Bagian 02

86 21 5
                                    

"Je" panggil Jovita pada Jeane yang tengah sibuk dengan laptopnya.

Mereka berdua kini berada di apartemen milik Jeane sesuai dengan permintaan Jovita tadi.

Jovita sedang asik menonton drakor di laptopnya sambil merebahkan diri di kasur milik Jeane.

Sedangkan sang tuan rumah sedang duduk anteng di meja belajarnya sambil terus mengetikkan sesuatu di laptopnya.

"Hm" respon Jeane.

"Lo..gak ada niatan buat negur Yerin sama Wira gitu?"

Jeane yang hendak menekan keyboard pun urung, dengan segera membalikkan badannya menoleh kearah Jovita yang kini juga sedang menatap dirinya.

Alis Jeane terangkat sebelah "Maksudnya?"

"Menurut gue, mereka terlalu deket ga sih? Gue tau mereka emang mantanan, tapi harus ya setiap hari nempel berdua terus? Gue kasian liat Danuar tiap hari nelangsa mulu mukanya tiap kali liat Wira lagi bareng Yerin" Cerca Jovita panjang lebar.

"Mereka berdua seakan gak ngehargain lo sama Danuar sebagai pacar. Jangan di maklumin terus Je, emang lo mau mereka nantinya malah tumbuh perasaan lagi dan berujung CLBK?"

Jeane terdiam sesaat lalu tersenyum simpul.

"Wira udah dewasa Jov, dia pasti tau batasan" ujar Jeane seadanya lalu kembali berbalik menghadap laptopnya membuat Jovita mendengus.

Diam-diam Jeane juga memikirkan perkataan Jovita barusan. Bagaimana jika mereka terjebak perasaan masa lalu lagi? Lalu bagaimana nasibnya nanti?

Jeane terkesiap ketika ponselnya berdering, dengan cepat ia menjawab panggilan tersebut.

"Halo Wir?"

"Kamu dimana?"

"Di apart bareng Jovita, kenapa?"

"Aku udah beres ngasdos, kamu mau di bawain apa?"

"Loh kamu jadi mampir ke tempatku?"

"Ya jadi, kenapa? Kamu ada janji sama Jovita?"

"Hah engga kok, aku kira gajadi. Takut kamu capek habis ngasdos"

"Haha capeknya hilang kalo ketemu kamu"

"Dih apasih gembel"

"Salting ya? Hahaha"

"Engga ya! Gausah geer kamu"

"Haha iyadeh iya, jadi mau di bawain apa hm?"

"Eumm apa ya? Aku lagi pengen yang manis-manis nih"

"Aku dong?"

"Kamu mah pahit"

"Yang penting ganteng"

"Ih bodo ah, udah sana buruan aku mau yang manis-manis. Terserah kamu deh mau beliin apaan"

"Iya siap bu bos, di tunggu ya"

"Iya makasi ya anak buahku"

Tut.

Jeane cepat-cepat memutuskan panggilan sembari terkikik. Dia sangat senang ketika menjahili Wira.

"Beuhh santai aja cok muke lu, sumringah bener" cibir Jovita yang sedari tadi berdiri di sebelahnya.

Jeane mencibir lalu menoleh dan dibuat terkejut karena melihat Jovita yang sudah rapi.

"Ih mau kemana lo?"

"Pulanglah, pawang lu bentar lagi kan mau kesini. Ogah banget ya gue jadi nyamuk disini" ujar Jovita sembari bersidekap.

Way Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang