Pesta Dadakan

23 17 64
                                    

Flashback on
Rayyanza kecil sedang bermain-main dengan moza kecilnya. Tiba-tiba ada segerombolan anak kecil yang datang dan merampas mainan Anza secara paksa, Rayyanza yang tak mau kalah kembali melawan dengan cara memukul anak yang merampas dan mendorongnya itu hingga ia tersungkur, ia tidak terima, ini bukan ke dua atau tiga kalinya Fero bersikap seperti itu. Anak tersebut menangis dan berlari mengadu pada kedua orang tuanya.

Orang tua Fero pun tak terima dan mendatangi rumah Anza kecil. Orang tua anak tersebut tidak terima, apabila Anza kecil sudah melukai anaknya, tak peduli siapa yang salah Fero, sang anak kecil nakal itu hanya mau agar Rayyanza dimarahi oleh ibunya. Padahal dia yang memulai duluan.

Benar sesuai rencana, orang tua Rayyanza memarahi Rayyanza dan mengeluarkan kata tak pantas yang seharusnya tidak dikatakan oleh orang tua terhadap anaknya, apalagi didepan orang lain yaitu, Fero dan orang tuanya. Papa Rayyanza hanya bisa terdiam tak mampu menahan ulah istrinya yang sangat keterlaluan itu dikondisinya saat ini.

Rayyanza kecil dimarahi habis-habisan serta dikurung di kamar mandi selama satu hari tanpa makan dan minum. Papah Rayyanza yang sakit-sakitan saat itu hanya bisa terdiam tak berdaya.

Rayyanza pergi ke rumah Aliza dengan badan yang membiru akibat pukulan sang ibu serta wajah yang pucat karena ketakutan.

"Anza kenapa bisa gini?" Aliza kecil yang panik membawanya masuk ke dalam.

"Hiks..hiks," Rayyanza kecil hanya bisa menangis.

"Ulah mama lagi?" pertanyaan itu dijawab oleh Anza dengan anggukan.

"Bunda lihat! Karena ulah mama nya, kondisi Anza jadi gini Bun, kacian banget Bun, Bunda tolong," hati kecil Aliza ingin menangis sekencang mungkin, tapi ia tidak mau menambah sedih suasana saat itu. Ia sangat iba dan kasihan melihat nasib Rayyanza kecil yang malang.

"Bunda, Anza mau nyusul Mama kandung Anza boleh ga? hikks..hiks, Mama tiri Anza jahat bunn..hiks..hiks," Rayyanza kecil jatuh dipelukan Bunda Iren, ia menangis sejadi-jadinya dipelukan sang bunda.

"Anza sayang Bunda, masih ada Bunda disini, masih ada Aliza, Anza ga boleh ngomong kaya gitu, kasian Mamah disana jadi sedih liat Anza kaya gini," Aliza yang melihatnya pun menjadi iba dan ikut memeluk sahabatnya itu.

"Anza.." panggil Aliza kecil.

"Iya Liza?"

"Janji ga mukul orang lagi ya?"

"Iya,"

"Janji ga nangis lagi?"

"Iya,"

"Nice," ucap Aliza tersenyum manis.

"Liza.." panggil Rayyanza kecil.

"Iyaa?"

"Janji ga ninggalin aku ya," tangis mereka berdua seketika pecah, Aliza dan Rayyanza kecil saling berpelukan. Bunda Iren yang melihat kedekatan mereka akhirnya ikut serta memeluk keduanya bersamaan.

Flashback off

_

King Diamond hari ini berencana untuk menjemput Nathan di rumah sakit untuk mengantarkannya pulang ke rumah.

"Nathannn!!!" teriak Keenan memeluk Nathan histeris.

"Hufftt..cukup cok, gua engap," keluh Nathan yang didekap oleh Keenan.

S H A D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang