roommates of life (hyunlix)

kesembilan: aku kangen

Hyunjin dan Felix pergi bekerja seperti biasa.

Pada saat pulang kerja, Hyunjin menghampiri Felix.

"Felix"

Felix menoleh ke arah Hyunjin. "Heung?"

"Aku lapar. Bagaimana jika makan.."

Felix semakin penasaran dengan Hyunjin.

"Makan ramen dirumah?"

Felix terkejut. Felix hanya mengangguk.

___

"besok aku harus pergi ke ibuku. Bisakah kau menjaga rumah kita?"

Hyunjin sedikit mengangguk. "Mengapa kau harus pergi?"

"Ada urusan, aku tak bisa menolak juga."

"Apakah disana ada sesuatu?"

"Sepertinya iya. Aku harap kau bisa mengerti. Maaf jika tanggapan ku kurang menyenangkan. Aku mungkin akan kembali minggu depan."

Hyunjin mengangguk mengerti. "Baiklah. Jadi, malam ini malam terakhir kita bertemu?"

"Sepertinya begitu. Maaf."

Hyunjin tersenyum. Lalu memeluk Felix. "Pergilah, aku bisa menjaga rumah. Jaga kesehatan, jangan sakit. Jangan lupa telpon aku jika ada sesuatu. Aku akan menunggumu, Felix."

Felix mengangguk.

___

04.56 AM

"Felix?"

"Hyung!"

Felix memeluk Hyunjin. "Aku ingin pergi, minggu depan aku akan pulang."

Hyunjin memeluk Felix kembali. "Hati-hati, sayang."

Felix mengangguk. "Dadah!!"

Hyunjin hanya melambaikan tangannya.

___

Sekitar dua hari kemudian, Hyunjin terus melihat foto Felix. Bahkan ia sempat tidur di kamar Felix agar dapat mencium aroma parfum Felix.

Selama libur bekerja, Felix meninggalkan rumah sampai Minggu depan.

Hyunjin mendapatkan telpon dari Felix.

"Hyunjin hyungg!!! Aku kangen..."

"Aku juga."

"Sepertinya, lusa aku akan pulang."

"Bukankah Minggu depan? Mengapa lusa?"

"Ummm, aku tak tau juga. Ibuku ternyata tidak ada dirumah. Aku sendirian disini, haha."

"Dimana ibumu?"

"Pergi ke luar kota bersama ayahku. Aku lelah mencari mereka. Aku berakhir dirumah sendirian."

"Kau ini, haha."

"Sudah dulu, ya hyung. Aku ingin tidur. Aku lelah."

"Baiklah, jaga kesehatan sayang!"

"Iyaa"

___

"Lixie, aku kangen... Kapan kau akan kembali?" Gumamnya pelan.

Hyunjin tersenyum saat melihat foto Felix.

"Apakah dia melupakanku? Padahal, saat kau sekolah menengah, kita selalu bersama"

"Dan kau, Felix. Kau pindah sekolah karena masalah perundingan. Maaf aku tak bisa membantumu."

___

Ya. Akhirnya Felix kembali.