Hal yang aku tidak tau

3 1 0
                                    

Raven pov

   Aku mengikuti saran Arsen untuk mengajak Kala berlibur, Arsen bilang aku harus memanfaatkan waktuku sebaik mungkin untuk menghabiskan waktu bersama Kala, Kala tidak akan mungkin mau jika hanya pergi berdua. Lalu riba-tiba saja aku terbesit sebuah ide! Aku akan mengajak Arsen dan teman-teman Kala, aku segera mengetik pesan singkat untuk Kala dan tak butuh waktu lama Kala menjawab, akan tetapi Kala butuh waktu untuk menanyakan pada temannya ajakanku ini.

   Sejak aku terjebak di masalalu dan tinggal di apartemenku aku mulai berfikir seandainya Kairo muda tau aku tinggal disini maka ia akan melaporkanku pada polisi, oleh karena itu agar ia tidak mencurigaiku aku berencana untuk menyewa apartemen dan salah satu mobilnya yang tidak pernah ia gunakan dan selalu terparkir di basement. Untung saja dulu aku sering menyimpan sebagian uang dari papa di brankas apartemenku, jadi bisa kupergunakan sekarang! Tapi tunggu dulu! Kalian jangan menuduhku sebagai pencuri karena itu uangku sendiri.

  Saat aku sedang merenung tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan pesan masuk dan ketika ku lihat ternyata itu pesan dari Kala, demi tuhan aku sangat senang ketika mendapat persetujuan dari Kala dan teman-temannya dan Kairo muda mengajak berdiskusi dirumahnya saja, kemudian aku langsung mengiyakan tawarannya tanpa pikir panjang, sekalian aku ingin mengajukan sewa kepada Kairo muda.

***

   Arsen dan aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Kairo, kemudian kami tiba di pekarangan rumah dan terlihat Kairo muda sudah berada di depan pintu, aku pun memarkirkan mobil Arsen dan turun sembari menyapa sang pemilik rumah.

"Lo tau rumah gue, padahal Kala baru aja mau sharelock?" Tanyanya sambil memicingkan matanya, demi tuhan aku lupa menanyakan alamat rumah Kairo pada Kala.

"Apasih yang enggak saya tahu?" Ohh shit jawaban apa yang aku berikan barusan! Sangat Freak.

"Lo-" Sebelum Kairo kembali berbicara aku segera tersenyum padanya dan melangkah masuk kedalam rumahnya, diikuti oleh Arsen yang berada di sebelahku.

"Gue belum nyuruh lo masuk!!!" Umpat Kairo muda. Aku tidak peduli! Toh ini juga rumahku.

"LOHHH MAS-MAS MALL" Rora membelalakan matanya dan segera bangkit dari duduknya begitu ia melihat Arsen yang ikut masuk bersamaku.

"Lo Sena kan?" Kini giliran Kala yang bertanya, aku sangat bingung bagaimana Kala mengenal Arsen?

"Kalian kenal sama Arsen?" Tanyaku.

"Ehh duduk dulu" Rora mempersilahkan kami berdua untuk duduk.

"Hai" Arsen tersenyum sembari melambaikan tangan pada Rora dan Kala.

"JADII GINI, gue kenal Arsen karena tempo hari nolongin gue waktu red days di mall" Ucap Rora.

"Kalau kamu?" Aku gantian bertanya pada Kala.

"Ohh dia temen olimpiade gue waktu SMP" Ucap Kala. Jujur saja aku kaget mendengar penuturan Kala, karena baik Arsen maupun Kala tidak pernah memberitahuku.

"Pantes ya Kal lo bilang kek pernah denger namanya" Ucap Rora yang dibalas anggukan oleh Kala.

"Kok lo gapernah cerita ke gue Kal?" Ucap Kairo muda penasaran! Aku pun penasaran.

"Gue mau cerita, tapi waktu itu lo gamasuk sekolah seminggu gara-gara kena skors waktu berantem sama Hilmi" Kairo muda menganggukan kepalanya mendengar penuturan Kala.

"Ekhmm gue sama Kala kenal waktu kita Olimpiade Nasional seminggu di Malang" Arsen ikut menjelaskan. Aku merasa janggal, kalau Arsen sudah mengenal Kala sejak SMP kenapa ia tidak cerita padaku? Aku ingin penjelasan darinya.

   Aku menjelaskan pada mereka tentang acara apa  saja yang akan kami lakukan saat liburan nanti, aku juga mengatakan kepada mereka agar tidak perlu khawatir mengenai vila dan lain-lain karena aku sudah mengurusnya, mereka pun setuju. Setelah berbincang cukup lama akhirnya kami memutuskan untuk pulang, Rora dan Kala pulang terlebih dahulu. Setelah itu aku mulai bernegosiasi dengan Kairo.

"Saya dengar kamu punya apartemen kosong ya?" Tanyaku to the point.

"Iya? Kenapa? Tau darimana?" Tanyanya.

"Kamu banyak nanya kayak cewek" Aku terkekeh.

"Berisik"

"Kan sudah saya bilang, saya serba tau"

"Gausah saya kamu! emang lo atasan gue?"

"Oke baiklah... Ekhmm gue mau sewa aparteme lo mungkin sampe satu bulan kedepan"

"Gapunya rumah lo?"

"Buka gitu, rumah gue di renovasi, jadi daripada gue harus tidur di hotel mending sewa apart aja" Aku menjelaskan padanya, dari raut wajahnya aku yakkn ia sedang mempertimbangkannya! Terdengar bunyi ponsel yang asalnya dari Saku celana Arsen, akhirnya ia memutuskan untuk pamit mengangkat panggilan telepon tersebut di garasi.

"Gimana?" Tanyaku sekali lagi.

"Oke"

"Oh iya, gue mau nyewa mobil! Lo punya mobil satu lagi? Soalnya mobil gue sedang di perbaiki"

"Ckk katanya orkay, tapi serba nyewa" Ucapnya mencibirku! Dasar bocah! Seandainya saja ia tau bahwa aku adalah dirinya di masa depan.

"Jadi gimana?" Tanyaku memastikan.

"Oke, awas lo macem-macem!"

"Santai, ngomong-ngomong ini nomor gue nanti lo WA sandi+alamat apartnya"

"Oke, ohh iya kunci mobil gue ada di laci tv, mobil gue ada di basement, jangan lupa rajin cuci mobil gue! Awas lecet" Ucapnya panjang lebar.

"Bawel lo, mobil lo aman sama gue"

***

   Arsen memasukan ponselnya kedalam saku celananya bersamaan dengan aku yang keluar dari pintu rumah Kairo menuju mobil, Arsen menawarkan diri untuk menyetiri mobil dan aku mengiyakannya. Mobil Arsen membelah jalanan Ibu Kota, aku ingin menanyakan perihal Kala tadi, akan tetapi kulihat ia hanya diam saja dan sedikit tegang tidak seperti biasanya. Batinku.

"Sen, gue mau nanya deh"

"Apa Ven?" Tanyanya yang melirikku sekilas.

"Kira-kira lo di masa depan kenapa ga cerita ya kalau dia kenal Kala dari SMP" Tanyaku, ia tidak menjawab pertanyaanku, melainkan hanya kekehan.

"Ya gatau? Lo nanya gue? Tanya aja ke gue yang di masa depan" Akhirnya ia mengangkat suara, walaupun bukan inilah jawaban yang aku mau.

"Yehh si anjing, gue serius!" Aku memperlihatkan gesture ingin  memukul Arsen, dan di balas kekehan olehnya.

"Oh iya, kenapa lo ga cerita ke gue kemaren-kemaren kalau lo lenal Kala?" Tanyaku sekali lagi.

"Mana gue tau kalau satu orang yang sama! Lo juga enggak nunjukin foto Kala ke gue kan?" Ucapnya yang terdengar masuk akal oleh telingaku.

***

   Ngomong-ngomong soal Cleora, aku tidak mendengar kabarnya lagi! Apa ia sudah menyerah dari rencananya? Tidak mungkin! Jika Cleora sudah menyerah maka seharusnya aku sudah kembali ke masa depan seperti apa yang di ucapkan oleh Arsen. Akan tetapi aku senang karena Selama aku disini Cleora belum pernah membuat onar. Aku memejamkan mataku sembari membayangkan besok lusa kami akan berlibur, jika dipikir-pikir di masa depan aku tidak pernah merasakan liburan, aku berharap agar liburan kami berjalan dengan lancar.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fix My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang