𝟎𝟒. 𝐇𝐄𝐋𝐈𝐎𝐒 ¹

195 26 2
                                    

Sudah seminggu berlalu semenjak hari dimana Theia bertarung dengan Iaros

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seminggu berlalu semenjak hari dimana Theia bertarung dengan Iaros. Gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit kamarnya. "Aku ingin ke mansion." gumannya.

Perlahan, Theia terlelap. Ia jatuh ke alam bawah sadarnya, sebuah cahaya yang begitu menyilaukan dan sangat hangat mendekatinya. Ia terkejut ketika cahaya itu perlahan menjadi sebuah sosok.

"Theia.. Lomanic?" ucapnya. Theia mengangguk.

'Aku seperti pernah melihatnya tapi dimana..' batin Theia berusaha menjelajahi memori nya. Mencari keberadaan yang tak asing di hadapannya ini.

"Terima kasih sudah terlahir dan mewariskan sihirku, Theia." ucapnya, bibir dan tangan Theia bergetar. "K-Kau--"

Sosok itu tersenyum, lalu ia menghilang tepat saat Theia terbangun dari rebahnya. Nafasnya terengah-engah, ia menyisir kasar poninya yang menutup wajahnya, keringat bercucuran dari pelipisnya.

"Siapa pria telinga runcing dengan mana yang luar biasa itu?!" ucap Theia di tengah-tengah nafasnya.

Di saat Theia sedang terengah-engah, seseorang menepuk-nepuk punggungnya pelan. "Bernafaslah secara perlahan, nona." bisiknya pelan.

Theia seketika menoleh panik ke sebelah kanannya begitu mendengar bisikan orang tampan. "UAAAAKH!! ADA ORANG TAMPAN!!" teriak Theia terkejut. Begitu juga 'Pria Tampan' yang di ucapkan Theia.

Mereka diam, saling bertatapan dan mengamati. Namun Theia yang lebih mengamati 'Pria Tampan' itu sebenarnya, sedang ia hanya diam dengan wajah polosnya. "Siapa kau?" tanya Theia.

"Saya adalah Helios, Nona. Saya adalah wujud asli dari Thiya, bentuk nyata dari mantera Doppelganger anda." jawab Pria Tampan yang bernama Helios itu pernuh hormat.

"Kau tak perlu seformal itu padaku.." ucap Theia mencoba untuk mencerna ucapan Helios. "Tunggu--Apa? Kau wujud asli dari doppelganger ku?!" tanya Theia terkejut hingga ia terjatuh dari kasurnya.

"Nona Theia!" seru Helios menangkap Theia yang terjatuh, sehingga mereka terbaring bersama di lantai.

"Ayo bangun, Nona. Lantainya kotor, maaf. Saya tak sempat membersihkannya." ucap Helios secara perlahan menarik Theia untuk bangkit.

"Tapi kenapa.. Bisa?" tanya Theia masih kebingungan.

Helios tersenyum tipis sembari membersihkan Theia dari debu yang menempel di surainya. "Anda tadi bertemu dengan seseorang?" tanyanya.

"Hah? Tid--" Theia yang awalnya mengtidakkan pertanyaan Helios tiba-tiba mengingat bahwa ia bertemu dengan seseorang di mimpinya. "Aku bertemu dengan seorang pria bertelinga runcing." jawab Theia.

"Karna nona bertemu dengan beliau, mantera yang ada di grimore nona Theia berkembang lebih kuat. Dan saya yang akan membantu nona dalam mengerjakan  misi, bertarung, maupun menyembuhkan nona." jelas Helios.

𝐠𝐢𝐯𝐞𝐧-𝐭𝐚𝐤𝐞𝐧 ; black cloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang