak aku meninggalkan minimarket dan bertemu Kala, aku melihat pantulan wajahku yang memucat dari kaca bus, aku merasakan suhu tubuhku naik, kepalaku sangat pusing, aku demam! kaos tipis yang ku kenakan sangat lembab, mungkin inilah yang membuatku demam.

"Minum mas" Seorang pemuda menyodorkan 1 botol air mineral padaku, tipikal orang indonesia, apapun keadaanya air mineral solusinya.

"Oh enggak perlu repot-re-" Tunggu! sepertinya aku mengenalinya.

"Arsen??" Tebakku.

"Kita pernah kenal?" Arsen mengeryit kebingungan dan ku balas dengan anggukan.

"Ohh maaf sepertinya saya harus turun, ini diambil saja air mineralnya" Ucap Arsen, Belum sempat aku mengucapkan terimakasih, tapi Arsen sudah turun dari dalam bus. Arsen, bocah itu memang sudah baik sejak dulu.

Aku tak mungkin terus berpergian menggunakan kendaraan umun, akhirnya aku membeli sebuah mobil untuk memudahkan urusan ku disini. Hari ini tanggal 1 Juni 2016, hari dimana Cleora menjebakku dulu.

Flashback on

2016

"Oke gue setuju sama tawaran lo!" Aku menyetujui tawaran dari Cleora sore itu, wanita itu begitu ambisius sehingga dia sampai datang kerumahku.

"Bagus kalau begitu" Cleora mengangguk.

"Tapi lo yakin kan mau bantuin gue confess ke Kala kalau gue mau bantuin lo?" Entah apa yang aku pikirkan pada saat itu, tapi aku dengan bodohnya mengiyakan tawaran dari Cleora.

Fix My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang