𝟎𝟔. 𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐒𝐖𝐎𝐑𝐃 ³

137 17 1
                                    

'Apa yang terjadi? Kami yang dari Fajar Keemasan tak dapat melawan sihirnya, tapi rakyat jelata yang tak tahu malu dari Banteng Hitam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Apa yang terjadi? Kami yang dari Fajar Keemasan tak dapat melawan sihirnya, tapi rakyat jelata yang tak tahu malu dari Banteng Hitam itu..'

Sebuah tiruan yang di ciptakan Mars berlari mendekati Klaus, "Gawat--" namun di hancurkan lagi dengan serangan Theia, bahkan gadis itu tidak menoleh dan hanya mengarahkan tangannya.

"Kau masih berdiri di sana seperti orang tolol tapi malah merutuk Asta?" ucap Theia menatap Klaus. 'Bagaimana dia bisa tau!?' batin Klaus.

"Nona Theia bisa tahu karena anda memiliki bayangan, Klaus-san. Darisana lah nona Theia membaca pikiran anda." ucap Helios.

"B-Bahkan kau juga!?" ucap Klaus. "Tentu saja, karena Helios sudah seperti bagian dari diriku." jawab Theia.

"Mimosa!" ucap Noelle melihat Mimosa terbaring lemah di dalam. Mimosa membuka matanya pelan dan tersenyum sendu.

"Ini sungguh memalukan. Seperti yang kau bilang, aku agak lambat." ucap Mimosa. "Benar. Kau begitu sejak dulu." sahut Noelle, lembaran grimorenya bergerak.

"Itu sebabnya, aku akan melindungimu." ucap Noelle lantang. "Noelle-san.."

"Wah terima kasih karena sihirmu, Noelle. Aku bisa fokus." ucap Theia lega. Zirah di tubuh Theia yang menghilang tadi kembali.

"Maaf karena saya merepotkan anda, Senior Theia." ucap Mimosa, Theia terkekeh pelan. "Tidak apa-apa, Mimosa. Noelle yang kau katakan 'tidak bisa mengontrol sihirnya' itu sudah menjaga mu." ucap Theia.

'Orang ini masih saja mulutnya..' batin Yuno dan Asta bersweat drop.

"Jadi kau yang menghajar anggota Fajar Keemasan!" teriak Asta memasang kuda-kudanya.

"Kalau memang benar, kau mau apa?" jeda Mars membangkitkan tiruan mineralnya.

"Hanya yang kuat yang bertahan, dan yang lemah akan lenyap. Begitulah kira-kira." ucap Mars.

"Dia memanggil sebanyak itu sekaligus.." ucap Klaus terkesiap. Sedangkan Luck berseru kagum.

"Tak ada gunanya bagi yang lemah ada di medan perang. Aku terlahir untuk menghancurkan orang seperti kalian." ucap Mars.

"Begitu kah? Maka cobalah.." Asta melesat ke belakang Mars.

"Hancurkan aku!!" teriaknya menebaskan pedangnya ke arah Mars. Namun pria berjidat berlian itu mengganti dirinya dengan tiruan mineralnya.

"Itulah niatku." jawab Mars.

"Memang benar, orang yang lemah tidak ada gunanya di medan perang," ucap Theia melesat menghancurkan tiruan mineral Mars dengan cepat.

"Oleh karena itu, orang-orang seperti kami ada di medan perang!"  seru Theia ketika tiruan mineral itu hancur. 

Asta melawan Mars satu lawan satu. Setiap kali Mars mencoba menyerang Asta, pria pendek itu selalu mematahkan sihirnya. Sehingga Mars terlempar ke sebuah kolam kecil di dalam sana.

𝐠𝐢𝐯𝐞𝐧-𝐭𝐚𝐤𝐞𝐧 ; black cloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang