(05) Marriage Partner

91 4 0
                                    

~~~~~

Muichiro tersenyum melihat Mello yang tertidur dengan posisi begitu, apakah punggung nya tidak akan sakit.

Ah tentu pasti saat bangun punggung akan terasa sakit untuk sekarang sih pasti tidak tapi saat bangun pasti akan sangat sakit dan pegal.

Muichiro bangkit lalu perlahan mengangkat Mello menuju ke futon , setelah membaringkan Mello, Muichiro pun duduk lagi.

Ia hanya memandangi Mello yang tengah tertidur dengan pulas, begitu menggemaskan saat tidur berbeda ketika ia sedang biasa saja.

Pasti wajah datar akan menghiasi wajah nya itu tapi kadang juga tersenyum jika ia mau, bukan Mello nama nya kalau tidak mengikuti kata hati.

♬ ♬ ♩ ♡ ♪ ♪ ♫ ♭ ♫ ♡

1 jam kemudian..

Aku mengerjap ngerjapkan mata ku, rasanya sangat ngantuk, aku melihat sekeliling mataku melihat seseorang yang ada di dekat meja.

"T-Tokito-san.. " ucap ku lalu bangkit, "sudah bangun rupanya" ucap Tokito-san, aku menggisik mata ku tiba-tiba ada tangan yang memegang tangan yang ku gunakan untuk menggisik mata.

Aku menatap orang itu siapa lagi kalau bukan Tokito-san, "jangan di gisik perih nanti mata mu" ucap Tokito-san.

Lalu ia sedikit melirik ke bawah lalu memalingkan muka kalau aku hanya menatap heran.

"Benarkan Kimono mu, dada mu terlihat"Aku langsung menatap kimono ku, dan benar saja kimono ku sedikit longgar ikatan nya dan akhirnya melorot.

Untung gak sampai se perut.

Dengan gelagap aku langsung membenarkan kimono ku itu, oh astaga kenapa harus di ketahui sama dia.

Memalukan! Sangat sangat memalukan, sampai sampai sedikit belahan dada ku itu terlihat, untung lah hanya sedikit.

Dan ya wajar lagi pula umur ku 14 tahun itu lagi puberty kalau membesar ya jangan heran.

Setelah selesai membenarkan suasana hening dan canggung langsung menyelimuti, lalu aku menoleh ke arah Tokito-san.

Aku melihat telinga san pipi nya sedikit memerah dan dia mengerutkan keningnya dengan tatapan kosong.

Sedang membayangkan apa dia ini? Sampai sampai pipi dan telinga nya itu semakin memerah.

"Tokito-san.. " dia langsung berdehem lalu menoleh, "sudah? Baiklah ayo cepat kita keluar" ucap nya.

Lalu dia bangkit "ayo" ucap nya dan aku pun berdiri lalu sedikit merapihkan bagian bawah kimono ku.

Setelah rapih Tokito-san pun jalan, dan di ikuti oleh ku, aku juga bingung sebari tadi dia selalu mengecek ku.

Takut aku hilang kah?

Akhirnya kita berdua keluar dari penginapan, katanya sih nyari makan padahal aku tidak mau yang ku mau sekarang cuma minum susu coklat juga permen coklat.

Itu yang selalu ku mau jika bangun tidur siang, sampai saat di jalan aku melewati toko coklat oh astaga aku ingin hanya saja ya nanti lah.

My Boy [Muichiro Tokito] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang