Penculikan

5 2 0
                                    

Halllo Yeorobun!!! Maaf banget author sempat hiatus selama setahun kayanya. Semoga klean tetep mau baca ini cerita ya..Khamsamidaaa🙏🖤 Rajin-rajin deh kali ini. Sarangeee🥰

...

Setelah party dadakan semalam, ntah kenapa Aqila merasa jiwanya mengatakan bahwa dirinya tidak boleh menjadi cewe yang klemar-klemer. Jiwa Aqila kini kembali, ia menjadi cewe yang pemberani dan akan memberontak untuk suatu hal yang menjatuhkannya, sekalipun itu Rayyanza. Dia tidak boleh terlihat lemah di mata Rayyanza karena pasti yang ada dia akan sakit hati terus akibat ucapannya yang menyakitkan.

Kini ia memiliki banyak teman, banyak orang yang baik dengannya termasuk teman-teman dari KD.

"Aliza," panggil bang Farhan.

"Ape?" saut Aqila.

"Mungkin ini dadakan, abang dapet panggilan dari ibu buat ngurusin sebentar perusahaan di AS Za," ucap bang Farhan sendu.

"Hah?! Semendadak ini bang? Baru juga beberapa hari, terus kak pinat?" tanya Aqila.

"Fina ga bisa ikut, dia juga ada kerjaan di Yogya, dia juga minta maaf banget ke lu mungkin ga bisa nemenin di Bandung. Tapi tenang, lu bisa hubungin abang kapan aja, temen-temen abang disini banyak kok, nanti abang mintol ke mereka buat jaga lo di Bandung, Oke?" jelas bang Farhan.

"Aihh kaga perlu bang, lu kaya ga kenal Aliza aja, gua kan jago takewondo tingkat 5, jadi amann, trust with me," ucap Aqila memeragakan gerakan takewondonya.

Sebenarnya jauh dari lubuk hati Aqila yang paling dalam, ia merasa sangat sedih. Abang yang paling ia sayangi tidak bisa menemaninya lagi dalam beberapa minggu kedepan, dan pastinya ia akan kesepian lagi. Tapi Aqila memakluminya.

"Lo kapan berangkat?" tanya Aqila menutupi kesedihannya.

"Pagi ini," jawab bang Farhan.

"Busett dah! Gua anter lu ke bandara ya," ucap Aqila antusias.

"Kaga usah, lu sekolah yang bener aja. Nanti gua kabarin kalo udah sampe bandara," ucap bang Farhan.

"Ahhh.. sedih gua," menunjukkan wajah sedihnya. Ia pun mencium tangan abangnya dan berpamitan sekolah. Farhan yang sedikit tidak tenang untuk meninggalkan Aliza nya sendiri agak was-was untuk pergi secepat itu.

"Oh iya! Lu pake aja motor gua ya, bisa kan lu makenya,"

"Anjir seriously bang?" ucap Aqila tak percaya.

"Pake aja. Tapi jangan lo jatohin. Awas aja! Baru juga gua seminggu disini, udah gua tinggal aja lu nak" ucapnya sambil mengelus motornya.

"Anjay sekarang lo punya gue. Mmm.. gua kasi nama lo Moci aja kali ya," sambil menunjuk motor besar itu.

"Apaan dah Moci," tanya Farhan.

"Montok dan berici. Lu liat aja bang body nya wow gini, cakep banget. Cocokkan?"

"Aihh serah lu dah, yang penting gua balik motor masih licin. Dah sono lu berangkat, tar telat lagi,"

"Byee!"

Aqila mengambil kunci Moci di bang Farhan dan dengan semangat 45 bergegas pergi sekolah.

Aqila mengambil kunci Moci di bang Farhan dan dengan semangat 45 bergegas pergi sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
S H A D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang