Bab 1 | Zayyan

3.5K 123 3
                                    

Akhir-akhir ini matahari jarang memperlihatkan sinar emasnya,ya
memang karena sekarang ini mulai memasuki musim penghujan.

Daun-daunan pohon tampak basah,aroma petrichor* yang menenangkan,serta hawa dingin yang menusuk kulit menjadi teman untuk memulai aktivitas dipagi hari.

Ditengah-tengah hutan pohon cemara, sebuah bangunan mewah bak istana terlihat diselimuti awan mendung yang sedari tadi menghujani bangunan tersebut.

"baiklah ma,kami berangkat" pamit seseorang dengan setelan jas rapi.

"Apa perlu berangkat sekarang?ini masih terlalu pagi" ucap wanita cantik yang tengah menatap suami beserta kedua anaknya.

"Ya,hari ini ada sedikit masalah yang harus diselesaikan. Lagipula,lebih cepat lebih baik kan " balas Damar sang kepala keluarga Adelard.

"Ya sudah, berhati-hatilah kalian semua. Akhir-akhir ini hujan sangat lebat disertai angin" ujar Yuliana,istri Damar memperingatkan.

"Baik ma,tolong jaga Zayyan untuk kami"

"Pasti"

Setelah berpelukan sebagai salam perpisahan,mereka akhirnya berangkat bersama dengan mengendarai mobil pribadi masing-masing.

💠_______💠


"Eunghh" Lenguhan khas orang bangun tidur terdengar dari bibir manis anak laki-laki itu,Zayyan.

Ya,tokoh utama kita baru bangun dari tidur paginya.

Mungkin masih bisa dibilang pagi,walau sudah memasuki pukul 10.00 kurang 10 menit.

"ahh, kenapa perutku terasa berat?apa lagi-lagi--"

"Oh,kamu sudah bangun, dik?" tanya Valent,putra tertua keluarga Adelard.

Tangan kekar yang sedari tadi melingkari perut adiknya semakin ia eratkan.

"aduh-aduh kak,sakit!" Teriak Zayyan

"Maaf. Sengaja, Sakit?" Tanya kakaknya.

"pake nanya" gumam Zayyan dalam hati sambil melotot lucu.

Valent yang merasa gemas pun mengacak-acak lembut surai adiknya itu.

Beberapa hari terakhir ini memang kakaknya tidur bersama adiknya. padahal Zayyan sudah berusia 16 tahun.

Tepatnya 'baru' 16 tahun,2 hari yang lalu.

Dan hari ini Valent,kakak pertamanya lah yang menemani tidur setelah kemarin kakaknya keduanya.

"Kak, kenapa kakak disini?kemarin kak Varrel, sekarang kak Valent. Zayyan sudah besar kak" omel zayyan kepada kakaknya.

"Jadi?" Tanya Valent dengan satu sudut bibir terangkat.

Jarang-jarang sekali putra tertua Adelard tersenyum, kecuali bersama keluarganya, terutamanya adik kesayangannya.

Wajah tampan yang selalu terlihat datar ditambah auranya yang dingin membuat siapapun merinding hanya dengan sekilas melihat.

Persis seperti kulkas berjalan,hanya saja dia berbau uang.

Oke,mari kita kembali ke tokoh kesayangan kita,Zayyan.

"Jadi ya,Zayyan tidur sendiri karena Zayyan sudah besar. kenapa harus ditemani oleh kakak?"
Zayyan tetap kukuh pada pernyataannya tadi.

"Kalau begitu,kenapa mama dan papa tidur bersama padahal mereka juga sudah besar?" Valent memberi pertanyaan sebagai jawaban.

"Em uh,kalau itu kan karena mama sayang papa,jadi mereka tidur bersama." Jawab Zayyan,Memberi jawaban yang masuk akal.

Dirinya tidak salah kan?乁⁠(⁠ ⁠•⁠_⁠•⁠ ⁠)⁠ㄏ

"Nah, itu kamu tahu. Jawaban kakak sama dengan jawaban kamu." jelas Valent, senyumnya semakin mengembang melihat ekspresi adiknya.

"...." -Zayyan

"Haaa,sudahlah kak. Terserah kakak saja. Zayyan malas berdebat dengan kakak pagi-pagi buta begini."

"Pagi buta?ini sudah siang zay-ku"

"APA?!kakak bohong" Zayyan kaget dengan mulut yang sedikit terbuka.

Dirinya segera bangun dan buru-buru membuka gorden pada jendela super besar di kamarnya.

Benar,apa yang dikatakan kakaknya. Ini sudah siang,eh masih pagi walau sedikit telat.

Sinar matahari memang tidak terlalu terlihat,karena tertutup awan mendung.

Walaupun begitu pemandangannya diluar cukup indah dan menyejukkan mata.

"kenapa kakak tidak membangunkan Zayyan?apa papa dan yang lainnya sudah berangkat?kakak ini bagaimana?" Tanya Zayyan beruntun.

"bertanyalah satu-satu Zay,memangnya kenapa kamu sepanik itu?"

"Y-ya,tidak apa-apa. Cuma bertanya"

"Ya ampun,tinggal bilang kalau malu dipanggil kerb-"

"AAKHH" teriak Zayyan,memotong kalimat kakaknya,entah kenapa dirinya merasa malu.

Ceklek

BRAKK

"Astaga! Ada apa?!" Yuliana tampak masuk dengan wajah panik.

"Tidak ada apa-apa ma. Hanya saja Zayyan malu dipanggil kerb-"

"Iya ma,tidak ada apa-apa. Zayyan mandi dulu" jawab Zayyan cepat kembali memotong perkataan kakaknya tadi.

Dengan cepat Zayyan segera memasuki kamar mandi dan membersihkan diri.

"Enak saja,aku disamakan dengan kerbau" -batin Zayyan dalam hati.

"Valent,mengapa Zayyan berteriak,ada apa?" Yuliana bertanya ulang.

"Tidak usah khawatir ma,hanya seperti biasa. Aku hanya bercanda"

"Baiklah,ya sudah. Jaga adikmu dengan baik"

"Pasti,tentu kita akan menjaganya dengan baik,tetap seperti ini dulu,lebih lama" Valent mulai kembali menampilkan wajah datar biasanya.

"Jangan biarkan kesayangan kita sampai terluka kan ma?" Valent menatap Yuliana serius.

"Benar"

💠_______💠


*petrichor Bau khas hujan saat membasahi tanah,pasti banyak yang sudah tahu ya. Kalo di daerahku lebih dikenal dengan istilah "ampo"

Mari kita memasuki Fakta menarik dari cerita Zayyan ini.

Ini hanya sebagai hiburan tambahan ya

#1 Nama lengkap Zayyan adalan Pangeran Zayyan Adelard. Cukup simpel ya hehe^⁠_⁠^

#2 Sebenarnya Zayyan suka banget tidur,cuma malu dan ngga mau ngakuin aja. Tapi itu dulu, sekarang dia ngerasa jenuh kalo kebanyakan tidur.

Author juga suka tidur.
cuma kalo kebanyakan ya pusing kepala 🤭

Bersambung...

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang