Kala pov
Sejak pertemuanku dengan Raven di danau sore itu demi tuhan aku menganggap si Raven Raven itu orang yang tidak waras. Aku berharap tidak akan pernah menemuinya lagi, aku takut! Dia tiba-tiba memelukku! Heii siapa yang tidak takut ketika orang asing memeluk kalian secara tiba-tiba, aku yakin kalian pasti akan lari jika jadi aku!
Aku sudah berharap dan berdo'a kepada tuhan agar aku tidak bertemu dengannya tapi lagi-lagi secara tidak sengaja saat aku ingin membeli payung ternyata dia ada di sebelahku! Aku panik. Tapi kali ini dia tidak seagresif dan sesinting itu untuk memelukku! Aku sedikit berlari keluar, tetapi tidak bisa karena hujan semakin deras, dan Raven memberikanku hoodienya dan payung yang dibelinya tadi. Tadi nya aku tidak ingin menerimanya! Tapi karena aku ingin cepat sampai rumah jadi aku menerima payung pemberiannya. Sesampainya dirumah aku mulai mengeringkan rambutku yang sedikit basah karena terkena percikan hujan tadi, Pandanganku jatuh pada hoodie hitam yang wanginya familiar menurutku saat ku pakai tadi. Heii seperti wangi siapa ini?
Pertemuan ketiga kami saat dia ada di depan sekolahku, mau apa dia sebenarnya? Apa dia penguntit? Aku sangat kesal sekali apalagi ketika dia mengenalkan dirinya sebagai calon suamiku pada Rora, yang membuatku punya hutang penjelasan padanya! Ya meskipun Raven bilang hanya bercanda tapi Rora tetaplah Rora dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Aku semakin muak! Di tambah lagi dia sok ngide ingin mengantarku ke salon dan dengan polosnya Rora menerima tawaran Raven yang sinting itu. Kesintingan Raven tidak sampai disitu saja! Dia tahu aku suka cilok dan dia membelikannya dan sesampainya di salon dia memaksa menungguku padahal sudah kusuruh dia untuk pulang! Aku sengaja mengulur waktu di dalam salon karena aku ingin melihat seberapa betah dia menungguku yang tidak kunjung selesai. Akhirnya aku dan Rora sudah selesai, kulihat mobilnya masih terparkir di luar sana! Gila ni cowo umpatku dalam hati.
Setelah acara promnight aku menunggu taksi online yang tak kunjung datang, aku sangat terkejut ketika Raven datang menghampiriku dan menawarkan untuk pulang bersamanya yang otomatis aku tolak mentah-mentah! Tapi bukan Raven namanya jika tidak memaksa sampai aku mau! Aku sudah sangat lapar, lelah, dan mengantuk, pada akhirnya tawarannya aku terima, aku tidak peduli jika Raven bahkan kalian menganggapku sok jual mahal. Aku hanya ingin cepat sampai rumah.
Dia tidak langsung membawaku pulang, Raven mengajakku ke sebuah restaurant karena perut keronconganku yang tiba-tiba bunyi Sialan! sangat memalukan. Lagi-lagi Raven tau makanan kesukaanku! Aku benar-benar tidak habis pikir, entah aku yang terlalu percaya diri menganggap dia sebagai penguntit ku atau memang dia seorang cenayang bayaran seseorang untuk memata-mataiku dan akhirnya menculikku. Suasana lumayan canggung di tambah Raven yang diam-diam memperhatikanku aku menyadarinya! Hingga Kairo datang tergesa-gesa lalu menggenggam tanganku, Kairo mendapatkan sebuah pesan bahwa aku sedang diculik, bahkan si pengirim juga mengirimkan share lokasi. Aku curiga ada hubungannya dengan Raven.Aku sudah tiba dirumah sejak 35 menit yang lalau setelah Kairo mengantarku pulang dari restaurant, kepalaku sedikit pusing. Aku menghubungkan kejadian-kejadian saat pertama kali aku bertemu dengan Raven! Aku yakin pria itu menyembunyikan sesuatu aku harus cari tahu! Buktinya dia hampir tau semua tentangku. Sumpah semakin aku memikirkannya, semakin membuat isi kepalaku hampir keluar.
***
Saat ini aku sedang berada di mobil Raven, dia mengajakku untuk membeli sate di tempat yang menurutnya enak! Yatuhan kenapa aku menerima tawarannya? Tapi semakin lama aku menyadari satu hal, Raven tidak seburuk itu! Tidakk! Aku tidak memujinya baik! Aku hanya sedikit merubah pandanganku terhadap dirinya.
"Kal, Kala..Heii" Raven menggerakan telapak tangannya tepat di depan wajahku, kemudian aku mengerjap beberapa kali sebelum Raven melanjutkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix My Past
General FictionBagaimana kalau kamu di beri kesempatan pergi ke masalalu untuk memperbaiki kesalahanmu untuk menyelamatkan seseorang yang selama ini kamu rindukan dari kematian? Akankah takdir bisa di ubah? Atau semua berjalan sesuai dengan garis takdir yang telah...