ke tiga belas: sendirian

67 3 0
                                    

Felix terbangun lalu melihat ke arah jendela.

Hyunjin sedang berdiri di dekat jendela. Memandangi langit yang cerah seraya meminum minumannya.

Lalu hyunjin berbalik badan. "Felix? Bagunlah, kita akan pergi keluar."

Felix mengiyakan ajakan Hyunjin. Felix beranjak dari duduknya.

Segera pergi mandi lalu mengganti pakaiannya.

Hyunjin menarik tangan Felix. "Hyung-"

___

"Aku tau ini mengejutkan. Aku harap kau mengerti dengan situasinya. Aku tak bisa dapat restu dari orang tua ku."

Felix terkejut. Tak ada perkataan yang bisa diucapkannya.

"Aku.. minta maaf soal kejadian yang sudah membuatmu tidak nyaman. Aku tau, selama kau hidup bersamaku, kau hidup sengsara, kan? Dan, ya.. seperti itu."

"Tidak tidak. Aku merasa risih denganmu bukan berarti aku membencimu! Kau terkadang mempermainkan ku. Tapi untuk kali ini, aku tak mau melawan. Aku takut kejadian kemarin akan terjadi lagi. Lagi dan lagi."

Hyunjin perlahan meraih tangan Felix. "Aku harap kita bisa bersama lagi. Aku minta maaf, maaf sekali. Maaf, lix"

Felix mengusap air matanya. "Aku ikhlas kau dengan siapa saja. Tapi janji, jangan sampai kita menjadi asing."

Hyunjin mengangguk lalu pergi meninggalkan Felix, sendirian.

Minho yang melihat kejadian tersebut pun menghampiri Felix.

"Kau tak apa-apa? Namamu Felix, kan?"

Felix mengangguk pelan.

"Hari ini kita ada promo, karena sepertinya kau sedikit sedih. Aku akan memberimu apa saja, tak perlu bayar."

Felix terkejut untuk kedua kalinya. "Tak perlu, tak usah. Aku akan membayarnya"

"Ah tak apa, tak usah bayar."

Felix mengalah, lalu ia mengiyakan Minho.

"Siapa namamu?" Felix mulai membuka topik pembicaraan.

"Aku? Oh aku Lee Minho, haha aku tau namaku seperti aktor drama. Panggil aku Minho saja agar kita lebih akrab"

Felix mengangguk.

___

Minho memberi secangkir teh hangat untuk Felix. Lalu Minho duduk tepat di depan Felix.

"Kau tak apa?"

Felix menggeleng. "Tak apa-apa, haha"

"Tidak mungkin, buktinya kau menangis"

Minho sangat peka dengan Felix.

"Baiklah. Kau mau pergi ke suatu tempat? Atau aku mengantarmu pulang?"

Felix menggeleng. Menolak semua permintaan Minho.

"Tidak usah, aku bisa sendiri."

___

"Omong omong, masih berpacaran?"

"Aku tak tau. Aku.."

Mengingat kembali kejadian itu, Felix pun menangis.

"Ah, jangan menangis. Tak apa. Mungkin aku bisa membantumu? Haha. Ini memang mustahil tapi aku bisa"

"Dulu, sebelum aku menikah dengan seseorang, aku mengalami kejadian sepertimu. Lalu aku meminta orang tuanya untuk merestui hubungan antara aku dan istriku. Dan ya, itu benar benar terjadi." Ucapnya lagi.

roommates of life (hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang