Awal mula

297 14 0
                                    

author pov

Di sebuah bar dengan pencahayaan minim, jisoo terduduk lemas sembari menyesap segelas champage. Lantaran dirinya sedang sedih mendengar cinta pertama nya akan menikah beberapa hari lagi, tanpa tahu ada sesorang yang memperhatikan dirinya belakangan ini.


jisoo pov

Perkenalkan namaku Hong Jisoo, aku seorang Florist yang cukup sibuk merintis karir.  Akhir-akhir ini banyak hal yang tak sesuai dengan ekspektasi ku. Seperti orang yang kusuka yaitu sahabatku sendiri Yoon Jeonghan akan menikah 1 bulan dari sekarang, padahal aku sudah cukup yakin kalau kami ini mate. Ternyata tidak begitu....


#flashback#

Jisoo sedang menunggu seseorang di cafe yang ia suka, sembari memainkan ponselnya. Sungguh hati nya sedang berbunga-bunga sekarang.

TIng

Bunyi bel cafe tanda seseorang telah masuk, akhirnya orang yang jisoo tunggu telah tiba

"JEONGHAN, DISINI"

Ah....sungguh alpha mana yang tak akan terhipnotis dengan kecantikan yoon jeonghan. Bagaimana bisa ada seseorang yang sempurna seperti dirinya. 

OK! AKU SUDAH SIAP UNTUK MENGUTARAKAN PERASAAN KU 

"Kenapa kau tiba-tiba memanggilku, jeonghan?"

"Ah....hmmm bagaimana ya bicaranya, hmmm kamu tau joshuji kau ini sahabatku sejak zaman megalithikum. Ada yang ingin kusampaikan padamu"

ASTAGA AKU TAK MENYANGKA HARI INI AKAN DATANG, apakah jeonghan juga menyukaiku? Astaga pipiku memerah hanya memikirkannya. Bagaimana ini aku sungguh bahagia.

"Aku"

"Akan menikah bulan depan"

"...."

"A-APAA"

Tak kusadari teriakanku mengalihkan perhatian para pelanggan cafe. Sementara itu aku masih terkejut bukan main, apakah ini sejenis prank terbaru yang pasti aku berharap bahwa aku salah mendengar.


"b-bisa kau ulang perkataan mu"

"Aku akan menikah bulan depan jisoo-ya"

Sungguh harapanku sirna begitu saja, seseorang yang kusuka sejak bangku sd hingga sekarang akan menikah. Penantian ku selama ini ternyata tidak berguna. Aku termenung untuk beberapa saat, tapi bagaimana bisa jeonghan menyembunyikan fakta bahwa dirinya memiliki pacar sebelumnya

"Jeonghan, bagaimana kau bertemu dengan calon suamimu?"

"Aku tak pernah melihat kamu berpacaran bahkan berjalan dengan alpha selain aku pun rasanya tak pernah, apakah kamu dijodohkan?"

melihat jeonghan menggaruk pipinya pelan dan sikap kikuk nya ketika aku menanyakan pertanyaan tadi, cukup membuktikan bahwa jeonghan menyukai alpha itu.

"maafkan aku tak pernah cerita jisoo-ya, hehe"

"sebenarnya calon suamiku ini tetangga lama ku, kami bertemu lagi di perusahaan. aku sebenarnya sudah menyadari ada yang berbeda antara dia dengan alpha-alpha yang lain"

Astaga mendengar itu dari bibir manis nya membuat dada ku sakit, apakah aku sama dengan alpha lainnya? tetapi aku harus tetap kuat mendengar ini, setidaknya bila tak bisa menjadi sepasang kekasih maka menjadi sahabat tidaklah buruk.


"lalu kami sering memperhatikan satu sama lain, dan kemudian berlanjut dalam bentuk percakapan ringan hingga kami menyadari satu sama lain bahwa kami ini mate.  alih-alih ia menembak ku melainkan langsung melamarku, astaga aku benar-benar terkejut saat dia datang ke rumah orangtua ku" 

Sial, aku sungguh tak kuat menahan rasa sakit ini. Rasanya aku ingin pergi dan menangis sepanjang hari tapi sebelum itu aku masih penasara akan beberapa hal...


"Bagaimana kau bisa tahu kalau dia adalah mate mu?"

"Hm aku sedikit bingung bagaimana menjelaskan nya. setelah kau mencium bibirnya sekali saja kau pasti akan tahu bahwa dia adalah pasanganmu, seperti insting mengatakan bahwa aku harus bersamanya hingga akhir hayat oh aku hampir lupa dan juga ada seperti aura di sekeliling nya sehingga dia jauh tampak bersinar dari pada orang lain beberapa menit setelah kalian berciuman"

"dan juga aku merasa nyaman dan tenang sekaligus merasa ada kupu-kupu di perutku bila bersama orang tersebut, seperti tak masalah bila dunia esok berakhir bila aku tetap bersamanya"


Ah mata nya bersinar saat membicarakannya, cantik sekali. sepertinya sudah saatnya bagiku untuk menyerah. Kuharap kau selalu bahagia hannie, sulit menemukan mate di zaman seperti ini terlalu banyak kemungkinan yang tidak pasti.

"Maaf aku harus segera pergi hannie, aku tak bisa lama-lama meninggalkan toko. kuharap kau dan calon suamimu selalu bahagia "

"terimakasih joshuji, sampai jumpa"

"byee"

Astaga tanpa sadar saat keluar dari cafe air mata ku jatuh begitu derasnya. kuharap mata ku tak akan begitu bengkak


#end of flashback#

Begitulah bagaimana aku bisa dalam kondisi seperti ini. Sungguh menyedihkan, kuharap aku juga bisa bertemu secepatnya dengan seseorang yang ditakdirkan untuk ku


author pov

setelah beberapa gelas yang dipesan oleh jisoo, akhirnya dirinya tumbang. sungguh penampilan yang berantakan mata bengkak, rambut tak terurus dan aroma alkohol yang menyengat. lalu seorang pemuda menghampiri jisoo yang sudah tak sadarkan diri.

"permisi hyeong apakah kau bisa mendengarku?"







maaf yah kalau kalimatnya kurang bagus dan kurang nunjukin persitiwa nya

saya baru pertama kali nulis wp mohon dimaklumi

lanjut gaiz

Daylight -SEOKSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang