Saat ia ingin duduk kembali di sofa bersama Habibi tiba tiba...
Tokk
Tokkk
Tokkkk
"Assalamualaikum""Waalaikumussalam" sahut Habibi
Habibi berjalan untuk membukakan pintu. "Ehh ustadz ada perlu apa?"
"Afwan gus ana ada perlu sama abi"
"Iya silahkan masuk" ucap Habibi mempersilahkan ustadz Hamdan masuk ke dalam rumahnya.
"bii ada ustadz Hamdan, sya masuk kamar" titah Habibi kepada Syakira yang tengah duduk disamping ummi Zahra.
persekian detik Hamdan memperhatikan syakira dengan lekat, mungkin ada rasa kagum dipikirannya. Namun pandangan itu segera dipatahkan oleh Habibi yang langsung menyuruh Syakira ke kamar.
"Afwan bi..." Ustadz Hamdan terus menceritakan maksud dan tujuan dirinya datang ke ndalem. Setelah dirasa urusanya selesai ia pun pamit kepada Abi Haidar dan Habibi untuk kembali ke kamar.
Tak lama setelah kepulangan ustadz Hamdan, adzan isya mulai berkumandang, Abi Haidar dan Habibi lekas mengambil wudhu dan langsung menuju ke masjid, begitupun dengan Zulaikha, syakira, dan ummi Zahra.
Setelah shalat isya selesai dilaksanakan, Abi Haidar mengisi kajian rutin setiap malam Jum'at. Tema kajian malam itu cukup membuat para santri terhibur namun tetap bisa mengambil pelajaran yang sangat banyak "dan buat para santriwati nih yang kelak bakal jadi seorang istri, pilih suami yang bisa membimbing kalian ke syurganya Allah, contohnya--"
"Guss habibiii" sorak santriwati antusias.
Habibi merasa malu dan sedikit kesal dengan sang ayah kenapa harus mengambil tema pernikahan di malam ini. Dilain tempat Syakira yang berada ditengah santriwati itupun tak lepas dari senyumnya. Zulaikha menyenggol lengan Syakira, mengode "ekhmmm..."
"Ngga cuma gus abib, ustadz yusuf, ustadz Maulana, ustadz Hamdan dan para santri putra Abi yang in syaa Allah lulus dari pondok Al'alwi ini bisa jadi imam yang baik buat keluarganya kelakk, klo ustadz lainnya udh pada sold out jgn diarepinm.." sambung Abi Haidar.
Mereka merampungkan kajian itu hingga pukul 9.30, setelah kajian itu selesai semua santri dan santriwati bisa kembali ke kamar masing masing untuk istirahat.
Zulaikha juga langsung menuju kamarnya untuk tidur dan mengistirahatkan tubuh nya, itu adalah 1 hari yang sangat melelahkan baginya. Sesampainya di kamar, Syakira tidak langsung tidur tapi ia berencana untuk melanjutkan mengerjakan skripsinya.
Saat ia hendak membuka laptop Habibi, ternyata disandi dan ia lupa untuk menanyakannya tadi. "Dekkk, tau sandi laptop mas habibi ngga?" Ucapnya pada Zulaikha yang baru saja merebahkan tubuhnya namun belum terlelap.
"Ngga tau ka, coba tanya aja sama mas abib, zula tidur duluan ya ka"
Syakira mengambil ponselnya berniat untuk chat Habibi, tapi ternyata handphone mati mungkin kehabisan baterai, jadi mau tidak mau ia harus bertemu Habibi secara langsung.
Cklekk
Syakira membuka pintu kamar Zulaikha dan mulai melangkahkan kakinya keluar. "Sya, ngga tidur udah malem" seru ummi Zahra saat melihat Syakira keluar dari kamarnya."Belum ummi, asya mau ngerjain skripsi dulu tapi asya nggatau sandi laptop mas habibi" balas Syakira.
"Abib masih diluar kayanya syaa.." ucap ummi Zahra yang dari tadi duduk di sofa ruang tamu.
"Ohh iya ummi sebentar asya ke mas abib dulu ya.." pamit syakira
Syakira mencari keberadaan Habibi yang entah ada dimana, hingga akhirnya matanya menangkap sosok laki laki yang tengah duduk di ayunan favoritnya. "Mass" panggil syakira lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/321526820-288-k209922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS LINE of SYAKIRA (END)
Ficção GeralSyakira Hubaba Basmallah, gadis cantik yang kini tengah menjalani kuliah kedokteran di sebuah universitas ternama di pulau Dewata Bali. Anak terakhir sekaligus anak yang paling diperhatikan oleh abah dan umma nya, hingga takdir mempertemukannya deng...